Sistem Ekskresi, Reproduksi, dan Koordinasi
15
Semua sistem organ dalam tubuh manusia bekerja secara teratur dan selaras, kecuali jika ada gangguan atau kelainan. Hal
ini disebabkan karena ada sistem yang mengatur kerja berbagai sistem organ. Sistem organ ini disebut sistem koordinasi. Sistem
koordinasi pada manusia terdiri dari sistem saraf, sistem indera, dan sistem hormon endokrin. Sistem saraf bersama-sama
dengan sistem hormon berfungsi untuk mengatur dan memelihara fungsi tubuh, misalnya mengatur kontraksi otot,
perubahan alat-alat tubuh bagian dalam, dan sekresi berbagai kelenjar dalam tubuh.
1. Organisasi Sistem Saraf
Sistem saraf berperan penting untuk merasakan perubahan- perubahan yang terjadi di luar atau di dalam tubuh,
menafsirkannya, dan memberi respon menjawab dalam bentuk kontraksi otot atau dapat berupa sekresi kelenjar. Fungsi
sistem saraf pada manusia adalah sebagai berikut. a. Menerima informasi atau rangsangan berupa perubahan yang
terjadi di dalam lingkungan melalui reseptor. b. Mengatur dan memproses informasi atau rangsangan yang
diterima. c. Mengatur dan memberi tanggapan respon terhadap
rangsangan dalam bentuk gerak atau sekresi kelenjar. Sel saraf atau neuron merupakan unit struktural dan
fungsional yang terkecil dari sistem saraf. Sel-sel ini sudah tidak mengalami pembelahan lagi, sehingga bila mengalami
kerusakan tidak dapat diperbaiki. Jadi kamu harus berhati-hati agar sistem saraf tidak mengalami gangguan.
a. Sel Saraf Neuron
Sel saraf berfungsi untuk menghantarkan impuls. Seperti pada Gambar 1.15, bagian-bagian sel saraf adalah sebagai
berikut. 1 Badan sel, di dalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel
yang terbungkus oleh selaput plasma. Fungsi badan sel saraf adalah menerima dan meneruskan impuls dari
dendrit ke neurit atau akson.
2 Dendrit, merupakan juluran dan bercabang-cabang yang keluar dari badan sel, berfungsi menerima dan
membawa rangsang ke badan sel. 3 Neurit atau akson merupakan juluran badan sel yang
berfungsi untuk menghantarkan rangsang dari badan sel ke sel saraf lainnya.
Daerah pertemuan ujung-ujung neurit dengan dendrit disebut sinapsis. Di tempat inilah rangsangan diteruskan dari
satu sel saraf ke sel saraf yang lain. Untuk lebih jelasnya, perhatikan Gambar 1.16.
C Sistem Koordinasi pada Manusia
Gambar 1.15 Sel saraf.
Sumber: Dokumen Penerbit
badan sel dendrit
neuritakson
otot neurit
sinapsis
neurit sel saraf yang lain
dendrit badan sel
Gambar 1.16 Skema suatu sinapsis.
Sumber: Ensiklopedia IPTEK
Di unduh dari : Bukupaket.com
16
Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas IX
Berdasarkan fungsinya, sel saraf dapat dibedakan menjadi sel saraf sensorik, motorik, dan perantara.
1 Sel saraf sensorik, berfungsi untuk menerima rangsang
dari reseptor indera dan meneruskan ke otak atau sumsum tulang belakang.
2 Sel saraf motorik, berfungsi untuk menyampaikan perintah dari otak atau sumsum tulang belakang menuju
reseptor ototkelenjar tubuh. 3 Sel saraf perantaraasosiasi interneuron, sebagai perantara
neuron sensorik dengan neuron motorik. Mekanisme kerja sistem saraf adalah sebagai berikut.
Rangsangan yang diterima reseptor diteruskan menuju susunan saraf pusat. Dendrit membawa rangsang ke badan
sel dan diteruskan menuju neurit. Rangsang diteruskan ke dendrit sel saraf yang lain melalui sinapsis. Pada sinapsis
terdapat cairan neurotransmitter berupa asetilkolin. Asetilkolin dihasilkan oleh ujung neurit yang berfungsi untuk meng-
hantarkan impuls dari neurit ke dendrit sel saraf lain Gambar 1.17. Kerja asetilkolin dapat terganggu oleh obat-
obatan tertentu. Apabila kerja asetilkolin terganggu, sinapsis tidak akan mampu menghantarkan impuls saraf. Akibatnya
akan terjadi gangguan pada koordinasi tubuh.
b. Susunan Saraf pada Manusia