Postulate : Jika dua sudut dan sebuah sisi dari segitiga pertama
sama dengan dua sudut dan sebuah sisi dari segitiga kedua, maka kedua segitiga tersebut kongruen
Sd.S.Sd.
F. Kerangka Berpikir
Matematika merupakan mata pelajaran yang dianggap susah oleh kebanyakan siswa. Tidak sedikit pula siswa yang menghindari pelajaran
matematika. Geometri merupakan salah satu cabang dari mata pelajaran
matematika yang mempelajari tentang titik, garis, bidang dan benda-benda ruang beserta sifat-sifatnya, dan ukuran-ukurannya. Geometri juga sudah
dipelajari sejak anak duduk dibangku Sekolah Dasar tetapi banyak juga siswa yang mengalami kesulitan dalam mempelajari geometri.
Teori pembelajaran van Hiele merupakan sebuah teori belajar yang dikhususkan untuk membantu anak belajar geometri. Karena dalam teori
ini kita dapat melihat bagaimana perkembangan berpikir anak melalui tahap perkembangan berpikir anak dalam geometri menurut van Hiele
yaitu : tahap 0 visualisasi, tahap 1 analisis, tahap 2 deduksi informal, tahap 3 deduksi, dan tahap 4 rigor.
Diharapkan dengan menggunakan teori belajar van Hiele dalam pembelajaran geometri siswa dapat lebih memahami materi yang
diberikan. Peneliti merancang materi yang akan diberikan oleh guru
sehingga sesuai dengan tahap perkembangan berpikir siswa menurut van Hiele. Dengan begitu semua materi yang dijelaskan guru dapat diserap
dengan baik oleh siswa. Hal ini juga akan berakibat pada hasil belajar yang dicapai oleh siswa nantinya sehingga memenuhi kreteria yang sudah
ditentukan. Selain menyesuaikan dengan tahap berpikir menurut van Hiele,
proses pembelajaran dengan menggunakan teori belajar van Hiele juga dapat mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran. Siswa berperan
aktif dalam proses pembelajaran guru hanya sebagai fasilitator yang mengarahkan siswa dan siswa harus mengeksplorasi objek-objek yang
diberikan oleh guru yang berhubungan dengan pembelajaran. Oleh karena itu pada penelitian ini peneliti ingin melihat efektivitas
penggunaan teori pembelajaran van Hiele terhadap hasil belajarnya dan juga keaktifan siswa dalam proses pembelajaran pada materi
kesebangunan.
G. Hipotesa
Hipotesis penelitian adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang
terkumpul. Pada penelitian ini peneliti mengajukan beberapa hipotesis, yakni :
1. Pembelajaran matematika dengan menggunakan teori belajar van Hiele efektif ditinjau dari hasil belajar siswa dan keaktifan siswa.
2. Pembelajaran matematika dengan menggunakan teori belajar van Hiele lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran dengan mengunakan
metode konvensional ditinjau dari hasil belajar siswa.
31
BAB III METODE ANALISIS PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian eksperimental adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta adanya kontrol
M. Nazir 1983:74. Sedangkan menurut Iqbal Hasan 2004:10 Penelitian eksperimen adalah adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan
manipulasi terhadap objek penelitian serta diadakannya kontrol terhadap variabel tertentu.
Penelitian eksperimental mempunyai tujuan untuk menyelidiki ada-tidaknya hubungan sebab akibat serta berapa besar hubungan seba-
akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan tertentu pada beberapa kelompok eksperimental dan menyediakan kontrol untuk
perbandingan M. Nazir 1983:75.
Tabel 3.1 Metode Eksperimen
Kelas Awal
Perlakuan Akhir
Eksperimen Pretest
Pembelajaran dengan Teori belajar Van Hiele
post test Kontrol
Pretest Pembelajaran
konvesional post test
Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen eksperimen semu, yakni dua kelas yang diteliti di ambil dari populasi yang telah
dipisahkan sebelumnya. Penelitian ini bertujuan mengetahui keefektifan
pembelajaran dengan menggunakan teori belajar van Hiele. Pada penelitian ini peneliti menyiapkan sebuah kelas eksperimen yang diberikan
perlakuan khusus dan sebuah kelas kontrol sebagai pembandingnya.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Arikunto 2006:130.
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi kelas IX SMP Budya Wacana Yogyakarta tahun ajaran 20142015.
2. Sampel Penelitian Pada penelitian ini yang menjadi sampel penelitian adalah siswa kelas
IX A dengan jumlah 25 orang siswa dan siswa kelas IX C dengan jumlah 25 orang siswa di SMP Budya Wacana Yogyakarta tahun
ajaran 20142015.
C. Waktu dan Tempat Penelitian
Pembelajaran ini dilaksanakan pada tanggal 11 s.d 25 Agustus 2014 pada saat jam pelajaran matematika selama 8 jam pertemuan.
Penelitian ini di laksanakan di kelas IX SMP Budya Wacana Yogyakarta tahun ajaran 20142015.