Latar Belakang Efek hepatoprotektif ekstrak etanol-air daun Macaranga tanarius L. pada tikus terinduksi karbon tetraklorida : kajian terhadap praperlakuan jangka pendek.

1

BAB I PENGANTAR

A. Latar Belakang

Hati merupakan organ terbesar dan secara metabolisme paling kompleks di dalam tubuh Lu, 1995. Fungsi hati sangat penting terutama dalam melaksanakan fungsi vital tubuh dan merupakan organ pengatur homeostasis dalam tubuh Ward dan Daly, 2000. Menurut Husadha 1996 fungsi hati dibagi atas empat macam : 1 fungsi pembentukan dan eksresi empedu, 2 fungsi metabolik, 3 fungsi pertahanan tubuh dan 4 fungsi vaskuler hati. Adapun fungsi utama hati adalah pembentukan dan ekskresi empedu Price dan Wilson, 1994. Dalam hubungannya dengan fungsi hati bagi kelangsungan hidup manusia maka organ hati perlu mendapat perhatian serius, terutama dalam pencegahan timbulnya penyakit hati. Hati merupakan organ tubuh yang berperan penting dalam proses metabolisme dan detoksifikasi. Pemaparan oleh berbagai bahan toksik akan mempertinggi kerusakan hati. Hati berpotensi mengalami kerusakan karena merupakan organ pertama setelah saluran cerna yang terpapar bahan yang bersifat toksik David dan Boyer, 1990. Penyakit hati dapat disebabkan oleh obat atau hepatotoksin termasuk alkohol, infeksi virus, dan reaksi imunogenik Williamson, Okpako , dan Evans, 1996. Obat dan zat beracun dapat menyebabkan sekitar 10 dari seluruh kasus hepatitis, atau sekitar 20-30 dari kasus penyakit hati akut Cadman, 2000. 2 Penyakit hati terutama di Indonesia menunjukkan endemisitas menengah sampai tinggi. Menurut Menteri Kesehatan Indonesia Endang Rahayu Sedyaningsih terdapat lebih dari 2 miliar penduduk dunia yang telah terinveksi virus hepatitis B, sedangkan sekitar 130-170 juta penduduk dunia merupakan pengidap virus hepatitis C dengan angka kematian lebih dari 350 ribu penderita akibat komplikasi hepatitis C. Menurut data riset kesehatan tahun 2007, prevalensi nasional hepatitis klinis sebesar 0,6 persen rentang 0,2 persen -1,9 persen. Penderita hepatitis C dari 2007 hingga 2009 mencapai 17.999 kasus Syaifullah, 2010. Salah satu senyawa yang dapat digunakan sebagai senyawa model yang dapat menimbulkan kerusakan pada hati adalah karbon tetraklorida. Ketoksikan karbon tetraklorida pada manusia umumnya sekitar 45-100 ppm 284-630 mg dalam bentuk uap Kazantzis, Bomford dan Oxon, 1960. Kazanthis, Bomford, Oxon 1960 melaporkan bahwa 17 karyawan pabrik pengolahan kuarsa dievakuasi karena terpapar uap karbon tetraklorida dan 15 pekerjanya mengeluhkan gejala mual, anoreksia, muntah perut kembung, ketidaknyamanan epigastrium, pusing sampai empat bulan sebelum evaluasi. Pada umumnya, karbon tetraklorida menyebabkan kerusakan pada hepatosit tikus dalam bentuk degenerasi melemak, vakuolasi sitoplasma dan fibrosis dengan pembengkakkan endotelial Chaudari, Chaware, Joshi, Biyani, 2009. Obat-obat modern hanya memiliki penawaran kecil untuk pengentasan penyakit hati, sehingga banyak obat tradisional yang berasal dari tanaman dievaluasi efek hepatoprotektif dan antioksidannya terhadap kerusakan hati yang diinduksi 3 bahan kimia yang berbeda Wijayakusuma, 2008. Model hepatotoksisitas terinduksi CCl 4 sering digunakan untuk uji efek hepatoprotektif obat dan ekstrak tanaman Chaudari et al, 2009, di mana dalam penelitian ini menggunakan ekstrak etanol-air daun M. tanarius. Tanaman macaranga adalah salah satu tanaman yang tersebar di daerah Asia Tenggara, Afrika, Madagaskar, Australia dan daerah sekitar Pasifik. Di daerah Malaysia akar tanaman ini dimanfaatkan sebagai dekok yang khasiatnya sebagai antitusif dan antipiretik Lim, Lim, dan Yule, 2009. Penelitian Adrianto 2010 melaporkan bahwa ekstrak metanol daun M. tanarius baik jangka panjang dapat menghasilkan efek hepatoprotektif berupa penurunan kadar Aspartat aminotransferase dan Alanin aminotransferase terhadap tikus yang terinduksi parasetamol. Penelitian Rahmamurti 2012 melaporkan bahwa ekstrak etanol-air daun M. tanarius dapat menghasilkan efek hepatoprotektif pada tikus yang terinduksi karbontetraklorida. Pemilihan ekstrak etanol-air berdasarkan referensi dimana polaritas etanol dan metanol hampir sebanding sehingga diharapkan senyawa antioksidan yang didapatkan sama dengan ekstrak metanol Sadek,2002. Selain itu, penelitian efek hepatoprotektif ekstrak etanol-air daun M. tanarius belum dikembangkan terutama dengan hepatotoksin karbontetraklorida. Dari uraian di atas, maka penelitian ini dilakukan untuk menguji efek hepatoprotektif dari daun M. tanarius secara jangka pendek. Penelitian efek hepatoprotektif M. tanarius jangka pendek ini dilakukan untuk membandingkan dengan penelitian efek hepatoprotektif jangka panjang Rahmamurti, 2012 yang juga 4 dilaksanakan bersamaan. Eksplorasi terhadap tanaman M. tanarius di Indonesia masih belum banyak dilakukan terlebih efek hepatoprotektif yang dapat ditimbulkan M. tanarius pada tikus terinduksi karbontetraklorida, sehingga penelitian ini akan sangat bagus untuk dilakukan dan dikembangkan.

1. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka muncul permasalahan sebagai berikut : a. Apakah praperlakuan jangka pendek ekstrak etanol-air daun M. tanarius dapat memberi efek hepatoprotektif pada tikus jantan terinduksi karbontetraklorida? b. Berapakah waktu paling efektif ekstrak etanol-air daun M. tanarius untuk memberikan efek hepatoprotektif pada tikus jantan yang terinduksi karbontetraklorida?

2. Keaslian penelitian

Penelitian yang menggunakan M. tanarius pernah dilakukan oleh Phommart, Sutthivaiyakit, Chimnoi, Ruchirawat dan Sutthivaiyakit 2005 dimana mereka melaporkan kandungan tanaman M. tanarius berupa tanariflavanon B, tanariflavanon C, tanariflavanon D, nymphaeol A, nymphaeol B, nymphaeol C, blumenol A dan blumenol B. Matsunami, Takamori, Shinzato, Aromoto, Kondo, Atsuka et al 2006, melaporkan adanya empat senyawa glikosida baru Macarangiosida A, Macarangiosida B, Macarangiosida C dan malofenol B yang mempunyai aktivitas antioksidan pada ekstrak metanol daun M. tanarius. Matsunami, Otsuka, Kondo, Shinzato, Kawahata, Yamaguchi et al 2009 melaporkan penemuan tiga senyawa 5 glukosida baru baru yaitu +-pinoresinol 4-O-[6’-O-galloil ]-β-o-glukopiranosid, macarangiosid E dan F dimana kedua senyawa pertama memiliki aktivitas antioksidan. Lim et al 2008 melaporkan bahwa M. tanarius memiliki aktivitas antioksidan setara asam askorbat terbesar dibandingkan tiga spesies macaranga yang lain yaitu M. gigantea, M. pruinosa dan M. triloba. Penelitian Adrianto 2011 melaporkan terdapatnya efek hepatoprotektif jangka panjang ekstrak metanol-air daun M. tanarius pada tikus terinduksi parasetamol, dalam penelitiannya dilaporkan efek hepatoprotektif yang paling optimal terdapat pada dosis tengah ED 50 sebesar 0,629 gkg BB. Mahendra 2011 melaporkan adanya efek hepatoprotektif jangka panjang infusa daun M. tanarius pada tikus terinduksi parasetamol, dimana dosis yang paling optimal sebesar 5 gkg BB. Nugraha 2011 melaporkan adanya efek hepatoprotektif jangka pendek infusa daun M. tanarius pada tikus terinduksi parasetamol dengan dosis 5 gkg BB yang paling optimal pada perlakuan 1 jam. Rahmamurti 2012 juga melaporkan efek hepatoprotektif jangka panjang ekstrak etanol-air daun M. tanarius pada tikus jantan terinduksi karbon tetraklorida, dengan dosis yang paling optimal adalah 1280 mgkg BB. Sepanjang pengetahuan penulis, penelitian ini berbeda dengan penelitian- penelitian sebelumnya karena penelitian ini menggunakan hepatotoksin yang berbeda, yakni karbontetraklorida. Dimana peneliti ingin membuktikkan adanya potensi hepatoprotektif jangka pendek ekstrak etanol-air daun M. tanarius terhadap tikus yang terinduksi karbon tetraklorida. 6

3. Manfaat penelitian

a. Manfaat teoritis Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahun khususnya ilmu kefarmasian mengenai ekstrak etanol-air daun M. tanarius yang memiliki efek hepatoprotektif jangka pendek b. Manfaat praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat terkait manfaat daun M. tanarius yang memiliki efek hepatoprotektif jangka pendek.

B. Tujuan Penelitian 1.

Dokumen yang terkait

Efek hepatoprotektif jangka panjang fraksi heksan-etanol ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. terhadap aktivitas laktat dehidrogenase pada tikus betina galur wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 2 132

Efek hepatoprotektif jangka waktu enam jam ekstrak etanol daun macaranga tanarius L. terhadap ALT-AST pada tikus jantan terinduksi karbon tetraklorida.

0 2 111

Efek hepatoprotektif ekstrak etanol-air daun Macaranga tanarius L. pada tikus terinduksi karbon tetraklorida : kajian terhadap praperlakuan jangka panjang.

0 1 109

Efek hepatoprotektif jangka pendek ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius L. terhadap tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 4 106

Efek hepatoprotektif ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. pada tikus terinduksi karbon tetraklorida: kajian terhadap praperlakuan jangka waktu 30 menit.

0 3 114

Efek hepatoprotektif jangka waktu enam jam ekstrak etanol daun macaranga tanarius L. terhadap ALT AST pada tikus jantan terinduksi karbon tetraklorida

0 1 109

Efek hepatoprotektif ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. pada tikus terinduksi karbon tetraklorida: kajian terhadap praperlakuan jangka waktu 30 menit - USD Repository

0 1 112

Efek hepatoprotektif jangka pendek ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius L. terhadap tikus terinduksi karbon tetraklorida - USD Repository

0 0 104

Efek hepatoprotektif ekstrak etanol-air daun Macaranga tanarius L. pada tikus terinduksi karbon tetraklorida : kajian terhadap praperlakuan jangka pendek - USD Repository

0 0 109

Efek hepatoprotektif ekstrak etanol-air daun Macaranga tanarius L. pada tikus terinduksi karbon tetraklorida : kajian terhadap praperlakuan jangka panjang - USD Repository

0 0 107