Berdasarkan tabel koefisien diatas diperoleh nilai tolerance dari variabel usia 0,995, kepuasan 0,932 dan komitmen 0,963 semua menunjukkan nilai
tolerance dibawah 10 dan juga nilai VIF dari semua variabel
independenya menunjukkan nilai VIF10. Jadi, dapat disimpulkan bahwa koefisien korelasi antar variabel independennya menunjukkan tidak
adanya gangguan multikolinearitas sehingga data tersebut layak untuk diteliti.
3. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Gejala heteroskedastisitas dalam penelitian ini
dideteksi dengan menggunakan grafik scatterplot. Pendeteksian mengenai ada tidaknya heteroskedastisitas dapat
d
ilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED
dimana sumbu Y yang telah dipredkisi, dan sumbu X adalah residual yang telah di-studentized.Berikut ini disajikan hasil dari uji heteroskedastisitas
menggunakan bantuan SPSS 20.0.
Gambar V.5 Heteroskedastisitas
Interpretasi uji Heteroskedastisitas: Dari gambar-gambar Scatterplot antara Studentized Residual dan
Standardized Predicted Value diatas didapatkan titik-titik menyebar
dibawah dan diatas sumbu Y dan tidak membentuk suatu pola tertentu sehingga
dapat dianggap
variabel bebas
diatas tidak
terjadi heteroskedastisitas.
E. Uji Hipotesis dan Koefisien Determinasi
1. Pengujian Hipotesis Pengaruh Simultan dengan Uji F
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen ,
,.... secara bersama-sama simultan berpengaruh terhadap
variabel dependen Y. Dari hasil olah data yang dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel V.10 Tabel Uji F
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1 Regression
340.173 3
113.391 36.053
.000
b
Residual
187.146 43
4.352
Total
527.319 46
a. Dependent Variable: Y b. Predictors: Constant, X2, X1
Tahap-tahap untuk melakukan uji F adalah sebagai berikut : a Merumuskan Hipotesis
H0 :
; ;
= 0; Artinya variabel usia, kepuasan kerja, dan komitmen organisasi tidak berpengaruh secara simultan
terhadapkinerja karyawan. Ha :
; ;
minimal salah satu 0; Artinya variable usia, kepuasan
kerja, dan
komitmen organisasi
berpengaruh secarasimultan terhadap kinerja karyawan.
b Menentukan Tingkat Signifikansi Diketahui bahwa tingkat signifikansi = 5
c Pengambilan Keputusan Signifikansi 0,05 jadi Ho diterima.
Signifikansi ≤ 0,05 jadi Ho ditolak.
d Kesimpulan Dari hasil Tabel V.10 terlihat bahwa tingkat signifikan kurang dari0,05
yaitu sebesar 0,000 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya bahwa
variabel usia, kepuasan kerja, dan komitmen organisasi secara bersama- sama simultan berpengaruh positif terhadap kinerjakaryawan.
2. Pengujian Hipotesis Pengaruh Parsial dengan Uji t
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel independen
, ,....
secara partial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen Y. Dari hasil olah data yang dilakukan,diperoleh hasil
sebagai berikut :
Tabel V.11 Hasil uji t
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant -4.144
4.870 -.851
.400 Usia
-.315 .250
-.117 -1.260
.215 Kepuasan
.778 .101
.728 7.726
.000 Komitmen
.405 .104
.269 2.904
.006 a. Dependent Variable: Y
a. Tahap-tahap untuk melakukan uji t adalah sebagai berikut : 1 Menentukan hipotesis
H0
1
: Usia secara parsial tidak berpengaruh negativ terhadap kinerja karyawan
: Usia secara parsial berpengaruh negativ terhadap kinerja karyawan
H0
2
: Kepuasan kerja secara parsial tidak berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan