Jenis-jenis coping tersebut, dalam praktiknya dapat dilakukan secara terpisah maupun bersama-sama. Apabila dilakukan secara bersamaan, maka
kombinasi penggunaan jenis coping tersebut dapat berbeda-beda tergantung pada latar belakang individu maupun situasi yang sedang dihadapinya.
Sebagai contoh, seseorang yang menderita penyakit kronis akan melakukan coping
dengan mencari informasi dari dokter ahli, melakukan pengobatan, serta menyerahkan diri pada Tuhan. Akan tetapi, orang lain yang sedang
menderita penyakit yang sama dapat melakukan coping yang berbeda, misalnya dengan menyangkal bahwa ia sedang menderita penyakit dan tidak
melakukan usaha apapun untuk menghadapi penyakit.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Strategi Coping
Individu dalam melakukan usahanya mengatasi situasi yang menekan dan menimbulkan stres dipengaruhi oleh sejumlah faktor Huffman, Vernoy,
Vernoy, 1997, antara lain: a. Kesehatan fisik
Kesehatan merupakan faktor penting karena dalam mengatasi stres individu memerlukan tenaga yang besar dan hal ini ditunjang dengan
kesehatan fisik yang baik. b. Keyakinan dan pandangan positif
Keyakinan seseorang untuk mampu mengatasi masalahnya merupakan hal yang penting dimiliki dalam usaha mengatasi stres. Keyakinan akan nasib
internal atau eksternal locus of control akan mengarahkan individu pada
penilaian akan ketidak-berdayaan helplessness sehingga mempengaruhi strategi coping yang digunakannya problem solving focused coping.
c. Keterampilan memecahkan masalah Keterampilan ini terkait dengan bagaimana individu mencari informasi,
menganalisa situasi, mengidentifikasi masalah untuk mendapatkan pilihan- pilihan tindakan, mempertimbangakan pilihan tersebut sesuai dengan
tujuan dan melakukan tindakan secara tepat. d. Keterampilan sosial
Keterampilan ini meliputi kemampuan individu untuk berkomunikasi dan berperilaku sesuai dengan nilai- nilai sosial yang berlaku di masyarakat.
e. Dukungan sosial Duk ungan yang dapat berupa pemenuhan kebutuhan akan informasi dan
emosional yang berasal dari orang tua, keluarga, teman dan masyarakat. f. Materi
Sumber daya berupa uang, barang-barang atau layanan- layanan juga mendukung individu dalam usahanya untuk meyele saiakan permasalahan
yang dihadapi.
4. Hasil Coping
Hasil coping yang diharapkan dari penggunaan strategi coping adalah dapat berkurangnya tekanan-tekanan emosional yang tidak menyenangkan
atau berkurangnya respon fisiologis sebagai akibat dari stres Kasl Cooper, 1995. Coping pada dasarnya memberikan pengaruh dalam 3 tiga ranah,
yaitu: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Hasil psikologis; yang dapat dikategorikan sebagai hasil psikologis adalah reaksi emosional, misalnya seperti apa kecemasan yang terjadi pada diri
seseorang dan prestasi yang ditunjukkan dalam mengerjakan tugasnya. b. Hasil sosial; yang termasuk di dalam hasil sosial yaitu perubahan dalam
hubungan interpersonal dan kemampuan individu untuk melaksanakan dan memenuhi peran-peran sosial.
c. Hasil fisiologis; hasil di sini ditunjukkan dengan pergerakan dari reaksi fisiologis jangka pendek misalnya, sistem saraf autonom dan perubahan
hormonal hingga pada perubahan kesehatan dalam jangka waktu yang panjang misalnya, berkembangnya penyakit kronis.
Hasil- hasil tersebut diperoleh setelah individu melakukan tindakan konkret dari strategi coping. Hal ini dimaksudkan agar kondisi lingkungan
yang kurang menyenangkan dapat berkurang, individu dapat bertahan menghadapi peristiwa-peristiwa negatif, gambaran diri individu yang positif
dan keseimbangan emosi dapat terpelihara, serta hubungan dengan orang lain dapat terpuaskan Kasl Cooper, 1995. Kesejahteraan pada individu tersebut
akan dicapai jika coping dapat berjalan dengan efektif.
D. Strategi Coping pada Bidan Fresh Graduate yang Bertugas di Pontianak