Pengertian Strategi Coping Jenis-jenis Strategi Coping

Tuntutan akan profesionalisme kerja dan tugas-tugas perkembangan tersebut pada kenyataannya dapat berkembang memunculkan masalah- masalah baru yang berpotensi menyebabkan stres. Dengan demikian semakin banyak pula tekanan maupun tuntutan yang harus dihadapi oleh bidan fresh graduate.

C. Strategi Coping

1. Pengertian Strategi Coping

Coping dapat diartikan secara umum sebagai suatu cara untuk menghadapi stres. Berdasarkan definisi umum tersebut, beberapa peneliti memberikan batasan spesifik mengenai pengertian coping. Usaha yang dilakukan individu secara sadar untuk mengatur emosi, kognisi, perilaku, fisiologi, maupun lingkungan dalam merespon peristiwa atau hal- hal yang menekan dapat didefinisikan sebagai coping Compas, et.al., 1999 dalam Compas, Connor-Smith, Saltzman, 2001. Lazarus dan Folkman 1984, dalam Taylor, 1999 menyatakan bahwa coping merupakan perubahan baik kognitif maupun perilaku sebagai usaha untuk mengatasi tuntutan-tuntutan internal dari dalam diri individu dan eksternal dari luar diri individu yang dianggap melebihi batas kemampuan seseorang. Pengertian mengenai coping yang lain adalah proses ketika seseorang mencoba untuk mengendalikan ketidakseimbangan yang dirasakannya antara tuntutan dan kemampuan yang dimiliki untuk menghadapi kondisi yang penuh dengan tekanan Sarafino, 1998. Coping selanjutnya dimanifestasikan ke dalam bentuk strategi coping. Strategi coping mengarah pada usaha- usaha yang lebih spesifik, baik perilaku maupun psikologis sehingga individu mampu untuk mengatasi kecemasan saat berhadapan dengan ancaman-ancaman Burger, 2000. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa coping merupakan cara individu baik kognitif maupun konatif untuk menghadapi situasi-situasi penuh tekanan yang berasal dari luar maupun dari dalam diri individu. Cara-cara tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk strategi coping yang merupakan upaya-upaya yang dilakukan individu baik mental maupun perilaku untuk menguasai situasi yang penuh tekanan dengan melakukan perubahan kognitif dan perilaku sehingga ia lepas dari perasaan terancam.

2. Jenis-jenis Strategi Coping

Sejumlah peneliti menyatakan bahwa coping dapat dikelompokkan ke dalam dua tipe utama, yaitu problem focused coping dan emotion focused coping Folkman, Schaefer, Lazarus, 1979; Leventhal Nerenz, 1982; Pearlin Schooler, 1978 dalam Taylor, 1999. Kedua tipe tersebut adalah sebagai berikut: a. Problem focused coping Problem focused coping mengarah pada strategi yang mencoba untuk memecahkan ataupun mengurangi pengaruh atau akibat dari situasi stres Zeidner Endler, 1996. Dengan kata lain, individu secara aktif mencari penyelesaian masalah untuk menghindari atau mengurangi kondisi-kondisi yang dapat menimbulkan stres. Individu cenderung PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI menggunakan problem focused coping apabila ia merasa yakin bahwa kemampuan ataupun tekanan dapat diubah. b. Emotion focused coping Emotion focused coping menekankan pada pengendalian respon emosional dalam situasi-situasi tertekan dengan mengatur reaksi-reaksi emosional Lazarus Folkman, 1984, dalam Sarafino, 1998. Dengan kata lain, individu melibatkan usaha-usaha untuk mengatur emosinya agar dapat menyesuaikan diri dengan akibat yang akan ditimbulkan oleh kondisi yang penuh dengan tekanan. Misalnya, menyangkal akan adanya ancaman dan mengulur waktu dengan bepergian saat harus menyelesaikan tugas yang menumpuk. Beberapa strategi coping yang dapat dikategorikan dalam problem focused coping dan emotional focused coping dapat dilihat pada Tabel 1. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 1. Taksonomi Strategi Coping Carver, Scheier, Weintraub, 1989 dalam Bishop, 1994, hal.156. Strategi Deskripsi Problem-Focused Coping Active coping Mengambil tindakan secara aktif atau mencoba untuk menghilangkan sumber stres dan memperbaiki pengaruhnya. Planning Memikirkan cara bagaimana mengatasi sumber stres dan merencanakan active coping yang akan dilakukan. Suppression of competing activities Berkonsentrasi dalam menghadapi sumber stres dengan mengurangi perhatian pada aktivitas yang lain. Restraint Coping Menunggu kesempatan yang tepat untuk melakukan suatu upaya coping. Seeking social support for instrumental reasons Mencari saran, dukungan, dan informasi mengenai tindakan yang layak untuk dilakukan. Emotional-Focused Coping Seeking social support for emotional reasons Mendapatkan dukungan moral, simpati, dan pengertian dari orang lain. Positive reinterpretation Memandang situasi dengan lebih positif. Acceptance Menerima kenyataan akan kejadian penyebab stres. Denial Menyangkal kenyataan akan penyebab stres. Turning to religion Meningkatkan keterlibatan diri dalam kegiatan keagamaan, seperti berdoa dan menyerahkan diri kepada Tuhan. Focusing on and venting emotions Memusatkan perhatian pada apa saja yang menekan dan melepaskan diri dari perasaan-perasaan tersebut. Behavioral disengagement Mengurangi atau menghentikan usaha-usaha yang dilakukan dalam menghadapi sumber stres. Mental disengagement Beralih pada aktivitas yang lain untuk mengalihkan perhatian dari situasi-situasi yang menekan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Jenis-jenis coping tersebut, dalam praktiknya dapat dilakukan secara terpisah maupun bersama-sama. Apabila dilakukan secara bersamaan, maka kombinasi penggunaan jenis coping tersebut dapat berbeda-beda tergantung pada latar belakang individu maupun situasi yang sedang dihadapinya. Sebagai contoh, seseorang yang menderita penyakit kronis akan melakukan coping dengan mencari informasi dari dokter ahli, melakukan pengobatan, serta menyerahkan diri pada Tuhan. Akan tetapi, orang lain yang sedang menderita penyakit yang sama dapat melakukan coping yang berbeda, misalnya dengan menyangkal bahwa ia sedang menderita penyakit dan tidak melakukan usaha apapun untuk menghadapi penyakit.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Strategi Coping