Alat dan Perlengkapan Teknik Memegang Peluru Peraturan Perlombaan

Penjas Orkes SMPMTs Kelas VIII 116

A. Tolak Peluru Gaya Membelakangi O’Brien

Meskipun tolak peluru termasuk nomor lempar, namun istilah yang digunakan bukan lempar peluru, tetapi tolak peluru. Penggunaan istilah tersebut disesuaikan dengan peraturan cara melepaskan peluru, yaitu dengan cara didorong atau ditolakkan, istilah dalam bahasa Inggris adalah the short put. Ada dua macam gaya yang sering digunakan yaitu gaya lama atau menyamping atau ortodoks dan gaya baru atau membelakangi atau Perry O ‘ Brien.

1. Alat dan Perlengkapan

a. Bahan peluru berupa bola besi, kuningan, tembaga atau logam yang beratnya disesuaikan dengan usia atau tingkat pelempar. 1 Untuk putra pemula 5 kg. 2 Untuk putri pemula 3 kg. 3 Untuk putra internasional 7,257 kg 4 Untuk putri internasional 4 kg b. Lapangan tolak peluru berbentuk lingkaran, lingkaran lempar terbuat dari besi yang tebalnya 6 mm, tingginya 2 cm dipasang rata dengan tanah di sekelilingnya, di dalamnya dibuat dari plester dan 2 cm lebih rendah dari sekelilingnya.

2. Teknik Memegang Peluru

Ada 3 macam teknik memegang peluru, yaitu: a. Jari-jari direnggangkan, jari kelingking ditekuk dan berada di samping peluru untuk membantu menahan peluru supaya tidak mudah tergeser dari tempat- nya. Digunakan untuk atlet yang mempunyai jari-jari kuat dan panjang. b. Jari-jari merapat di belakang peluru, ibu jari dibuka ke samping sedangkan jari kelingking berada di samping peluru untuk menahan peluru dan untuk menekan pada waktu peluru ditolakkan. c. Seperti cara kedua, tetapi jari-jari agak direnggangkan, kelingking diletakkan di belakang peluru sehingga dapat ikut menolak peluru, ibu jari menahan geseran ke samping. Digunakan untuk atlet yang berjari-jari pendek Gambar 12.2 Lapangan tolak peluru. Ilustrasi: Susanto Di unduh dari : Bukupaket.com 117 Permainan dan Olahraga Atletik

3. Teknik Tolak Peluru Gaya Membelakangi O ‘Brien

a. Fase Persiapan

Mengambil posisi dengan membelakangi arah daerah lemparan dan berat badan berada di atas tungkai kanan. Sambil merendahkan badan, angkatlah tumit dari tungkai penopang, sementara tungkai belakang diangkat sedikit ke belakang atas. Selanjutnya tekuklah segera tungkai penopang hingga kedua tungkai tertekuk dan posisi badan menjadi lebih rendah dan membungkuk ke depan. Gambar 12.4 Fase persiapan Gambar 12.3 Cara memegang peluru.

b. Fase meluncur

Luruskan tungkai kanan dengan cara menolak atau menghentakkan telapak kaki dan tumit ke lantai dan bersamaan dengan gerakan ini, tungkai kiri ditendangkan dengan kuat ke arah balok stop. Gerakan persendian di atas dapat mempertahankan suatu keseimbangan tubuh, yang menandai suatu luncuran kaki kanan meninggalkan lantai, seraya dengan cepat ditarik ke posisi bawah badan, tepat di titik pusat lingkaran sambil tungkai kiri hampir serentak menjangkau lantai dekat ke arah balok stop dan sedikit ke arah kiri garis lemparan. Kedua kaki mendarat dengan telapak kaki sementara badan tetap membungkuk, sambil kedua bahu dan kepala tetap membelakangi arah lemparan, sementara titik berat badan dipusatkan di tungkai kanan.

c. Fase akhir

Dimulai dengan pemutaran kaki kanan dan lutut ke depan dan dilanjutkan dengan pelurusan kedua tungkai. Pinggul digeser menyamping berat badan di antara kedua kaki. Bahu kiri dibuka ke depan dan bahu kanan diangkat dan Ilustrasi: Susanto Sumber: Ilustrasi Susanto Di unduh dari : Bukupaket.com Penjas Orkes SMPMTs Kelas VIII 118 diputar ke kiri, badan dibawa ke atas sedikit membusur dan gerakan ini didahului oleh gerakan putaran bagian bawah badan.

d. Tolakan

Sementara bahu dan lengan kanan mendorong peluru ke depan dan bahu kiri meneruskan gerakannya ke depan sejauh mungkin.Tolakan diselesaikan ketika bertumpu di tungkai kiri dalam keadaan lurus sambil tangan memberi dorongan terakhir pada peluru. Pada saat ini pelempar menghentikan laju badan ke depan melalui pergantian kaki, tungkai kiri bergerak ke belakang dan tungkai kanan bergerak ke depan, berat badan dipindahkan ke tungkai kanan dan badan diturunkan ke arah bawah.

4. Peraturan Perlombaan

a. Peserta masuk dan keluar lingkaran harus melewati belakang garis tengah. b. Seorang peserta harus memulai tolakannya dari sikapposisi diam di tempat di dalam lingkaran tolak. c. Peluru harus didorong dari pundak dengan menggunakan satu tangan saja. d. Pelempar dibenarkan menyentuh bagian permukaan dalam dari lingkaran besi dan balok penahan. e. Tolakan salah hasilnya tidak diukur, misalnya peluru jatuh di luar sektor lingkaran, menyentuh tanah di luar lingkaran tolak dengan bagian tubuhnya, atau menyentuh bagian atas dari lingkaran besi, bagian atas balok penahan. f. Pengukuran tiap tolakan segera dilakukan, setelah tolakan terjadi. Dari bekas peluru terdekat ke tengah lingkaran tolak dan dibaca pada garis batas tolakan atau lingkaran tolakan. g. Bila terdapat peserta lebih dari 8 orang, tiap peserta berhak melakukan tolakan 3 kali. Dari 8 peserta yang hasil lemparannya terbaik diberikan tambahan hak melakukan tolakan 3 kali lagi. h. Bila peserta ada 8 orang atau kurang, tiap peserta berhak melakukan tolakan 6 kali. Gambar 12.5 Tolakan. Tugas Bersama teman-temanmu lakukanlah serangkaian gerakan tolak peluru dengan gaya membelakangi Praktikkan pula bagaimana cara mengukur jarak lemparan yang benar Ilustrasi: Susanto Di unduh dari : Bukupaket.com 119 Permainan dan Olahraga Atletik

B. Lempar Lembing Langkah Jingkat Hop Step

1. Sarana dan Prasarana Lempar Lembing