Anatomi dan Fisiologi Hati

7

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA

A. Anatomi dan Fisiologi Hati

Hati terletak di bawah kubah kanan diafragma Chandrasoma dan Taylor, 1995 dan merupakan organ plastik lunak yang dicetak oleh struktur di sekitarnya dan merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh , rata-rata sekitar 1500 g atau 2,5 berat badan pada orang normal Price dan Wilson, 1994. Jika keadaan hati normal, maka permukaannya halus dan lunak Chandrasoma dan Taylor, 1991. Hati memiliki dua sumber suplai darah, dari saluran cerna dan limpa melalui vena portae, dan dari aorta melalui arteria hepatika dan menerima 25 cardiac aoutput, kira-kira 1500 ml darah per menit Price dan Wilson, 1994, Linggapa, 1995. Hati terdiri dari dua lobus utama, kanan dan kiri. Lobus kanan dibagi menjadi segmen anterior dan posterior, lobus kiri dibagi menjadi segmen medial dan lateral Husadha, 1996. Lobus kiri terletak di dalam apigastrium, tidak dilindungi oleh tulang iga Chandrasoma dan Taylor 1991. Setiap lobus hati dibagi menjadi lobulus yang merupakan unit fungsional Husadha, 1996. Setiap lobulus merupakan bentuk heksagonal yang terdiri dari lempeng-lempeng sel hati berbentuk radial mengelilingi vena centralis Price dan Wilson, 1994. Di antara lempengan sel hati terdapat kapiler yang dinamakan sinusoid Gambar 1, yang merupakan cabang vena portae dan arteria hepatika dan dibatasi oleh sel fagositik atau sel Kupffer Gambar 8 1. Sel Kupffer merupakan sistem retikuloendotel dan mempunyai fungsi utama menelan bakteri dan benda asing lain dalam tubuh Husadha, 1996. Detoksifikasi dan inaktivasi obat atau senyawa beracun lainnya dilakukan oleh hati. Dapat dikatakan bahwa hati mempunyai fungsi pertahanan dan perlindungan bagi tubuh Price dan Wilson, 1994. Selain fungsi detoksifikasi, hati juga berfungsi dalam mekanisme perlindungan tubuh. Fungsi ini dilakukan oleh sel Kupffer yang terdapat pada dinding sinusoid hati, sebagai sel endotel yang berkemampuan fagositosis yang sangat besar sehingga membersihkan sampai 99 kuman yang ada dalam vena porta sebelum darah menyebar melewati seluruh sinusoid Husadha, 1996. Gambar 1. Struktur Dasar Hati Tortora dan Derrickson, 2008 9

B. Patofisiologi Hepatitis

Dokumen yang terkait

Efek hepatoprotektif jangka panjang fraksi heksan-etanol ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. terhadap aktivitas laktat dehidrogenase pada tikus betina galur wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 2 132

Efek hepatoprotektif jangka waktu enam jam ekstrak etanol daun macaranga tanarius L. terhadap ALT-AST pada tikus jantan terinduksi karbon tetraklorida.

0 2 111

Efek hepatoprotektif ekstrak etanol-air daun Macaranga tanarius L. pada tikus terinduksi karbon tetraklorida : kajian terhadap praperlakuan jangka panjang.

0 1 109

Efek hepatoprotektif jangka pendek ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius L. terhadap tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 4 106

Efek hepatoprotektif ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. pada tikus terinduksi karbon tetraklorida: kajian terhadap praperlakuan jangka waktu 30 menit.

0 3 114

Efek hepatoprotektif jangka waktu enam jam ekstrak etanol daun macaranga tanarius L. terhadap ALT AST pada tikus jantan terinduksi karbon tetraklorida

0 1 109

Efek hepatoprotektif ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. pada tikus terinduksi karbon tetraklorida: kajian terhadap praperlakuan jangka waktu 30 menit - USD Repository

0 1 112

Efek hepatoprotektif jangka pendek ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius L. terhadap tikus terinduksi karbon tetraklorida - USD Repository

0 0 104

Efek hepatoprotektif ekstrak etanol-air daun Macaranga tanarius L. pada tikus terinduksi karbon tetraklorida : kajian terhadap praperlakuan jangka pendek - USD Repository

0 0 109

Efek hepatoprotektif ekstrak etanol-air daun Macaranga tanarius L. pada tikus terinduksi karbon tetraklorida : kajian terhadap praperlakuan jangka panjang - USD Repository

0 0 107