Pencitraan Tubuh Ideal Wanita Barat

37 sampel yang diambil dapat merepresentasikan populasi, maka pengambilan sampel harus berdasarkan ciri, sifat, atau karakteristik yang sama dengan populasi Arikunto, 2006. Subjek yang dipilih dalam penelitian ini adalah mahasiswi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang berusia 18-25 tahun. Peneliti mengambil kriteria subjek tersebut, karena sesuai dengan tahap perkembangan dewasa awal. Selain itu, peneliti mengambil subjek penelitian mahasiswi Universitas Sanata Dharma untuk memudahkan peneliti dalam pengambilan data. Selain kriteria yang disebutkan di atas, subjek yang dipilih adalah yang memiliki skor dengan kategori tinggi dalam pretest. Tujuan pembatasan ini dilakukan supaya penurunan citra tubuh setelah perlakuan dapat terlihat. Tabel 3.1 Kriteria Kategorisasi Norma Kategori Jenis Kategori X [ - 1,0 σ ] Rendah [ µ - 1,0 σ ] ≤ X [ µ + 1,0 σ ] Sedang [ µ + 1,0 σ ] ≤ X Tinggi Pada skala citra tubuh, jumlah item adalah 35 butir dengan masing- masing skor berkisar antara 1sampai dengan 9. Dengan demikian skor terendah yang mungkin diperoleh subjek adalah 35 yaitu 35 x 1 dan skor tertinggi adalah 315 yaitu 35 x 9. Dengan demikian , maka rentangan skor skala sebesar 280 yaitu 315 – 35. Skor skala tersebut kemudian dibagi 38 dalam enam satuan deviasi standar sehingga diperole h σ = 46 dan mean teoritis µ = 35 x 3 = 105. Tabel 3.2 Kategorisasi Skor Skala Citra Tubuh Rentang Skor Jenis Kategori X 59 Rendah 59 ≤ X ≤ 151 Sedang 151 ≤ X Tinggi

E. METODE PENGUMPULAN DATA

Pada penelitian eksperimen ini, metode pengumpulan data yang digunakan adalah pretest-posttests control group design . Pada pretest- posttests control group design , dilakukan pengukuran pretest dan posttest sebagai pengontrolan konstansi, serta adanya randomisasi sebagai kontrol terhadap proactive history Seniati, Yulianto Setiadi, 2008. Pretest diberikan untuk mengetahui penilaian awal subjek terhadap tubuhnya, yang dapat dilihat dari skor skala yang diberikan sebelum penelitian dilakukan, sedangkan posttest diberikan setelah penelitian dilakukan untuk melihat skor yang didapat sebagai akibat dari perlakuan.

1. Materi Pretest dan Posttest

Materi pretest dan posttest yang diberikan adalah skala citra tubuh. Skala citra tubuh ini disusun sendiri oleh peneliti dalam bentuk semantik diferensial. Skala yang berbentuk semantik diferensial berisi pernyataan