33
Gambar 2 Logika Eksperimen Pemaparan Citra Tubuh Wanita Barat dalam Iklan
Berpengaruh terhadap Ketidakpuasan Wanita Indonesia
I. HIPOTESIS
Dari penjelasan di atas, muncul dugaan bahwa pencitraan tubuh ideal wanita Barat dalam iklan televisi dapat mempengaruhi ketidakpuasan citra
tubuh wanita dewasa awal Indonesia.
Citra tubuh wanita
Barat Priming
Identifikasi upaya persuasi
langsung iklan
Penilaian ulang penilaian tubuh menggunakan standar baru
Ketidakpuasan Standar
umum sesuai
tayangan
34
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian korelasional kausal dengan metode eksperimen yang bertujuan untuk mengukur akibat suatu perlakuan
dari satu atau lebih variabel kepada variabel lain Kerlinger, 2006. Peneliti memilih desain penelitian ini karena ingin melihat pengaruh pencitraan tubuh
ideal wanita Barat dalam iklan komersial di media televisi terhadap citra tubuh wanita dewasa Indonesia.
B. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN
1. Variabel bebas : Pencitraan Tubuh Ideal Wanita barat
2. Variabel tergantung : Citra tubuh
C. DEFINISI OPERASIONAL
Definisi operasional dari masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Citra tubuh
Citra tubuh adalah penilaian seseorang terhadap bagian tertentu dari tubuh maupun keseluruhan penampilan tubuhnya sendiri. Aspek-
aspek dalam citra tubuh meliputi aspek perasaan, kognitif, dan perilaku individu yang berkaitan dengan penilaian terhadap tubuhnya. Citra tubuh
diukur menggunakan skala yang terdiri dari aspek perasaan, kognitif, dan behavioral yang diuraikan dalam bentuk pernyataan-pernyataan dengan
35
jenjang nilai 1 sebagai nilai terendah dan nilai 9 sebagai nilai tertinggi. Semakin rendah skor yang didapat oleh subjek penelitian, berarti
penilaian subjek terhadap tubuhnya semakin negatif atau dengan kata lain subjek semakin tidak puas pada tubuhnya. Selain itu, semakin tinggi skor
yang didapat oleh subjek, berarti penilaian subjek terhadap tubuhnya semakin positif atau dengan kata lain subjek semakin puas pada
tubuhnya.
2. Pencitraan Tubuh Ideal Wanita Barat
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variabel pencitraan tubuh ideal wanita Barat. Pencitraan tubuh ideal wanita Barat adalah
penggambaran tubuh wanita Barat sebagai bentuk tubuh ideal yang dapat memberikan daya tarik luar biasa sehingga dapat memberikan kepuasan
pada seseorang yang memilikinya. Definisi pencitraan tubuh ideal wanita Barat dalam penelitian ini adalah wanita dengan tubuh yang langsing dan
memiliki kulit yang putih sebagai model iklan yang ditayangkan dalam penelitian.
Variabel bebas ini dimanipulasi dengan cara membentuk dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan eksperimen. Kelompok
eksperimen diberikan tayangan iklan-iklan yang menggunakan model iklan yang memiliki tubuh langsing dan berkulit putih. Iklan-iklan yang
menggunakan model dengan citra tubuh wanita Barat tersebut ditayangkan di sela-sela penayangan film yang telah dipilih. Iklan-iklan
tersebut ditayangkan pada ketiga jeda penayangan film. Pada setiap jeda
36
iklan ditampilkan tiga iklan yang dipilih berdasarkan proporsi skor iklan yang terbesar diletakkan pada awal jeda, sedangkan iklan dengan
proporsi nilai yang lebih rendah diletakkan setelahnya. Hal ini dilakukan agar iklan yang memiliki nilai paling besar dapat memberi pengaruh
yang kuat karena diposisikan pada awal jeda. Hal ini dilakukan karena iklan yang disajikan di sela-sela adegan yang menarik dari suatu program
yang banyak disukai orang, akan membuat pemirsa menghabiskan banyak waktu serta memusatkan perhatiannya untuk melihat iklan
tersebut Collett dalam Kasali, 1992. Sedangkan, kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan apa pun. Pembentukan dua kelompok tersebut
berfungsi untuk membandingkan perbedaan skor posttest kedua kelompok tersebut, agar dapat melihat ada tidaknya pengaruh pemberian
perlakuan pada subjek.
D. SUBJEK PENELITIAN
Menurut Arikunto 2006, teknik sampling digunakan dengan tujuan untuk menggeneralisasi hasil penelitian. Sampel yaitu bagian populasi yang
mewakili untuk menjadi subjek penelitian. Dengan demikian, sampel yang diambil harus representatif atau dapat menggambarkan keadaan populasi
yang sebenarnya. Menurut cara pengambilannya, sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah convenience sampling yaitu cara pemilihan subjek dengan memilih anggota dari populasi untuk dijadikan sampel sesuai
keinginan peneliti untuk mempermudah dalam mendapatkan subjek. Agar