Rasio Likuiditas X Deskripsi Hasil Penelitian

Anggaran Dasar Induk Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, termasuk perubahan terakhir yang dilakukan untuk disesuaikan dengan Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan ini dilakukan dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Ultrajaya Milk Industry Trading Company Tbk No. 43 tanggal 18 Juli 2008 dibuat oleh Fathiah Helmi S.H., Notaris di Jakarta, yang disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-56037.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 27 Agustus 2008. Induk Perusahaan memiliki kantor pusat dan pabrik yang berlokasi di Jl. Raya Cimareme 131 Padalarang Kabupaten Bandung 40552. Induk Perusahaan bergerak dalam bidang industri makanan dan minuman, khususnya minuman aseptik yang dikemas dalam kemasan karton yang diolah dengan teknologi UHT Ultra High Temperature seperti minuman susu, minuman sari buah, minuman tradisional dan minuman kesehatan. Induk Perusahaan juga memproduksi rupa-rupa mentega, teh celup, konsentrat buah-buahan tropis, susu bubuk dan susu kental manis.

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian

4.2.1. Rasio Likuiditas X

1 Rasio Likuiditas merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Rasio Likuiditas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Current Ratio yang membandingkan antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Current ratio atau rasio lancar digunakan sebagai rasio likuiditas karena setelah dianalisa ternyata yang mengalami masalah hanya current ratio saja, selain itu rasio ini merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk mengetahui kesanggupan memenuhi kewajiban jangka pendek jika dibandingkan dengan ketiga rasio lainnya. Tabel 4.1. adalah data rasio likuiditas pada 13 perusahaan sampel dalam penelitian ini. Tabel 4.1. Data Rasio Likuiditas pada Perusahaan Food and Beverage yang Go Public di BEI Tahun 2006-2008 Rasio Likuiditas No Nama Perusahaan 2006 2007 2008 Mean 1. PT. Aqua Golden Mississippi Tbk 718,22 709,16 781,86 736,41 2. PT. Cahaya Kalbar Tbk 347,07 135,90 735,06 406,01 3. PT. Delta Djakarta Tbk 380,46 417,26 378,94 392,22 4. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk 118,88 92,10 89,77 100,25 5. PT. Mayora Indah Tbk 390,93 293,11 218,87 300,97 6. PT. Multi Bintang Indonesia Tbk 52,84 59,12 93,53 68,5 7. PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk 217,34 222,40 278,29 239,34 8. PT. Sekar Laut Tbk 174,17 153,09 170,52 165,93 9. PT. Siantar Top Tbk 269,25 176,89 122,64 189,59 10. PT. Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk 152,13 172,03 172,24 165,47 11. PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 108,11 90,66 88,54 95,77 12. PT. Tunas Baru Lampung Tbk 147,92 181,18 110,34 146,48 13. PT. Ultrajaya Milk Tbk 118,45 237,16 185,39 180,33 Mean 245,83 226,16 263,54 245,17 Sumber: Lampiran 1A Berdasarkan Tabel 4.1. diketahui rata-rata Rasio Likuiditas perusahaan food and beverage pada tahun 2006-2008 adalah 245,17. Rasio Likuiditas tertinggi pada tahun 2008 sebesar 263,54 dan terendah pada tahun 2007 sebesar 226,16. Pada periode 2006-2008, perusahaan yang memiliki rata-rata Rasio Likuiditas tertinggi adalah PT. Aqua Golden Mississippi Tbk yaitu sebesar 736,41, sedangkan untuk Rasio Likuiditas terendah dimiliki oleh PT. Multi Bintang Indonesia Tbk sebesar 68,5. Mengukur rasio likuiditas yang penting bukan besar-kecilnya perbedaan aktiva lancar dengan utang jangka pendek melainkan harus dilihat pada hubungannya atau perbandingannya yang mencerminkan kemampuan mengembalikan utang. Dalam praktiknya sering kali dipakai bahwa rasio likuiditas dengan standar 2 : 1 yang terkadang sudah dianggap sebagai ukuran yang cukup baik bagi suatu perusahaan, dimana setiap Rp 1,00 utang jangka pendek dijamin dengan Rp 3,00 aktiva lancar. Penjelasan diatas menunjukkan bahwa dari tahun 2006-2008 PT. Aqua Golden Mississippi Tbk merupakan perusahaan yang memiliki kemampuan tertinggi dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan aktiva lancar yang dimiliki, sedangkan PT. Multi Bintang Indonesia Tbk adalah perusahaan yang memiliki kemampuan terendah dalam membayar hutang lancarnya di antara tiga belas perusahaan lainnya.

4.2.2. Rasio Profitabilitas X

Dokumen yang terkait

Pengaruh faktor-faktor fundamental terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2005-2009

1 4 98

LAPORAN KEUANGAN DAN PENGUNGKAPAN SUKARELA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI LUAS PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 32

PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN LAPORAN Pengaruh Leverage, Likuiditas Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Food And Beverage Yang Terdaftar Di B

0 2 16

PENDAHULUAN Pengaruh Leverage, Likuiditas Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Food And Beverage Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012).

0 2 8

PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN Pengaruh Leverage, Likuiditas Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Food And Beverage Yang Terda

0 2 20

PENGARUH INFLASI, RASIO LEVERAGE DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.

20 59 130

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO MODAL SAHAM TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 118

PENGARUH BESARAN PERUSAHAAN, RASIO KEUANGAN, UMUR PERUSAHAAN, PORSI SAHAM, BASIS PERUSAHAAN DAN PENERBITAN SEKURITAS TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA PERUSAHAAN YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 12 159

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO PROFITABILITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN SUKARELA LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 24

PENGARUH BESARAN PERUSAHAAN, RASIO KEUANGAN, UMUR PERUSAHAAN, PORSI SAHAM, BASIS PERUSAHAAN DAN PENERBITAN SEKURITAS TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA PERUSAHAAN YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 0 18