Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

tujuan yang ingin dicapai. Tujuan tersebut akan mudah dicapai melalui komitmen pegawainya. Mas’ud 2002:176 menyatakan bahwa loyalitas atau komitmen karyawan terhadap perusahaan dipandang sangat penting dalam bisnis. Karyawan yang memiliki loyalitas atau komitmen yang tinggi akan bersedia untuk mendahulukan kepentingan perusahaan dari pada kepentingan dirinya sendiri.Seseorang yang bergabung dengan suatu organisasi tentunya membawa keinginan - keinginan, kebutuhan dan pengalaman masa lalu yang membentuk harapan kerja baginya, dan bersama sama dengan organisasinya berusaha mencapai tujuan bersama. Untuk dapat bekerja sama dan berprestasi kerja dengan baik, seorang karyawan harus mempunyai komitmen yang tinggi pada organisasinya. Komitmen organisasional dapat tumbuh manakala harapan kerja dapat terpenuhi oleh organisasi dengan baik. Selanjutnya dengan terpenuhinya harapan kerja ini akan menimbulkan kepuasan kerja Suparwati, 2005. Komitmen akan mencerminkan tingkat kesungguhan pegawai dalam menjalankan tugas dan fungsinya Sebab, adanya komitmen yang tinggi akan memberikan pengaruh positif terhadap kepuasan kerja pegawai. Menurut Setyawan 2005:15 ketika komitmen seorang pegawai telah tinggi maka kepuasan kerja pegawai secara umum akan meningkat. Karena komitmen organisasi merupakan bagian kunci dalam manajemen sumber daya manusia. Sehingga dapat memberikan efek positif terhadap kepuasan kerja secara menyeluruh. Komitmen organisasi dan kepuasan kerja memiliki korelasi positif. Hal ini berarti untuk memenuhi dan meningkatkan kepuasan pegawai, organisasi harus mampu meningkatkan komitmen pegawai. Komitmen organisasi dibagi menjadi tiga bentuk komitmen, yaitu komitmen afektif, komitmen normatif, dan komitmen kontinuen. Sedangkan Mathis dan Jackson dalam Sopiah, 2008:155 mendefinisikan komitmen organisasional sebagai derajad dimana karyawan percaya dan mau menerima tujuan-tujuan organisasi dan akan tetap tinggal atau tidak akan meninggalkan organisasinya. Sedangkan karyawan dengan komitmen kontinuen yang tinggi akan tetap tinggal dalam organisasi karena mereka membutuhkannya, dan karyawan yang memiliki komitmen normatif yang tinggi tetap bekerja untuk suatu organisasi karena mereka merasa secara moral dan kepercayaan mereka seharusnya tetap tinggal. Berdasarkan pada uraian mengenai usia, kepuasan kerja dan komitmen organisasi diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang kemudian akan dituangkan dalam bentuk tulisan ilmiah skripsi yang berjudul “Pengaruh Usia, Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Karyawan”.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut, maka dalam penelitian ini masalah dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah usia, kepuasan kerja dan komitmen organisasi secara bersama- sama berpengaruh terhadap kinerja karyawan? 2. Apakah usia, kepuasan kerja dan komitmen organisasi secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan karyawan?

C. Pembatasan Masalah

1. Karakteristik responden yang meliputi: Karyawanti Pabrik Gula Madukismo. 2. Variabel yang akan diteliti adalah usia, kepuasan kerja dan komitmen organisai. 3. Kinerja karyawan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penilaian kinerja karyawanti Pabrik Gula Madukismo.

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh bersama-sama usia, kepuasan kerja dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan Pabrik Gula Madukismo. 2. Untuk mengetahui pengaruh parsial terhadap kinerja karyawan Pabrik Gula Madukismo.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu bahan masukan atau sumbangan pemikiran bagi perusahaan untuk menentukan langkah- langkah selanjutnya dalam menghadapi masalah-masalah yang berkaitan dengan pengaruh usia, kepuasan kerja dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan. 2. Bagi Universitas Penelitian ini diharapkan dapat menambah koleksi kepustakaan sehingga dapat digunakan sebagai wahana untuk menggali ilmu pengatahuan. 3. Bagi Penulis Penelitian ini merupakan salah satu latihan dan sarana tepat untuk mengembangkan serta menerapkan ilmu pengetahuan teoritis ke dalam praktek nyata dan untuk menambah pengetahuan di bidang personalia. 4. Bagi Pihak Lain Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi pihak-pihak yang membutuhkan serta diharapkan dapat menambah informasi dan pengetahuan mengenai manajemen sumber daya manusia.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Landasn Teori

1. Usia

Mereka yang mempunyai usia lanjut, tenaga fisiknya relatif terbatas, meskipun mereka ini pada umumnya banyak pengalaman, karena pengalaman juga berkaitan erat dengan usia. Sebaiknya mereka yang berusia muda, mungkin memiliki vitalitas fisik yang cukup kuat, labour turnover pada mereka relatif lebih besar, namun pada umumnya rasa tanggung jawabnya relatif kurang, di banding usia lanjut. Persoalan berapa sebaiknya usia pegawai agar dapat memberikan prestasi yang maksimal pada organisasi, merupakan suatu persoalan yang perlu mendapatkan perhatian tersendiri. Pada umumnya suatu perusahaan menolak mempekerjakan mereka yang sudah berusia lanjut, karena alasan- alasan berikut: a. Terlalu lambat bekerja b. Kurang kreatif dibandingkan dengan usia yang muda c. Sukar mendidiknya d. Sering mangkir e. Sering sakit atau relatif kurang sehat disbanding dengan yang usia muda