Terjadinya Penularan Penyakit Kelamin Terjadinya Infeksi Saluran Reproduksi Perasaan Bersalah, Malu, Berdosa, dan Kurang Percaya Diri

85 Budaya Hidup Sehat

5. Terjadinya Penularan Penyakit Kelamin

Terjadinya penularan penyakit kelamin dan HIVAIDS adalah melalui hubungan seksual, jadi risiko tertular penyakit kelamin dan HIVAIDS adalah sangat tinggi, karena dengan seringnya melakukan hubungan seksual secara berganti-ganti pasangan.

6. Terjadinya Infeksi Saluran Reproduksi

Wanita yang sudah melakukan hubungan seksual secara aktif di bawah usia 20 tahun dan sering berganti-ganti pasangan cenderung mudah terkena kanker mulut rahim.

7. Perasaan Bersalah, Malu, Berdosa, dan Kurang Percaya Diri

Pasangan yang sudah terjerumus pada perilaku seks bebas atau free sex biasanya dalam hatinya selalu dirundung rasa bersalah, malu, berdosa dan kurang percaya diri dalam berinteraksi atau berhubungan di masyarakat. Tugas Kerjakanlah tugas di bawah ini 1. Diskusikan bersama teman-temanmu dampak dan akibat dari seks bebas dan pola pikir remaja 2. Buatlah makalah tentang remaja Barat dan remaja Timur dalam masalah free sex khususnya remaja Amerika dan Indonesia dalam menyikapi free sex

B. Usaha Menolak Budaya Seks Bebas

Budaya seks bebas atau free sexs bukan merupakan budaya bangsa Indonesia. Sesuai dengan harkat dan martabat bangsa Indonesia, sebagai warga negara yang baik dan taat akan norma-norma agama dan norma-norma yang berlaku di masyarakat, maka kita harus sepakat untuk menolak budaya seks bebas atau free sex yang secara jelas akan merusak masyarakat terutama generasi muda, baik secara jasmani, rohani maupun kehidupan sosial. Beberapa hal yang harus dilakukan dalam usaha menolak budaya seks, antara lain sebagai berikut. 1. Penyuluhan terhadap generasi muda akan bahaya penyakit yang ditimbulkan dari perilaku seks bebas. 2. Pemberantasan tempat-tempat praktik pelacuran. 3. Mengadakan razia di sekolah-sekolah bagi siswa yang membawa semua peralatan dan perlengkapan yang berbau porno, misalnya: gambar porno, CD porno, dan sebagainya. 4. Pengadaan kegiatan-kegiatan positif di lingkungan sekolah, masyarakat, rumah, misalnya kegiatan keagamaan, olahraga, seni, dan sebagainya. 5. Bimbingan dan penyuluhan dari orang tua di rumah, bapak ibu guru di sekolah. Di unduh dari : Bukupaket.com Penjas Orkes SMPMTs Kelas VIII 86

C. Penyakit Akibat Hubungan Kelamin

Penyakit kelamin banyak terdapat di berbagai negara, baik negara yang sedang berkembang maupun negara yang sudah maju dan tersebar luas pada semua lapisan masyarakat, baik miskin maupun kaya. Banyaknya penyakit kelamin dalam masyarakat, mencerminkan kondisi sosial penderita, karena penyakit ini tergantung pada tingkah laku manusia, faktor psikologis, dan keadaan ekonominya. Dewasa ini walaupun ada pengobatan efektif dan diagnosa terpercaya, kenyataannya seluruh dunia ada dalam genggaman epidemi penyakit kelamin. Dinas-dinas kesehatan nasional dengan resmi mencatat 300-500 kasus Gonorrhoea per 100.000 penduduk, tetapi mereka mengakui bahwa angka-angka itu hanya merupakan sebagian kecil dari jumlah seluruhnya. Hampir di semua negara kenaikan prevalensinya tinggi antara 15-25 tahun. Beberapa alasan yang dapat dikemukakan untuk menyebutkan kenaikan ini antara lain: 1. Kurangnya perngertiankesadaran masyarakat terhadap bahaya penyakit kelamin baik untuk dirinya sendiri maupun keturunannya. 2. Meningkatnya kebebasan bergaul antara muda-mudi pada khususnya, dan masyarakat pada umumnya. 3. Keadaan sosial ekonomi masyarakat pada umumnya. 4. Kurang patuhnya terhadap norma-norma kesusilaan dan agama. Jenis-jenis penyakit kelamin yang terpenting adalah Gonorrhoea disebabkan oleh bakteri Neisseria Gonorrhoea, Syphilis disebabkan oleh bakteri Treponema Pallida, Ulcus Molle disebabkan oleh bakteri Haemophilus ducreyi, Lymphogranuloma Venereum disebabkan oleh virus Lymphogranuloma Venereum, dan Granuloma inguinale disebabkan oleh Danovania Granulomatis.

1. Cara Penularannya