62
×ÐÍ Ì»®°¿¼« ó ÍÓÐ Õ»´¿- Ê×××
h. Partai Komunis Indonesia
Cikal bakal lahirnya Partai Komunis Indonesia yaitu terjadinya perpecahan Sarekat Islam. Dengan hadirnya golongan
revolusioner yang membentuk SI Merah ternyata berdampak terhadapberkembangnya pemikiransosialispadasuatuorganisasi
atau perkumpulan. Bersamaan dengan hal itu, muncul pula lahirnya Marxisme Belanda di bawah pimpinan Sneevliet dan
didukung oleh tokoh dari Indonesai yaitu Samaun. Dilihat dari pelaksanaan politiknya, PKI ini ialah salah satu organisasi politik
yang radikal, sehingga keberadaannya dilarang oleh pemerintah Belanda. Namun secara diam-diam dan ilegal Samaun, Darsono,
dan Alin tetap menjalankan aktivitas politik bahkan sempat mendirikan Partai Republik Indonesia PARI.
i. Gerakan Wanita
Pelopor yang mendukung adanya keikutsertaan wanita
dalam berjuang merebut kemerdekaan ialah Raden Ajeng Kartini
. Idealisme yang disebut dengan gerakan emansipasi wanita itu tumbuh karena Kartini hidup di kalangan bangsawan.
Ia sering memerhatikan tentang budaya barat dengan sungguh- sungguh. Sebagai hasil realisasi dari Kartini dalam memajukan
pendidikan bagi kaum wanita, timbulah pergerakan dari kaum wanita Indonesia. Pada awalnya, organisasi kewanitaan yang
diselenggarakan Kartini hanyalah sebatas pendidikan kecakapan mengeluarkan peraturan tentang adanya sekolah liar, dan
akhirnya Taman Siswa memiliki keterbatasan dalam melakukan pergerakannya. Tetapi undang-undang tentang sekolah liar ini
banyak ditentang oleh beberapa tokoh pemuda pendidik yang lain di luar Pulau Jawa.
Gambar 2.11 Raden Dewi Sartika 1884-1947
Gambar 2.10 R.A.Kartini 1879-1904
Sumber: Dokumen Penerbit Sumber: Dokumen Penerbit
Di unduh dari : Bukupaket.com
63
Kebangkitan Nasional
j. Partai Nasional Indonesia
Keadaan sosial politik yang semakin sulit membuat beberapa organisasi berusaha untuk menyesuaikan diri dengan orientasi
baru. Seperti penyimpangan yang dilakukan PKI pada tahun 1926, mengakibatkan tumbuhnya semangat untuk menyusun
kekuatan baru, terutama golongan nasionalis.
Pada awal tahun 1927 berdiri sebuah perkumpulan yang
bernama Partai Nasional Indonesia PNI yang didirikan oleh Ir. Soekarno.
Meski arahannya pada situasi politik, namun beberapa pengikutnya seperti Mohammad Hatta tetap menekankan pada
aspek pendidikan. Pada 4 Juli 1927, kelompok nasionalis
mengadakan perkumpulan
di Bandung yang bertujuan untuk mendukung
berdirinya PNI. Adapun tujuan dari PNI yang sebenarnya adalah ingin mencapai Indonesia
merdeka.
Di bawah pimpinan Bung Karno sebutan untuk Ir. Soekarno, kemajuan PNI semakin
bertambah pesat. Namun sayang, keberada- annya tetap tidak disetujui oleh pemerintah
Belanda, sehingga tersiar kabar bahwa PNI sebagai provokator yang akan melakukan
pemberontakan pada tahun 1930. Akhirnya, pemimpin-pemimpin PNI termasuk Bung Karno
ditangkap oleh Belanda pada 24 Desember 1929, kemudian perkaranya diserahkan ke
pengadilan. Saat jalannya sidang, semua warga wanita sebagai ibu rumah tangga, tetapi itu hanya terjadi sebelum
tahun 1920. Setelah Kartini memeloporinya, muncul organisasi wanita yang membekali bahwa wanita itu memiliki hak yang sama
dalam berbagai kehidupan, seperti Organisasi Putri Mardika, serta sekolah-sekolah wanita yang lain.
Di daerah Pasundan ada tokoh yang bernama Raden Dewi Sartika
yang menyelenggarakan Sekolah Kautamaan Istri, hampir
di semua kabupaten di Jawa Barat. Kemudian, di Yogyakarta berdiri pula organisasi kewanitaan yang bernama Sopa Tresna,
yang kemudian menjadi bagian dari organisasi Muhamadiyah dan namanya menjadi Aisyiyah. Di Sumatra berdiri Organisasi
Keutamaan Istri Minangkabau dan Kerajinan Amal Setia. Ternyata setelah tahun 1920, perkumpulan wanita ini muncul menjadi
organisasi sosial yang lebih luas. Seperti di Minahasa, didirikan organisasi De Gorontalosche Muhamedaansche Vroumen Vereeinging,
yang merupakan tonggak untuk lahirnya organisasi wanita yang membantu dalam gerakan kebangkitan nasional.
Gambar 2.12 Ir. Soekarno 1901-1970
Sumber: Album Pahlawan Bangsa
Di unduh dari : Bukupaket.com
64
×ÐÍ Ì»®°¿¼« ó ÍÓÐ Õ»´¿- Ê×××
1 Berdirinya Perhimpunan Indonesia di Negeri Belanda
k. Partai Indonesia Partindo