5.4. Penjelasan Variabel yang Tidak Ikut dalam Uji Regresi Logistik
Variabel yang tidak diikutkan dalam uji regresi logistik berganda adalah variabel pendidikan, variabel ketersediaan fasilitas dan variabel dukungan tenaga
kesehatan karena ketiga variabel ini tidak memenuhi syarat untuk diikut sertakan dalam uji regresi logistik, dimana variabel Pendidikan untuk uji chi-square didapat
nilai p-value=0,078, ketersediaan fasilitas nilai p-value=0,214 dan dukungan tenaga kesehatan nilai p-value=0,063. Untuk dapat diikut sertakan dalam permodelan uji
regresi logistik bila nilai uji chi-square variabel yang mempuyai nilai p ≤ 0,25.
Pendidikan tidak ada hubungan terhadap pemberian ASI Eksklusif karena dari 34 responden yang tingkat pendidikan tinggi memberikan ASI Eksklusif sebanyak
9 orang 85,3 sedangkan dari 25 responden yang tingkat pendidikan menengah yang memberikan ASI Eksklusif sebanyak 7 orang 72,0. Asumsi Peneliti dalam
hal ini menunjukan bahwa seseorang yang berpendidikan tinggi akan berusaha untuk lebih mengetahui tentang pemberian ASI Eksklusif.
Ketersediaan fasilitas terhadap pemberian ASI Eksklusif menunjukkan bahwa dari 20 responden yang memiliki ketersediaan fasilitas baik yang memberikan ASI
Eksklusif sebanyak 10 orang 50,0 sedangkan 39 responden yang memiliki ketersediaan fasilitas yang kurang yang memberikan ASI Eksklusif sebanyak 13
orang 33,3. Mayoritas responden dalam penelitian ini memberikan ASI Eksklusif meskipun tidak tersediaan fasilitas untuk menyusui. Beberapa Ibu berpendapat bahwa
Universita Sumatera Utara
sebagai seorang Ibu adalah tugas dan tanggungjawab untuk menyusui anak-anaknya meskipun dalam kondisi tidak memungkinkan. Namun bagi beberapa Ibu di lokasi
pengungsian yang bercampur dengan laki-laki menimbulkan rasa enggan dalam hati mereka untuk menyusui oleh karena itu, ketersediaan fasilitas itu penting di lokasi
pengungsian. Dukungan tenaga kesehatan tidak ada hubungan terhadap pemberian ASI
Eksklusif karena dari 27 responden yang memiliki dukungan tenaga kesehatan baik yang memberikan ASI Eksklusif sebanyak 14 orang 51,9 sedangkan dari 32
responden yang memiliki dukungan tenaga kesehatan kurang yang memberikan ASI Eksklusif sebanyak 9 orang 28,1. Asumsi peneliti dalam hal ini seharusnya tenaga
kesehatan yang menjadi orang pertama yang mendukung dan mengajarkan, mempromosikan tentang pentingnya memberikan ASI secara Eksklusif pada masa
tanggap darurat di pengungsian erupsi Sinabung Kabupaten Karo.
Universita Sumatera Utara
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN