83
Penyimpangan Sosial
C Pengendalian Sosial sebagai Upaya untuk Men-
cegah Terjadinya Penyimpangan
4 pengunduran diri
atau pengasingan, yaitu meninggalkan ke- lompok dan kebudayannya; dan
5 rebellion
, yaitu melakukan pemberontakan. Karena dirinya ingin keluar dari aturan norma.
d. Teori Fungsi
Teori ini dikembangkan oleh Emille Durkheim yang ber-
pandangan bahwa penyimpangan itu perlu agar moralitas dan norma berkembang secara normal. Sebagai contoh ia
mengatakan, tidak akan terjadi kejahatan kalau tidak ada yang menyebabkannya. Dalam artian kesimpulan dari teori
ini jika kehidupan manusia ingin berkembang maka perlu ada penyimpangan dan itu adalah sesuatu hal yang wajar.
e. Teori agama
Perilaku menyimpang disebabkan karena rendahnya kadar keimanan dan kurangnya penghayatan terhadap nilai-nilai
dalam ajaran agama.
f. Teori Sosial
Penyimpangan disebabkan oleh orang-orang yang men- derita penyakit mental dan tidak stabilnya kepribadian dalam
kehidupan bermasyarakat.
Pengendalian sosial menurut Berger adalah cara yang di-
pergunakan masyarakat untuk menertibkan anggotanya yang membangkang. Sedangkan menurut Roucek, pengendalian
sosial itu merupakan proses terencana ataupun tidak yang mengajarkan atau membujuk pada individu untuk hidup sesuai
dengan aturan yang berlaku dalam kelompoknya.
Adapun tujuan dari pengendalian sosial adalah: -
mencegah timbulnya perilaku menyimpang, -
agar masyarakat mau mematuhi norma yang berlaku, -
terwujudnya keserasian antara nilai, norma dan perilaku, -
menciptakan ketertiban dalam kehidupan sosial yang harmonis, dan
- memperingatkan para pelaku untuk tidak berperilaku me-
nyimpang.
Di unduh dari : Bukupaket.com
84
×ÐÍ Ì»®°¿¼« ó ÍÓÐ Õ»´¿- Ê×××
2 Kekerasanpaksaan
coersive, cara yang dilakukan setelah langkah pertama
tidak berhasil. Apabila dibujuk tidak juga berhasil, baru kita bertindak
keras untuk mengatasai perilaku pe- nyimpang dari seorang individu.
Contoh: polisi pamong praja terpaksa membongkar kios para PKL karena
pedagang
tersebut mengabaikan
peringatan sebelumnya. a.
Dilihat dari aspek pelaksanannya, cara pengendalian sosial adalah sebagai berikut.
1 Persuasif tanpa kekerasan
, cara yang menekankan pada usaha untuk
membimbing atau mengajak berupa
anjuran. Contoh: penertiban PKL di beberapa kota besar dengan menempatkannya di lokasi-lokasi tertentu.
1 Cara Pengendalian Sosial
Gambar 3.8 Pembongkaran kios PKL merupakan contoh coersive
Sumber: Pikiran Rakyat 20 Sept. 2006
3 Kompulsi
, yaitu cara dengan menciptakan situasi yang dapat mengubah sikap atau perilaku yang
menyimpang. Contoh: ketika ada beberapa orang siswa yang tidak mau membersihkan lingkungan, maka setiap
komponen sekolah senantiasa menunjukkan perilaku yang memerhatikan lingkungan. Seperti kepala sekolah
membuang sampah plastik ke keranjang sampah.
4 Vervasi,
yaitu cara dengan melakukan berulang-ulang penyampaian norma,dengan harapan norma itumelekat
pada diri individu yang melakukan penyimpangan. b.
Dilihat dari aspek jumlah yang terlibat, cara pengendalian sosial adalah sebagai berikut.
1 Pengawasan dari satu individu kepada individu lain,
misalnya orang tua yang memperingatkan anaknya supaya tidak berbuat keonaran, atau mengambil barang
tanpa izin.
2 Pengawasan dari individu terhadap kelompok, misal-
nya seorang polisi lalu-lintas memerhatikan semua pengguna jalan, dan apabila ada yang melanggar baru
mereka kena tilang.
3 Pengawasan kelompok terhadap kelompok, contoh
menteri kehutanan beserta jajarannya menyelidik perambah hutan supaya kelestarian hutan bisa terjaga.
Di unduh dari : Bukupaket.com
85
Penyimpangan Sosial
4 Pengawasan kelompok terhadap individu, misalnya
semua guru yang ada di suatu sekolah memerhatikan dan mengawasi satu orang siswa yang menyimpang
dari aturan.
c. Menurut Kuncaraningrat, pengendalian sosial dapat dilaku-
kan dengan cara berikut. 1
Mempertebal keyakinan masyarakat terhadap norma dan adat istiadat.
2 Memberi hukuman dan ganjaran bagi pelanggar norma.
3 Mengembangkan rasa malu dan takut dalam jiwa
masyarakat ketika melanggar norma.
2 Bentuk Pengendalian Sosial
Untuk mencegah dan mengatasi perilaku menyimpang maka bentuk-bentuk pengendalian dapat dilakukan seperti hal-
hal berikut. a.
Cemoohan , seseorang yang melakukan penyimpangan men-
dapat cemoohan atau ejekan dari kelompoknya, sehingga ia meninggalkan perilaku menyimpangnya.
b. Teguran
, sebagai pengingat utama ketika memasuki pe- nyimpangan primer.
c. Pendidikan
, proses pengajaran sepanjang hayat baik pen- didikan formal maupun nonformal. Melalui pendidikan,
seseorang individu akan dituntutn agar selalu berperilaku sesuai norma yang berlaku.
d. Agama
, karena setiap orang memiliki agama dengan keyakin- annya masing-masing, maka apabila ada orang yang
melanggarpastiakandikaitkandenganmasalah ajaran agama dan kehidupan setelah meninggal, atau kesimpulannya
terdapatnya kehidupan di surga dan neraka.
e. Gosip
, adalah berita yang menyebar secara cepat dan biasanya tidak berdasarkan pada kenyataan. Kritik sosial
secara terbuka dilontarkan supaya orang yang diidentiÞkasi berperilaku menyimpang berhati-hati dalam melakukan
berbagai tindakannya.
f. Ostraisme
, yaitu pengucilan warga masyarakat yang ber- perilaku menyimpang.
g. Fraundulens
, yaitu pengendalian sosial dengan cara meminta bantuan pihak lain yang dianggap lebih kompeten dalam
mengatasai masalah. h.
Intimidasi , artinya dilakukan dengan cara menekan, me-
maksa atau mengancam seseorang untuk berperilaku sesuai kelompoknya.
Di unduh dari : Bukupaket.com
86
×ÐÍ Ì»®°¿¼« ó ÍÓÐ Õ»´¿- Ê×××
a. Kepolisian