2.2.4.4. Penggolongan Rasio Keuangan
Angka-angka rasio pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua golongan. Golongan yang pertama adalah angka-angka rasio yang
didasarkan pada sumber data keuangan dari mana unsur-unsur angka tersebut diperoleh, dan golongan yang kedua adalah angka-angka rasio
yang disusun berdasarkan tujuan penganalisis dalam mengevaluasi suatu perusahaan. Menurut Jumingan 2006: 120-121 berdasarkan sumber
datanya, dari mana rasio itu dibuat maka rasio itu dapat dibedakan menjadi tiga yaitu sebagai berikut:
1. Rasio-rasio neraca balance sheet ratio, yaitu rasio yang disusun dari
data yang berasal dari neraca, misalnya rasio lancar current ratio, ratio tunai quick ratio, rasio modal sendiri dengan total aktiva, rasio
tetap dengan utang jangka dan sebagainya. 2.
Rasio-rasio laporan laba rugi income statement ratios, yaitu rasio- rasio yang disusun dari data yang berasal dari laporan perhitungan laba
rugi, misalnya rasio laba bruto dengan penjualan neto, rasio laba usaha dengan penjualan neto, operating ratio, dan sebagainya.
3. Rasio-rasio antar laporan inter-statement ratio, yaitu rasio-rasio yang
disusun dari data yang berasal dari neraca dan laporan laba rugi, misalnya rasio penjualan neto dengan aktiva usaha, rasio penjualan
kredit dengan piutang rata-rata, rasio harga pokok penjualan dengan persediaan rata-rata dan sebagainya.
Menurut Riyanto 1995: 330 penggolongan ratio berdasarkan tujuan analis dalam melakukan analisis terhadap laporan keuangan
perusahaan antara lain sebagai berikut: 1.
Rasio-rasio likuiditas, yaitu rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur likuiditas perusahaan current ratio, acid test ratio dan
lainnya. 2.
Rasio-rasio leverage, yaitu rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan
utang debt to total assets ratio, net worth to debt ratio dan lainnya. 3.
Rasio-rasio aktivitas, yaitu rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa besar efektivitas perusahaan dalam
mengerjakan sumber-sumber dananya inventory turnover, average collection period dan lainnya.
4. Rasio-rasio profitabilitas, yaitu rasio-rasio yang menunjukkan hasil
akhir dari sejumlah kebijaksanaan dan keputusan-keputusan profit margin on sales, return on total assets, return on net worthi dan
lainnya. Banyak pendapat yang menggolongkan jenis-jenis rasio yang
cocok untuk memahami perusahaan. Umumnya rasio yang dikenal dan popular adalah rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio rentabilitas.
Namun masih banyak lagi rasio yang dapat dihitung dari laporan keuangan yang dapat memberikan informasi bagi penelitian, seperti:
rasio leverage, produktivitas, rasio pasar modal, rasio pertumbuhan, dan sebagainya. Adapun rasio keuangan yang sering digunakan adalah:
a. Likuiditas
Rasio likuiditas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban finansial jangka pendek tepat pada waktunya
Sratono, 2001 : 116. Rasio likuiditas yang umum digunakan adalah: 1.
Rasio Lancar Current Ratio
Sawir, 2001: 8 Current ratio merupakan ukuran yang paling umum digunakan
untuk mengetahui kesanggupan memenuhi kewajiban jangka pendek karena rasio ini menunjukkan seberapa jauh tuntutan dari
kreditur jangka pendek dipenuhi oleh aktiva-aktiva yang diperkirakan akan menjadi uang tunai dalam periode yang sama
dengan jatuh tempo hutang. Current rasio yang rendah menunjukkan terjadinya masalah
likuiditas, sebaliknya suatu perusahaan yang current rationya terlalu tinggi juga kurang bagus, karena menunjukkan banyaknya
dana yang menganggur yang pada akhirnya dapat mengurangi kemampuan laba perusahaan.
Aktiva Lancar Rasio Lancar =
Utang Lancar