Teknik Analisis Data METODE ANALISIS PENELITIAN
Post test atau tes akhir adalah tes yang diberikan oleh peneliti setelah siswa mengikuti semua proses pembelajaran
dengan menggunakan teori belajar van Hiele pada materi kesebangunan.
Tes akhir ini berbentuk skor. Siswa dinyatakan telah tuntas belajar jika siswa memperoleh skor yang mencapai batas kriteria
ketuntasan minimal KKM yang telah ditetapkan oleh masing- masing sekolah. Dalam penelitian ini, KKM yang digunakan
adalah 75 sehingga : 1 Siswa dinyatakan telah tuntas belajar jika telah mencapai
skor ≥ 75. 2 Suatu kelas dinyatakan telah tuntas belajar jika di kelas
tersebut rata-rata nilainya ≥ 75.
c. Observasi keaktifan siswa Observasi keaktifan siswa ini digunakan untuk mengukur
sejauh mana siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran baik menggunakan teori belajar van Hiele atau pembelajaran
konvensional. Setiap pertemuan akan diamati dan didata oleh peneliti.
Peneliti akan mencatat siswa yang mana saja yang aktif terlibat dalam proses pembelajaran serta frekuensi
keaktifannya.
Kemudian dicari rata-rata siswa yang aktif dengan menggunakan rumus berikut:
= 100
Selanjutnya dapat ditentukan kriteria keaktifan siswa secara keseluruhan menggunakan tabel kriteria keaktifan siswa secara
keseluruhan, yaitu sebagai berikut :
Tabel 3.9 Kriteria Keaktifan Siswa Secara Keseluruhan
Interval Kriteria
81 - 100 Sangat Tinggi ST
61 – 80 Tinggi T
41 – 60 Cukup C
21 – 40 Rendah R
0 – 20 Sangat Rendah SR
Dari tabel diatas, dapat diambil kesimpulan kriteria keaktifan siswa secara keseluruhan adalah sebagai berikut :
a Jika persentase jumlah siswa adalah lebih dari atau sama dengan 81 maka, dapat dikatakan bahwa kriteria keaktifan
siswa secara keseluruhan sangat tinggi. b Jika persentase jumlah siswa adalah kurang dari 81 atau
lebih dari atau sama dengan 61 maka, dapat dikatakan bahwa kriteria keaktifan siswa secara keseluruhan tinggi.
Kartika Budi, 2001
c Jika persentase jumlah siswa adalah kurang dari 61 atau lebih dari atau sama dengan 41 maka, dapat dikatakan
bahwa kriteria keaktifan siswa secara keseluruhan cukup. d Jika persentase jumlah siswa adalah kurang dari 41 atau
lebih dari atau sama dengan 21 maka, dapat dikatakan bahwa kriteria keaktifan siswa secara keseluruhan rendah.
e Jika persentase jumlah siswa adalah kurang dari 21 maka,
dapat dikatakan bahwa kriteria keaktifan siswa secara keseluruhan sangat rendah.
Data-data yang diperoleh akan di analisis, analisis yang dilakukan yakni dengan pengujian normalitas, variansi, dan uji perbedaan rata-rata.
Ketiga uji ini akan dilakukan pada data hasil belajar siswa. d. Pengujian Normalitas
Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah data yang diujikan pada kedua kelas tersebut berdistribusi normal.
Selain itu, uji normalitas juga digunakan untuk menentukan jenis pengujian yang harus digunakan pada pengujian hipotesis. Dalam
penelitian ini peneliti menggunakan uji normalitas data yang ada dengan uji Kolmogorov-Smirnov.
Mencari rata-rata skor dan standar devisiasinya dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
= ∑ −
− 1
=
Pada uji normalitas, data pada masing-masing kelas dianalisis
terpisah. Pengujian
normalitas ini
peneliti menggunakan program SPSS Statistic 17.0. Data-data yang akan
dianalisis untuk menguji hipotesis yang ada, yaitu : 1 Pretest
H : Data pretest pada kelas eksperimen berdistribusi normal.
H
1
: Data pretest pada kelas eksperimen tidak berdistribusi normal.
H :Data pretest pada kelas kontrol berdistribusi normal.
H
1
:Data pretest pada kelas kontrol tidak berdistribusi normal.
2 Post test H
: Data post test pada kelas eksperimen berdistribusi normal.
H
1
: Data post test pada kelas eksperimen tidak berdistribusi normal.
H : Data post test pada kelas kontrol berdistribusi normal.
H
1
: Data post test pada kelas kontrol tidak berdistribusi normal.
Jika sig 2-tailed dari taraf signifikasi yang digunakan maka H
diterima.
Jika sig 2-tailed dari taraf signifikasi yang digunakan maka H
ditolak. e. Uji Variansi
Setelah data diuji normalitasnya data kemudian diuji variansinya. Uji variansi digunakan untuk mengetahui bahwa
suatu data atau sampel yang diambil berasal dari varian yang sama. Selain itu, data tersebut juga digunakan untuk menetukan
metode yang akan digunakan dalam pengujian hipotesis. Untuk menguji variansinya menggunakan statistika
penguji
=
keterangan : : simpangan baku data pertama
: simpangan baku data kedua Setelah
menemukan F
hitung
kemudian hasil
F
hitung
dibandingkan dengan F
tabel
. F
tabel
diperoleh dari table distribusi F. Jika F
hitung
F
tabel
maka H diterima
Jika F
hitung
≥ F
tabel
maka H ditolak
Pada uji variansi, data pada masing-masing kelas akan digabungkan untuk dianalisis bersama. Data-data yang dianalisis
untuk menguji hipotesis yang ada, yaitu : 1 Pretest
H :
= H
1
: ≠
Keterangan : : Data pretest pada kelas eksperimen
: Data pretest pada kelas kontrol 2 Post test
H :
= H
1
: ≠
Keterangan : : Data post test pada kelas eksperimen
: Data post test pada kelas kontrol Jika data berdistribusi normal dan memiliki variansi yang
sama maka menggunakan metode parametik. Tetapi jika salah satu data tidak berdistribusi normal atau tidak memiliki variansi
yang sama maka menggunakan metode nonparametik.
Pada uji perbedaan rata-rata, data kedua kelas akan dihitung rata-ratanya kemudian diuji menggunakan uji t-test atau
menggunakan uji mann-whitney test. Data yang dianalisis untuk menguji hipotesis yang ada,
yaitu :
a. Pretest H
: =
H
1
: ≠
H : Rata-rata nilai kedua kelas adalah sama
H
1
: Ada perbedaan rata-rata nilai pada kedua kelas b. Post test
H :
≤ H
1
: H
: Rata-rata nilai post test kelas eksperimen lebih kecil atau sama dengan rata-rata nilai post test kelas
kontrol. H
1
: Rata-rata nilai post test kelas eksperimen lebih besar daripada rata-rata nilai post test kelas kontrol.
Jika sig 2-tailed dari taraf signifikasi yang digunakan maka H
diterima Jika sig 2-tailed dari taraf signifikasi yang digunakan
maka H ditolak
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan program SPSS Statistic 17.0 untuk membantu menghitung pada uji hipotesis
yang ada.
53