Letak Astronomis Harga Keseimbangan

3 Lingkungan Indonesia 1 Posisi Indonesia dan Pengaruhnya terhadap Keadaan Lingkungan ––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– A Lingkungan Fisik Indonesia ––––––––––––––––––––– Indonesia merupakan suatu wilayah yang memiliki ke- ragaman sumber daya yang sangat banyak, baik dari segi Þsik maupun manusianya. Secara Þsik lingkungan Indonesia sangat menguntungkan, karena dengan banyaknya perairan laut dapat memberikan aset yang cukup besar. Begitu juga lahan subur yang ditunjang dengan iklim dapat pula dimanfaatkan untuk ke- pentingan pertanian. Sementara dari segi sumber daya manusia- nya, Indonesia juga sangat menguntungkan. Dari kondisi budaya yang beragam tidak menutup kemungkinan menjadikannya sebagai kekayaan sumber budaya yang kompleks. Di lain pihak, kondisi Þsik Indonesia yang sangat strategis ternyata belum bisa dimanfatkan secara maksimal. Hal ini terjadi karena adanya ketimpangan pemanfaatan sumber daya alam oleh manusia dengan keadaan lingkungannya. Apalagi dengan banyaknya kegiatan eksploitasi yang berlebihan menjadikan lingkungan Indonesia tidak stabil. Tentunya hal ini disebabkan oleh kebutuhan yang semakin meningkat akibat pertambahan jumlah penduduk. Jika kita membicarakan masalah posisi atau letak suatu tempat, kita tidak bisa membahasnya dari satu aspek saja. Sebab selain berbicara mengenai posisi, kita juga akan membicarakan karakter dari suatu lokasi tersebut. Misalnya, ketika kita mem- bahas lokasi Indonesia, paling tidak kita membahas lokasi astronomis, lokasi geograÞs, dan lokasi geologis.

a. Letak Astronomis

Letak astronomis artinya peninjauan terhadap posisi suatu tempat dengan cara memperhitungkan kedudukannya dari lintang dan bujur yang ada pada bola bumi. Dengan kata lain, letak astronomis berarti posisi suatu tempat berdasarkan garis bujur dan garis lintang. Secara astronomis, Indonesia terletak pada 6 o LU–11 o LS dan 95 o BT–141 o BT. Batas paling utara melintasi Pulau Weh Nanggroe Aceh Darussalam. Batas paling selatan melintasi Pulau Roti Nusa Tenggara Timur. Batas paling barat melintasi Pulau Breueh Nanggroe Aceh Darussalam, dan batas paling Di unduh dari : Bukupaket.com 4 ×ÐÍ Ì»®°¿¼« ó ÍÓÐ Õ»´¿- Ê××× timur melintasi pertengahan Pulau Papua, yaitu Merauke. Adapun pengaruh lokasi astronomis ini terhadap lingkungan wilayah Indonesia atau umumnya semua wilayah di dunia, yaitu menyebabkan terdapatnya perbedaan waktu. Ketika bumi melakukan rotasi, menempuh waktu kurang lebih 24 jam untuk satu lingkaran penuh 360 o , jika dibagi 24 akan didapat angka 15. Artinya setiap 15 o menempuh waktu 1 jam atau 60 menit. Jika kita melihat selisih garis bujur di wilayah Indonesia yang membentang dari barat sampai ke timur adalah 141–95 = 46. Karena itu setiap wilayah yang terlintasi oleh beberapa garis tersebut memiliki selisih waktu yang berbeda. Berdasarkan selisih garis bujurnya, wilayah Indonesia me- miliki 3 wilayah waktu sebagai berikut. 1 Waktu Indonesia Bagian Barat WIB, berada pada wilayah mulai dari 95 o BT sampai dengan 115 o BT, meliputi wilayah Pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. Kawasan ini memiliki selisih perbedaan waktu 7 jam dihitung dari GMT Greenwich Mean Time. 2 Waktu Indonesia Bagian Tengah WITA, berada pada wilayah mulai dari 115 o BT sampai dengan 130 o BT, meliputi wilayah Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Bali, Nusa Tenggara dan Pulau Sulawesi. Kawasan ini memiliki selisih perbedaan waktu 8 jam dihitung dari GMT. 3 Waktu Indonesia Bagian Timur WIT, berada pada wilayah mulai dari 130 o BT sampai dengan 141 o BT, Kepulauan Maluku Gambar 1.1 Peta Indonesia berdasarkan pembagian waktu Sumber: Atlas Indonesia dan Dunia Di unduh dari : Bukupaket.com 5 Lingkungan Indonesia Gambar 1.2 Peta Dunia yang menujukkan Indonesia dan Papua, kawasan ini memiliki selisih perbedaan waktu 9 jam dihitung dari GMT.

b. Letak GeograÞs