Kelangsungan Hidup Organisme
41
Perkembangbiakan generatif atau seksual diawali dengan pembuahan, yaitu pertemuan sel kelamin jantan dan sel kelamin
betina. Pembuahan menghasilkan zigot. Pada tahap berikutnya, zigot berkembang menjadi individu baru. Jadi perkembang-
biakan generatif atau seksual memerlukan dua induk yang berbeda jenis kelaminnya. Karena melibatkan dua induk yang
berbeda jenis kelaminnya, maka individu yang dihasilkannya memiliki sifat dari kedua induknya.
1. Perkembangbiakan Tingkat Sel
Perkembangbiakan pada makhluk hidup juga berlangsung pada tingkat sel. Sel-sel membelah sehingga jumlah sel
bertambah banyak. Jumlah dan ukuran sel yang betambah menyebabkan terjadinya pertumbuhan pada suatu organisme.
Pembelahan sel berlangsung melalui beberapa tahap. Pada sel-sel tubuh terjadi pembelahan mitosis, yaitu pembelahan sel
yang menghasilkan sel anak dengan jumlah kromosom sama dengan sel induknya. Pada sel-sel kelamin terjadi pembelahan
meiosis , yaitu pembelahan sel yang menghasilkan sel anak
dengan jumlah kromosom setengah dari jumlah kromosom sel induknya. Pembelahan ini terjadi pada proses pembentukan sel
kelamin.
Pada organisme satu sel, perkembangbiakan dilakukan dengan pembelahan sel secara langsung. Pembelahan sel secara
langsung artinya sel membelah tanpa melalui tahap-tahap seperti mitosis dan meiosis. Pada kondisi yang menguntungkan, sebuah
sel bakteri membelah menjadi dua sel anak setiap 20 menit. Pembelahan secara langsung dari satu sel menjadi dua sel seperti
ini sering disebut pembelahan biner Gambar 2.12.
2. Perkembangbiakan Tumbuhan
Tumbuhan dapat berkembangbiak secara vegetatif dan generatif. Beberapa jenis tumbuhan lebih mudah dikembangkan
secara vegetatif atau aseksual, misalnya ketela pohon dan tebu. Jenis tumbuhan lain mudah dikembangkan dengan cara generatif
atau seksual, misalnya tanaman padi-padian dan kacang- kacangan.
a. Perkembangbiakan Vegetatif
Perkembangbiakan aseksual pada tumbuhan lebih lazim disebut perkembangbiakan vegetatif. Perkembangbiakan
vegetatif pada tumbuhan dapat terjadi secara alami maupun buatan yaitu dilakukan oleh manusia.
1 Perkembangbiakan Vegetatif Alami
Perkembangbiakan vegetatif alami adalah perkembang- biakan tumbuhan secara tak kawin tanpa campur tangan
manusia. Contohnya adalah sebagai berikut. a Spora vegetatif, merupakan sel yang berubah fungsi
menjadi alat perkembangbiakan. Terdapat pada tumbuhan paku, lumut, dan jamur. Spora terbentuk
Gambar 2.13 Lumut daun berkembang
biak dengan membentuk spora.
Sumber: Encyclopedia Britannica, 2006
Gambar 2.12 Pembelahan biner pada
organisme bersel satu Amoeba sp.
Sumber: Microsoft Encarta, 2006
Di unduh dari : Bukupaket.com
42
Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas IX
di dalam kotak spora sporangium. Apabila kotak spora pecah dan spora jatuh di tempat yang sesuai, maka akan
tumbuh menjadi individu baru.
b Umbi batang, adalah batang yang berada di dalam tanah yang berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan
makanan. Perbedaan umbi batang dengan umbi akar adalah umbi batang mempunyai mata tunas, sedangkan
umbi akar tidak. Contoh umbi batang adalah kentang, dahlia, dan gadung.
c Umbi lapis, merupakan modifikasi dari batang dan daun, yaitu pelepah daun yang bertumpuk dan berlapis-lapis,
mengalami penebalan, lunak, dan berdaging. Contoh- nya adalah umbi lapis bawang merah Gambar 2.14.
d Rhizoma atau akar tinggal, merupakan batang yang tumbuh mendatar di bawah permukaan tanah. Rhizoma
menyerupai akar tetapi berbuku-buku seperti batang. Pada ujungnya terdapat kuncup, pada setiap buku
terdapat daun yang berubah bentuk menjadi sisik, dan pada setiap ketiak sisik terdapat mata tunas. Contohnya
pada lengkuas, kunyit, bunga tasbih, dan jahe.
e Geragih atau stolon, merupakan batang yang menjalar di atas tanah. Biasanya jarak antarbukunya berjauhan.
Contohnya tumbuhan yang berkembang biak dengan geragih adalah pegagan, rumput teki, dan arbei.
f Tunas, umumnya tumbuh dari ruas-ruas batang dan dapat menjadi tanaman baru. Perkembangbiakan
dengan tunas dijumpai pada beberapa jenis tumbuhan seperti pisang, bambu, dan tebu. Tunas yang tumbuh
dari organ selain batang disebut tunas adventif, contohnya adalah tunas akar pada sukun dan cemara
dan tunas daun pada cocor bebek.
2 Perkembangbiakan Vegetatif Buatan Perkembangbiakan vegetatif buatan dilakukan dengan
bantuan manusia. Biasanya dilakukan untuk mempercepat waktu panen dan memperoleh keturunan yang sifatnya
sama persis dengan induknya. Contoh perkembangbiakan secara vegetatif buatan adalah sebagai berikut.
a Stek, dilakukan dengan memotong bagian tubuh
tumbuhan dan kemudian menanamnya. Dari potongan tersebut diharapkan dapat tumbuh menjadi individu
baru. Berdasarkan asal organ tubuhnya, stek dibedakan menjadi stek batang dan stek daun. Cara membuat stek
batang yaitu dengan memotong bagian-bagian batang menjadi potongan-potongan pendek. Stek batang
banyak dilakukan untuk memperbanyak tebu dan singkong. Stek daun berasal dari daun yang dipotong-
potong lalu ditanam. Contoh tanaman hias yang dapat diperbanyak dengan stek daun adalah Begonia sp.
daun
akar tunas tengah
tunas samping
Gambar 2.14 Umbi lapis tanaman
bawang merah.
Sumber: Microsoft Student 2006
Di unduh dari : Bukupaket.com
Kelangsungan Hidup Organisme
43
b Menempel okulasi, yaitu menggabungkan dua tanaman sejenis yang berbeda sifatnya sehingga dihasilkan
tanaman baru. Tujuannya untuk mendapatkan tanaman dengan produksi tinggi. Misalnya jika kamu ingin meng-
gabungkan tanaman mangga lokal yang rasanya hambar tetapi akarnya kuat dengan mangga madu yang buahnya
enak dan lebat tetapi perakarannya kurang kuat. Kamu dapat menempelmengokulasi kedua tanaman mangga
itu, yaitu mata tunas mangga madu ditempelkan pada batang bawah dari tanaman mangga lokal. Jika berhasil
tumbuh, kamu akan memperoleh tanaman yang buah- nya enak dan lebat dengan perakaran yang kuat pula.
c Menyambung, yaitu menggabungkan batang dengan ranting dari tanaman sejenis untuk mendapatkan tana-
man baru. Sebagai batang bawah dipilih tanaman yang sistem perakaran dan pertumbuhannya bagus. Sedang-
kan batang atas diambil dari batangcabang tanaman yang sudah diketahui kualitas buah atau bunga yang
dihasilkannya. Perhatikan cara menyambung berikut ini. 1 Pilih biji tanaman yang akan disambung dari tanaman
yang perakarannya kuat. Semai biji tersebut hingga tumbuh dan batangnya berdimeter 1 – 1,5 cm. Tana-
man ini dipakai sebagai batang bawah. Jika sudah siap disambung, potong batang bawah ± 10 cm dari
permukaan tanah dengan sudut kemiringan 45°.
2 Sebagai batang atas, pilihlah cabangranting dari tanaman sejenis yang produktivitasnya bagus.
Ranting yang akan disambung kondisinya harus sehat dan mempunyai tunas. Potonglah dengan sudut
kemiringan sesuai dengan batang bawah.
3 Sambung kedua potongan dengan tepat. Kemudian beri kayu penopang spalk dan diikat kuat-kuat. Pada
waktu menyambung, usahakan kambium dari batang bawah dan atas bertemu dengan tepat.
4 Kurangi daun-daun dari batang atas. Agar lebih kokoh, berilah tongkat penopang.
d Mencangkok, dilakukan dengan cara menyayat dan membuang kulit kayu batangcabang dan menutupnya
dengan tanah. Sayatan yang dilakukan harus sampai menghilangkan bagian kambium. Setelah beberapa
waktu, dari bagian kambium di atas sayatan muncul akar Gambar 2.17. Tanaman yang biasa dicangkok misalnya
jambu biji, mangga, dan jeruk.
e Merunduk, dilakukan dengan cara membengkokkan atau melengkungkan sebagian cabang tanaman hingga
menyentuh tanah. Pada bagian yang menyen-tuh tanah itu akan tumbuh akar. Untuk merangsang keluarnya
akar, kamu dapat menimbun cabang itu dengan tanah. Merunduk sering dilakukan untuk memperbanyak apel,
alamanda, dan bunga kertas.
Gambar 2.16 Proses menyambung
pada tanaman apel.
Sumber: Biologi
sayatan pada batang
mata tunas yang ditempelkan
Gambar 2.15 Okulasi sering dilakukan
untuk memperbanyak tanaman jeruk.
Sumber: Dokumen Penerbit
Gambar 2.17 Tanaman dikotil berkayu
dapat diperbanyak dengan mencangkok.
Sumber: Dokumen Penerbit
Di unduh dari : Bukupaket.com
44
Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas IX
b. Perkembangbiakan Generatif