Teori yang Membahas Pengaruh Rasio Likuiditas, Rasio

termuat dalam PSAK yang diterbitkan oleh IAI, yaitu meliputi Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan. 2. Pengungkapan Sukarela voluntary disclosure Pengungkapan sukarela merupakan butir-butir yang dilakukan secara sukarela oleh perusahaan tanpa diharuskan oleh peraturan yang berlaku. Healy dan Palepu 1993 dalam Feliana, dkk., 2007 mengemukakan bahwa meskipun semua perusahaan publik diwajibkan untuk memenuhi pengungkapan secara minimum, mereka berbeda secara substansial dalam hal jumlah tambahan informasi yang diungkap ke pasar modal. Salah satu cara untuk meningkatkan kredibilitas perusahaan adalah melalui pengungkapan sukarela secara lebih luas dan membantu investor dalam memahami strategi bisnis manajemen.

2.2.9. Teori yang Membahas Pengaruh Rasio Likuiditas, Rasio

Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Luas Pengungkapan Laporan Sukarela Rasio likuiditas dapat dipandang dari dua sisi. Di satu sisi, rasio likuiditas tinggi menunjukkan kuatnya kondisi keuangan perusahaan. Perusahaan semacam ini akan cenderung untuk melakukan pengungkapan informasi yang lebih luas kepada pihak luar karena ingin menunjukkan bahwa perusahaan itu kredibel Cooke, 1989. Tetapi di pihak lain, likuiditas dapat juga dipandang sebagai ukuran kinerja manajemen dalam mengelola keuangan perusahaan. Dari sisi ini, perusahaan dengan likuiditas yang rendah justru cenderung mengungkapkan lebih banyak informasi kepada pihak eksternal sebagai upaya untuk menjelaskan lemahnya kinerja manajemen Wallace, 1994. Menurut teori asimetri, informasi akuntansi yang berkualitas berguna bagi investor untuk menurunkan asimetri informasi. Asimetri informasi timbul ketika manajer lebih mengetahui internal dan prospek perusahaan di masa depan dibandingkan pemegang saham dan stakeholder lainnya Murni : 2003. Shinghvi dan Desai 1971 dalam Feliana 2007 mengutarakan bahwa profitabilitas ekonomi tinggi akan mendorong para manajer untuk memberikan informasi yang lebih terinci. Penyebabnya adalah mereka ingin meyakinkan investor terhadap profitabilitas perusahaan dan mendorong kompensasi terhadap manajemen. Menurut Cooke 1989 dalam Suripto 1999 perusahaan besar akan mengungkapkan informasi lebih banyak dari pada perusahaan kecil. Terdapat beberapa penjelasan mengenai hal tersebut. Teori keagenan menyatakan bahwa perusahaan besar memiliki biaya keagenan yang lebih besar daripada perusahaan kecil Jensen dan Meckling, 1976. Penjelasan lain yang sering diajukan adalah karena perusahaan besar memiliki sumber daya yang besar. Dengan sumber daya yang besar tersebut perusahaan perlu dan mampu membiayai penyediaan informasi untuk keperluan internal. Informasi tersebut sekaligus menjadi bahan untuk keperluan pengungkapan informasi kepada pihak eksternal, sehingga tidak perlu ada tambahan biaya yang besar untuk dapat melakukan pengungkapan yang lebih lengkap. Sebaliknya, perusahaan dengan sumber daya yang relatif kecil mungkin tidak memiliki informasi siap saji sebagaimana perusahaan besar, sehingga perlu ada tambahan biaya yang relatif besar untuk dapat melakukan pengungkapan selengkap yang dapat dilakukan oleh perusahaan besar Singhvi dan Desai, 1971 ; Buzby, 1975. Teori pensignalan menyatakan pengumuman deviden mengandung informasi mengenai laba saat ini dan masa depan, artinya apabila deviden meningkat, maka laba mengalami peningkatan, begitu pula sebaliknya Miller and Rock, 1985. Teori pensignalan melandasi pengungkapan sukarela ini, dimana manajemen selalu berusaha untuk mengungkapkan informasi privat yang menurut pertimbangannya sangat diminati oleh investor dan pemegang saham khususnya kalau informasi tersebut merupakan berita baik Suwardjono, 2006 : 583.

2.3. Kerangka Pikir

Berdasarkan teori dan hasil penelitian terdahulu yang telah dijelaskan diatas, maka dapat ditulis sebagai premis-premis yang kemudian dari premis tersebut akan disimpulkan sehingga dapat

Dokumen yang terkait

Pengaruh faktor-faktor fundamental terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2005-2009

1 4 98

LAPORAN KEUANGAN DAN PENGUNGKAPAN SUKARELA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI LUAS PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 32

PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN LAPORAN Pengaruh Leverage, Likuiditas Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Food And Beverage Yang Terdaftar Di B

0 2 16

PENDAHULUAN Pengaruh Leverage, Likuiditas Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Food And Beverage Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012).

0 2 8

PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN Pengaruh Leverage, Likuiditas Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Food And Beverage Yang Terda

0 2 20

PENGARUH INFLASI, RASIO LEVERAGE DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.

20 59 130

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO MODAL SAHAM TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 118

PENGARUH BESARAN PERUSAHAAN, RASIO KEUANGAN, UMUR PERUSAHAAN, PORSI SAHAM, BASIS PERUSAHAAN DAN PENERBITAN SEKURITAS TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA PERUSAHAAN YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 12 159

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO PROFITABILITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN SUKARELA LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 24

PENGARUH BESARAN PERUSAHAAN, RASIO KEUANGAN, UMUR PERUSAHAAN, PORSI SAHAM, BASIS PERUSAHAAN DAN PENERBITAN SEKURITAS TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA PERUSAHAAN YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 0 18