2.2.8. Pengungkapan
2.2.8.1. Pengertian Pengungkapan
Secara konseptual, pengungkapan merupakan bagian integral dari pelaporan keuangan. Secara teknis, pengungkapan merupakan langkah
akhir dalam proses akuntansi yaitu penyajian informasi dalam bentuk seperangkat penuh statemen keuangan. Pengungkapan sering juga
dimaknai sebagai penyediaan informasi lebih dari apa yang dapat disampaikan dalam bentuk statemen keuangan formal Suwardjono,
2006 : 578-579. Pengungkapan merupakan hal yang vital bagi pengambilan
keputusan optimal para investor dan untuk pasar modal yang stabil. Pengungkapan informasi yang relevan cenderung untuk mencegah
kejutan yang mungkin dapat mengubah secara total masa depan perusahaan yang bersangkutan. Hal itu juga cenderung memberikan
kepercayaan yang lebih besar kepada para investor terhadap informasi keuangan yang disediakan bagi mereka.
2.2.8.2. Tujuan Pengungkapan
Secara umum, tujuan pengungkapan menurut Suwardjono 2006 : 580 adalah menyajikan informasi yang dipandang perlu untuk mencapai
tujuan pelaporan keuangan dan untuk melayani berbagai pihak yang mempunyai kepentingan berbeda-beda. Karena pasar modal merupakan
sarana utama pemenuhan dana dari masyarakat, pengungkapan dapat
diwajibkan untuk tujuan melindungi protective, informatif informative, atau melayani kebutuhan khusus differential.
Tujuan melindungi dilandasi oleh gagasan bahwa tidak semua pemakai cukup canggih sehingga pemakai naif perlu dilindungi dengan
mengungkapkan informasi yang mereka tidak mungkin memperolehnya atau tidak mungkin mengolah informasi untuk menangkap substansi
ekonomik yang melandasi suatu pos statemen keuangan. Dengan kata lain, pengungkapan dimaksudkan untuk melindungi perlakuan
manajemen yang mungkin kurang adil dan terbuka unfair Suwardjono, 2006 : 580.
Tujuan informatif dilandasi oleh gagasan bahwa pemakai yang dituju sudah jelas dengan tingkat kecanggihan tertentu. Dengan
demikian, pengungkapan diarahkan untuk menyediakan informasi yang dapat membantu keefektifan pengambilan keputusan pemakai tersebut.
Tujuan ini biasanya melandasi penyusun standar akuntansi untuk menentukan tingkat pengungkapan. Dalam kenyataannya, badan
pengawas seperti BAPEPAM Badan Pengawas Pasar Modal bekerja sama dengan penyusun standar profesi untuk menentukan keluasan
pengungkapan Suwardjono, 2006 : 580. Tujuan kebutuhan khusus merupakan gabungan dari tujuan
perlindungan publik dan tujuan informatif. Apa yang harus diungkapkan kepada publik dibatasi dengan apa yang dipandang bermanfaat bagi
pemakai yang dituju sementara untuk tujuan pengawasan, informasi
tertentu harus disampaikan kepada badan pengawas berdasarkan peraturan melalui formulir-formulir yang menuntut pengungkapan
secara rinci Suwardjono, 2006 : 580.
2.2.8.3. Metode Pengungkapan