59
pretest dan posttest pada kel. Eksperimem dengan kata lain ada perubahan setelah penelitian
Kelompok Kontrol memperoleh P = 0,056 0,05 = tidak signifikan. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan
antara pretest dan posttest pada kel. kontrol dengan kata lain tidak ada perubahan setelah penelitian.
2. Hasil uji-t selisih pretest dan posttest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah sebagai berikut.
Tabel 4.7 Uji Beda Rata-rata Selisih Pretest dan Posttest
Variabel Kelompok
Mean Signifikansi 2-tailed
Hasil Analisis
Citra Tubuh
Eksperimen 11,05
0,329 Tidak
Berbeda Kontrol
6,09
Hasil tersebut menunjukkan P = 0,329 0,05 = tidak signifikan. Hal tersebut menunjukkan bahwa secara keseluruhan tidak ada
perbedaan antara kel.aksperimen dan kel. Kontrol.
E. PEMBAHASAN
Dari hasil uji-t skor pretest dan posttest pada masing-masing kelompok menunjukkan bahwa skor rata-rata posttest kelompok
eksperimen lebih tinggi daripada pretest. Hasil uji-t pun menunjukkan
60
adanya perbedaan yang signifikan. Selain itu, hasil uji-t skor rata-rata kelompok kontrol menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan
antara skor pretest dan posttest. Dengan kata lain, skor citra tubuh subjek pada kelompok kontrol tidak mengalami perubahan yang signifikan karena
tidak diberi perlakuan apapun. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh penayang iklan terhadap peningkatan citra tubuh subjek.
Dari penjelasan di atas diperoleh bahwa terdapat pengaruh penayangan iklan yang ditunjukkan dengan perbedaan hasil perbandingan
antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Akan tetapi, hasil uji beda rata-rata selisih skor pretest dan posttest antara kelompok eksperimen
dan kontrol menunjukkan hasil tidak berbeda secara signifikan. Hal tersebut menunjukan bahwa pengaruh tritmen yang diberikan tidak cukup
berpengaruh karena kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan pun memiliki rata-rata selisih skor posttest yang tidak berbeda nyata dengan
rata-rata selisih skor kelompok eksperimen. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan tidak ada perbedaan citra tubuh
antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen Dari hasil tersebut, peneliti mewawancarai tiga orang subjek
kelompok eksperimen untuk menanyakan mengenai apa yang dirasakan subjek terhadap tubuhnya setelah mengikuti penelitian merasa baik,
buruk, atau biasa saja. Dari wawancara kecil tersebut, diperoleh pernyataan bahwa perasaan ketiga subjek terhadap tubuhnya adalah biasa
saja. Ketiga subjek tersebut mengemukakan alasan yang hampir sama