Cara untuk menilai profitabilitas suatu perusahaan adalah bermacam-macam dan tergantung pada laba dan aktiva atau modal mana
yang akan diperbandingkan satu dengan yang lainnya. Salah satu caranya adalah dengan Return on Asset ROA. Rasio ini memberikan ukuran
yang lebih baik atas profitabilitas perusahaan karena menunjukkan efektivitas manajemen dalam menggunakan aktiva untuk memperoleh
pendapatan. Sehingga calon investor bisa menilai apakah perusahaan ini efisien dalam memanfaatkan aktivanya dalam kegiatan operasional
perusahaan. Rumus Return on Assets ROA adalah sebagai berikut :
Laba Bersih Return on Total Assets =
Total Aktiva
Munawir, 2007 : 89
2.2.7. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan menunjukkan besar atau kecilnya kekayaan yang dimiliki suatu perusahaan. Ukuran perusahaan dapat diukur dengan
menggunakan total aktiva, penjualan, atau modal. Akan tetapi dalam penelitian ini, ukuran perusahaan diukur berdasarkan total aktiva
perusahaan. Secara teoritis dalam bidang keuangan dan akuntansi dinyatakan bahwa ukuran perusahaan dapat menjadi variabel yang penting
untuk menilai besar dan kecilnya perusahaan Murdoko : 2007.
Perusahaan besar mempunyai kemampuan untuk merekrut karyawan yang ahli, secara adanya tuntutan dari pemegang saham dan
analisis, sehingga perusahaan besar memiliki insentif untuk melakukan pengungkapan yang lebih luas dari perusahaan kecil. Perusahaan besar
merupakan entitas yang banyak disorot oleh pasar maupun publik secara umum. Mengungkapkan lebih banyak informasi merupakan bagian dari
upaya perusahaan untuk mewujudkan akuntanbilitas publik Almilia, 2007 : 5.
Umumnya perusahaan yang besar mengungkapkan lebih banyak informasi dibanding perusahaan yang kecil, perusahaan besar mempunyai
biaya produksi informasi yang lebih rendah yang berkaitan dengan pengungkapan mereka, perusahaan besar mempunyai dasar pemikiran
yang luas dibanding perusahaan kecil Suripto, 1999 : 6. Sedangkan menurut UU RI Nomor 20 Tahun 2008, Kriteria Usaha Mikro, Kecil,
Menengah, dan Besar adalah sebagai berikut: a.
Kriteria Usaha Mikro
Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,00 lima puluh juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha; atau
Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000,00 tiga ratus juta rupiah.
b. Kriteria Usaha Kecil
Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 lima puluh juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,00 lima
ratus juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00 tiga ratus juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp
2.500.000.000,00 dua milyar lima ratus juta rupiah. c.
Kriteria Usaha Menengah
Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 lima ratus juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,00
sepuluh milyar rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,00 dua milyar rupiah sampai dengan paling banyak Rp
50.000.000.000,00 lima puluh milyar rupiah. d.
Kriteria Usaha Besar
Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 10.000.000.000,00 sepuluh milyar rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha; atau
Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 50.000.000.000,00 lima puluh milyar rupiah.
2.2.8. Pengungkapan