Fisiologi ASI ASI Eksklusif .1 Pengertian ASI Eksklusif

2.1.4 Fisiologi ASI

ASI diproduksi di dalam alveoli yang merupakan bagian hulu dari pembuluh kecil air susu. Selama hamil payudara akan membesar sebesar 2-3 kali dari biasanya. Pengeluaran ASI merupakan suatu interaksi yang sangat kompleks antara rangsangan mekanik, saraf dan bermacam-macam hormon. Kemampuan ibu dalam menyusuilaktasipun berbeda-beda. Sebagian mempunyai kemampuan yang lebih besar dibandingkan yang lain. Laktasi mempunyai dua pengertian yaitu pembentukan ASI Refleks Prolaktin dan pengeluaran ASI Refleks Let DownPelepasan ASI Maryunani, 2009. Pembentukan ASI Refleks Prolaktin dimulai sejak kehamilan. Selama kehamilan terjadi perubahan-perubahan payudara terutama besarnya payudara, yang disebabkan oleh adanya proliferasi sel-sel duktus laktiferus dan sel-sel kelenjar pembentukan ASI serta lancarnya peredaran darah pada payudara. Setelah persalinan, kadar estrogen dan progesteron menurun dengan lepasnya plasenta, sedangkan prolaktin tetap tinggi sehingga tidak ada lagi hambatan terhadap prolaktin oleh estrogen. Hormon prolaktin ini merangsang sel-sel alveoli yang berfungsi untuk membuat air susu ibu Maryunani, 2009. Penurunan kadar estrogen memungkinan naiknya kadar prolaktin dan produksi ASI pun mulai. Produksi prolaktin yang berkesinambungan disebabkan oleh bayi menyusui pada payudara ibu. Pada ibu yang menyusui, prolaktin akan meningkat pada keadaan : stress atau pengaruh psikis, anestesi, operasi, rangsangan puting susu, hubungan kelamin, pengaruh obat-obatan. Sedangkan yang Universita Sumatera Utara menyebabkan prolaktin terhambat pengeluarannya pada keadaan: ibu gizi buruk, dan pengaruh obat-obatan Badriul, 2008. Pengeluaran ASI Refleks Letdownpelepasan ASI merupakan proses pelepasan ASI yang berada dibawah kendali neuroendokrin, dimana bayi yang menghisap payudara ibu akan merangsang produksi oksitosin yang menyebabkan kontraksi sel-sel mioepitel. Kontraksi dari sel-sel ini akan memeras air susu yang telah terbuat keluar dari alveoli dan masuk ke sistem duktus untuk selanjutnya mengalir melalui duktus laktiferus masuk ke mulut bayi sehingga ASI tersedia bagi bayi Maryunani, 2009. Menurut Perinasia 2004, Lama dan frekuensi menyusui sebaiknya dalam menyusui bayi tidak dijadwal, sehingga tindakan menyusui bayi dilakukan di setiap saat bayi membutuhkan, karena bayi akan menentukan sendiri kebutuhannya. Ibu harus menyusui bayinya bila bayi menangis bukan karena sebab lain kencing, kepanasankedinginan atau sekedar ingin didekap atau ibu sudah merasa perlu menyusui bayinya. Bayi yang sehat dapat mengosongkan satu payudara sekitar 5-7 menit dan ASI dalam lambung bayi akan kosong dalam waktu 2 jam. Pada awalnya, bayi tidak memiliki pola yang teratur dalam menyusui dan akan mempunyai pola tertentu setelah 1–2 minggu kemudian. Menyusui yang dijadwal akan berakibat kurang baik, karena isapan bayi sangat berpengaruh pada rangsangan produksi ASI selanjutnya. Dengan menyusui tanpa jadwal, sesuai kebutuhan bayi akan mencegah timbulnya masalah menyusui. Ibu yang bekerja dianjurkan agar lebih sering Universita Sumatera Utara menyusui pada malam hari. Bila sering disusukan pada malam hari akan memicu produksi ASI. 2.2. Tinjauan tentang Determinan Pemberian ASI Eksklusif Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2012, Determinan adalah faktor- faktor yang menentukan. Prilaku Kesehatan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor baik dari dalam diri manusia itu sendiri faktor internal maupun dari luar faktor eksternal. Ada beberapa model yang menganalisis determinan perilaku kesehatan, antara lain model Karr dan model Green. Perilaku dalam Notoadmojo 2007, kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh organisme yang dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung. Perilaku dibagi dalam 2 jenis yaitu, perilaku yang dapat diamati oleh orang lain seperti: berjalan, berpakaian, berbicara dan bereaksi, dan lain lain. Yang kedua adalah perilaku yang tidak dapat diamati oleh orang lain seperti: emosi, berfikir, persepsi dan lain sebagainya.

2.2.1 Teori Determinan