Pengukuran Variabel Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

diminta untuk memberikan jawaban : Sangat setuju, Setuju, Ragu – Ragu, Tidak setuju, dan Sangat tidak setuju. Jawaban – jawaban tersebut kemudian diberi skor 1 sampai dengan 5 Singarimbun, 1989:111 Namun untuk pernyataan favorable skor yang diberikan 5 sampai dengan 1 untuk jawaban sangat setuju, setuju, ragu – ragu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Sedangkan, untuk pernyataan unfavorable skor 1 sampai dengan 5 diberikan untuk jawaban sangat setuju, setuju, ragu – ragu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.

3.1.3 Pengukuran Variabel

Untuk mengukur variabel terpaan tayangan Provocative Proactive di Metro TV yaitu frekuensi dan durasi dapat dilakukan melalui : 1. Indikator Frekuensi : R = Frekuensi terpaan tinggi dikurangi terpaan terendah K = Interval atau kategori yang diinginkan I = 18 – 1 = 5,6666 dibulatka 6 3 I = Jarak Pengukuran R Jarak Interval Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Sehingga intervalnya adalah : 1 – 6 dikategorikan rendah skor 1 7 – 12 dikategorikan sedang skor 2 13 – 18 dikategorikan tinggi skor 3 Indikator Frekuensi digolongkan menjadi Tinggi, Sedang, Rendah yang dilihat dari jawaban responden melalui pertanyaan kuisioner. 2. Indikator Durasi R = Durasi terpaan tinggi dikurangi durasi terpaan terendah K = Interval atau kategori yang diinginkan I = 30 – 1 = 9,6666 dibulatkan 10 3 Sehingga intervalnya adalah 1 – 10 dikategorikan rendah skor 1 11 – 20 dikategorikan sedang skor 2 21 – 30 dikategorikan tinggi skor 3 Indikator Durasi digolongkan menjadi Tinggi, Sedang, Rendah yang dilihat dari jawaban responden melalui pertanyaan kuisioner. I = Jarak Pengukuran R Jarak Interval Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Untuk mengetahui frekuensi dan durasi responden tertinggi maupun terendah dapat dilihat melalu jawaban responden yang berupa pertanyaan tertutup. Kemudian setelah mendapatkan hasil dari frekuensi dan durasi dengan menggunakan rumus diatas, maka untuk mengetahui tinggi rendahnya pada variabel terpaan tayangan Provocative Proactive di Metro TV digunakan rumus : Rrange=skor jawaban tertinggi – skor jawaban terendah Jenjang yang diinginkan Keterangan : a. Skor tertinggi diperoleh melalui hasil perkalian dari pemberian skor tertinggi dikalikan dengan jumlah keseluruhan item yang terdapat dalam kuisioner. b. Skor terendah diperoleh melalui hasil perkalian dari pemberian skor dengan nilai terendah dikalikan dengan jumlah keseluruhan item dalam kuisioner. c. Jenjang yang diinginkan sebanyak 3 yang dijadikan dalam bentuk Tinggi, Sedang, dan Rendah. Jumlah item pertanyaan mengenai terpaan tayangan Provocative Proactive di Metro TV terdiri atas 2 item pertanyaan, sehingga perhitungan untuk mengetahui terpaan acara tersebut adalah sebagai berikut : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Skor terendah = 2 x 1 = 2 Skor tertinggi = 2 x 3 = 6 Jenjang = 3 Lebar interval = 6 - 2 = 1,333 dibulatkan menjadi 1 3 Jadi, batasan skor terpaan tayangan Provocative Proactive di Metro TV dikategorikan sebagai berikut : Jumlah skor 2 sampai 3 kategori rendah Jumlah skor 4 sampai 5 kategori sedang Jumlah skor 6 kategori tinggi Selanjutnya untuk mengetahui tingkat berpikir kritis mahasiswa di Surabaya, dilakukan pemberian skor pada pilihan jawaban sebagai berikut : Sangat Setuju : diberi skor 5 Setuju : diberi skor 4 Ragu – ragu : diberi skor 3 Tidak setuju : diberi skor 2 Sangat tidak setuju : diberi skor 1 Setiap pilihan jawaban dikategorikan kedalam tiga interval, yaitu tinggi, sedang, rendah. Penentuan interval dilakukan dengan rumus : Rrange=skor jawaban tertinggi – skor jawaban terendah Jenjang yang diinginkan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Keterangan : a. Skor tertinggi diperoleh melalui hasil perkalian dari pemberian skor tertinggi Sangat setuju, skor 5 dikalikan dengan jumlah keseluruhan item yang terdapat dalam kuisioner. b. Skor terendah diperoleh melalui hasil perkalian dari pemberian skor dengan nilai terendah Sangat tidak setuju, skor 1 dikalikan dengan jumlah keseluruhan item dalam kuisioner. c. Jenjang yang diinginkan sebanyak 3 yang dijadikan dalam bentuk interval Tinggi, Sedang, dan Rendah. Jumlah pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 12 item. Sehingga penghitungannya : Skor Terendah = 11 x 1 =11 Skor Tertinggi = 11 x 5 = 55 Range = 55 - 11 = 14, 667 dibulatkan menjadi 15 3 Berdasarkan rumus diatas maka tingkat berpikir kritis responden dikategorikan sebagai berikut : Rendah 11 - 25 Sedang 26 - 40 Tinggi 41 - 55 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Maka dari perhitungan lebar interval tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Apabila perhitungan skor jawaban masuk dalam kategori antara 11 - 25 maka tingkat berpikir kritis mahasiswa cenderung rendah. Berpikir kritis mahasiswa rendah yaitu mahasiswa pasif dan kurang peduli dalam menyikapi sebuah permasalahan. 2. Apabila perhitungan skor jawaban masuk dalam kategori antara 26 - 40 maka tingkat berpikir kritis mahasiswa cenderung sedang. Berpikir kritis mahasiswa sedang yaitu mahasiswa masih pada tingkat pasif dan peduli dalam menyikapi sebuah permasalahan. 3. Apabila perhitungan skor jawaban masuk dalam kategori antara 41 - 55 maka tingkat berpikir kritis mahasiswa cenderung tinggi. Berpikir kritis mahasiswa tinggi yaitu mahasiswa aktif, sangat peduli dan berani berargument dalam menyikapi sebuah permasalahan.

3.2 Populasi dan Teknik Penarikan Sampel

Dokumen yang terkait

Tayangan The Golden Ways dan Motivasi Diri (Studi Korelasional tentang Pengaruh Tayangan The Golden Ways di Metro TV terhadap Peningkatan Motivasi Diri pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Medan Area)

0 45 118

Konstruksi Pemberitaan Kekerasan Terhadap Jemaat Ahmadiyah Pada Tayangan Provocative Proactive (Studi Analisis Framing Tentang Konstruksi Pemberitaan Dalam Frame Kekerasan Terhadap Jemaat Ahmadiyah Pada Tayangan Provocative Proactive di Metro TV)

0 47 112

Motivasi Menonton Dan Tayangan Just Alvin Di Metro TV (Studi Korelasional tentang Pengaruh Tayangan Just Alvin di Metro TV Terhadap Motivasi Menonton Mahasiswa FISIP USU )

2 45 118

Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” Di Metro Tv Dan Konsep Diri Mahasiswa (Studi Korelasional Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” di Metro TV Terhadap Konsep Diri Mahasiswa FISIP USU)

2 38 89

Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” Di Metro Tv Dan Konsep Diri Mahasiswa (Studi Korelasional Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” di Metro TV Terhadap Konsep Diri Mahasiswa FISIP USU)

0 3 89

PENGARUH TERPAAN TAYANGAN “REPORTASE INVESTIGASI” TRANS TV TERHADAP KECEMASAN PENGARUH TERPAAN TAYANGAN “REPORTASE INVESTIGASI” TRANS TV TERHADAP KECEMASAN MASYARAKAT SLEMAN DI YOGYAKARTA (Studi Eksplanatif Pengaruh Terpaan Tayangan Reportase Investigasi

0 4 17

HUBUNGAN TERPAAN TAYANGAN “NEZ ACADEMY” NET.TV TERHADAP MINAT REMAJA SURABAYA MENJADI SEORANG ENTERTAINER.

0 3 118

Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” Di Metro Tv Dan Konsep Diri Mahasiswa (Studi Korelasional Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” di Metro TV Terhadap Konsep Diri Mahasiswa FISIP USU)

0 0 9

Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” Di Metro Tv Dan Konsep Diri Mahasiswa (Studi Korelasional Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” di Metro TV Terhadap Konsep Diri Mahasiswa FISIP USU)

0 0 1

BAB I PENDAHULUAN - HUBUNGAN TERPAAN TAYANGAN PROVOCATIVE PROACTIVE DI METRO TV DENGAN TINGKAT BERPIKIR KRITIS MAHASISWA DI SURABAYA (Studi Korelasional Terpaan Tayangan )

0 0 15