12
2 Pemeriksaan asam amino dan protein Pemeriksaan asam amino dan protein penting dilakukan karena
metabolisme asam amino di hati membentuk ammonia dan ureum terjadi secara lebih lambat dan meningkatkan kadar globulin Zimmerman, 1999.
3 Perubahan penyusun kimia dalam hati Perubahan penyusun kimia dalam hati menjelaskan mekanisme kerusakan
hati. Pengukuran jumlah lemak di dalam hati mempunyai hubungan yang dekat dengan terjadinya steatosis Zimmerman, 1999.
4 Uji ekskretori hati Kemampuan hati untuk mensintesis urea, kolesterol, plasma protein, dan
mempertahankan kadar glukosa darah serta asam amino merupakan sebagian contoh fungsi hati. Adanya ketidaknormalan dari beberapa fungsi hati tersebut
dapat menunjukkan terjadinya kerusakan hati. Perubahan kecepatan metabolisme obat yang terjadi di hati dapat dijadikan parameter
hepatotoksisitas Zimmerman,1999.
D. Tanaman Macaranga tanarius L. 1.
Sinonim
Ricinus tanarius L., Macaranga molliuscula, Macaranga tomentosa
Druce, Mappa tanarius Blume Starr, dkk, 2003.
2. Nama daerah
Mara, tutup merah, sapat, tutup ancur, mapu Anonim, 2010
13
3. Taksonomi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta Tumbuhan berpembuluh Superdevisi
: Spermatophyta Menghasilkan biji Divisi
: Magnoliophyta Tumbuhan berbunga Kelas
: Magnoliopsida berkeping dua dikotil Subkelas
: Rosidae Ordo
: Euphorbiales Famili
: Euphorbiaceae Genus
: Macaranga Spesies
: Macaranga tanarius L. Plantamor, 2008.
4. Penyebaran
Tanaman ini tersebar di hampir semua daerah tropis, antara lain : Australia, Asia Tenggara, Papua, Jepang, Cina World Agroforesty Centre,
2011.
5. Morfologi
Macaranga tanarius L. merupakan merupakan pohon kecil sampai
sedang, dengan dahan agak besar. Daun berseling, agak membundar, dengan stipula besar yang luruh. Perbungaan bermalai di ketiak, bunga
ditutupi oleh daun gagang. Buah kapsul berkokus 2, ada kelenjar kekuningan di luarnya. Biji membulat, menggelembur. Jenis ini juga
14
mengandung tanin yang cukup untuk menyamak jala dan kulit Prosea, 2011.
6. Kandungan
Penelitian Matsunami et al 2006 melaporkan bahwa dalam daun M. tanarius
terdapat macarangiosida A, macarangiosida B, macarangiosida C, macarangiosida D, dan malofenol B, laurosida E, metil brevifolin
karboksilat, dan larutan hiperin dan isokuercitin. Menurut penelitian Matsunami dkk 2009 daun M. tanarius juga mengandung tiga senyawa
glukosida yaitu 4-O-[6’-galloil] -β-o-glukopiranosid, macaringosid E dan F.
Menurut penelitian Phommart dkk., 2005 dilaporkan bahwa dalam daun M. tanarius
ditemukan tiga kandungan senyawa baru yaitu tanarifuranonol, tanariflavanon C, dan tanariflavanon D bersama dengan tujuh kandungan
yang telah diketahui yaitu nymphaeol A, nymphaeol B, nymphaeol C, tanariflavanone
B, blumenol
A vomifoliol,
blumenol B
7,8 dihydrovomifoliol
, dan annuionone. Berikut ini gambar struktur senyawa dari ekstrak metanol daun M. tanarius yang ditemukan
15
Gambar 2. Kandungan Senyawa Macaranga tanarius Phommart, 2005
7. Khasiat dan kegunaan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Lin, Nonaka dan Nishioka 1990, tanaman M. tanarius L. sudah digunakan di Asia Tenggara dan
Australia sebagai obat tradisional, dimana batang dan daun M. tanarius L. yang mengandung banyak tanin digunakan untuk mengobati diare, luka,
dan sebagai antiseptik. Di China, akar tanaman M. tanarius L. digunakan sebagai hempotysis dan mengobati disentri. Selain itu, penelitian yang
16
dilakukan Phommart dkk 2005, akar tanaman M. tanarius L. digunakan sebagai antipiretik dan antitusif, dan daun M. tanarius L. digunakan
sebagai antiinflamasi karena adanya aktivitas antioksidan, yang didukung oleh penelitian uji antiinflamasi pada tikus terinduksi karagenin
Kurniawati, 2011. Penelitian Puteri dan Kawabata 2010 melaporkan terdapat lima senyawa baru, yaitu asam mallotinic, corilagin, asam
chebulagic, macatannin A dan macatannin B. Senyawa tersebut berpotensi
sebagai antidiabetik, yaitu sebagai senyawa penghambat enzim α-
glucosidase . Penelitian Handayani 2012 melaporkan bahwa ekstrak
metanol-air daun M. tanarius dapat menurunkan kadar glukosa darah pada tikus yang terbebani glukosa.
E. Hepatotoksin