Bidang ekonomi Mengutamakan potensi masyarakat setempat

120 Pendidikan Kewarganegaraan XI Telaah Konstitusi Telaah Konstitusi 1 Perekonomian dikuasai oleh sekelompok kecil pengusaha yang dekat dengan elite kekuasaan dan mendapatkan perlakuan khusus sehingga melahirkan kesenjangan dan ketidakadilan. 2 Munculnya konglomerat dan sekelompok kecil pengusaha kuat yang tidak didukung oleh jiwa nasionalisme dan kewirausahaan sejati. 3 Sistem perbankan yang tidak mandiri karena intervensi pemerintah terhadap bank sentral terlalu kuat sehingga melemahkan perekonomian nasional.

c. Bidang agama dan sosial budaya

Pada masa orde baru, kehidupan beragama dan sosial budaya dapat digambarkan sebagai berikut. 1 Kualitas keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, akhlak mulia, serta moral dan etika masyarakat Indonesia cenderung mengalami penurunan. 2 Krisis ekonomi membalikkan situasi, yang semula penduduk miskin sudah dapat dikurangi dan pendapatan per kapita dapat ditingkatkan, akhirnya bertambah besar kembali. 3 Kondisi sosial ekonomi rakyat makin memprihatinkan, harga sembako dan obat-obatan tidak terjangkau oleh daya beli masyarakat. Taraf hidup masyarakat menurun dengan tajam dan kualitas sumber daya manusia rendah. 4 Jati diri bangsa yang disiplin, jujur, beretos kerja tinggi, serta berakhlak mulia belum dapat diwujudkan, bahkan cenderung menurun. 5 Ketimpangan, kecemburuan, ketegangan, dan penyakit sosial lainnya makin menggejala, di samping kurangnya rasa kepedulian dan kesetiakawanan masyarakat.

d. Bidang hukum

Dalam bidang hukum kondisinya juga sangat memprihatinkan. Istilah negara Indonesia adalah negara hukum hanya menjadi slogan semata. Pembangunan hukum sangat tidak diperhatikan, khususnya pembatasan kekuasaan presiden sama sekali belum dikerjakan. Penegakan hukum sangat lemah sehingga lahir istilah mafia pengadilan, jual beli perkara, dan lain-lain. 1. Coba Anda simak undang-undang tentang penyelenggara negara berikut ini. Penyelenggara negara menurut Undang-Undang RI No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, 121 Bab 3 Keterbukaan dan Keadilan Wawasan Kebhinekaan Wawasan Kebhinekaan Bermusyawarah Bermusyawarah dan Nepotisme adalah pejabat negara yang menjalankan fungsi eksekutif, legislatif, atau yudikatif, dan pejabat lain yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2. Terangkan secara lisan makna undang-undang di atas terkait dengan asas keterbukaan di negara Indonesia. Gunakan kalimat yang runtut dan komunikatif agar teman-teman di kelas dapat memahami hasil interpretasi Anda terhadap undang-undang tersebut. 1. Bentuklah siswa di kelas Anda menjadi beberapa kelompok. 2. Setiap kelompok membuat satu makalah mengenai ketidaktransparan pemerintah pada masa orde lama, masa orde baru, dan masa reformasi sekarang ini. 3. Gunakan referensi sebanyak mungkin untuk mendukung isi makalah kelompok Anda. 4. Presentasikan makalah tersebut di depan kelas sebagai ajang diskusi. 5. Guru akan mengevaluasi dan menilai hasil kerja kelompok Anda. Feminisme Feminisme tokohnya disebut feminis adalah sebuah gerakan perempuan yang menuntut emansipasi atau kesamaan dan keadilan hak dengan pria. Feminisme sebagai filsafat dan gerakan dapat dilacak dalam sejarah kelahirannya dengan kelahiran Era Pencerahan di Eropa yang dipelopori oleh Lady Mary Wortley Montagu dan Marquis de Condorcet. Perkumpulan masyarakat ilmiah untuk perempuan pertama kali didirikan di Middelburg, sebuah kota di selatan Belanda pada tahun 1785. Menjelang abad 19 feminisme lahir menjadi gerakan yang cukup mendapatkan perhatian dari para perempuan kulit putih di Eropa. Perempuan di negara-negara penjajah Eropa memperjuangkan apa yang mereka sebut sebagai universal sisterhood. Kata feminisme dikreasikan pertama kali oleh aktivis sosialis utopis, Charles Fourier, pada tahun 1837. Pergerakan center Eropa ini berpindah ke Amerika dan berkembang

Dokumen yang terkait

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Identifikasi Jenis Kayu Yang Dimanfaatkan Untuk Pembuatan Perahu Tradisional Nelayan Muncar Kabupaten Banyuwangi dan Pemanfaatanya Sebagai Buku Nonteks.

26 327 121

Analisis keterampilan proses sains siswa kelas XI pada pembelajaran titrasi asam basa menggunakan metode problem solving

21 184 159

Upaya guru PAI dalam mengembangkan kreativitas siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam Kelas VIII SMP Nusantara Plus Ciputat

48 349 84

Perspektif hukum Islam terhadap konsep kewarganegaraan Indonesia dalam UU No.12 tahun 2006

13 113 111

Sistem Informasi Penjualan Buku Secara Online Pada Toko Buku Bungsu Bandung

4 96 1

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK WIYATA KARYA NATAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

10 119 78

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

PENGARUH HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP TINGKAT APLIKASI NILAI KARAKTER SISWA KELAS XI DALAM LINGKUNGAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 SEPUTIH BANYAK KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

23 233 82