Maka dari perhitungan lebar interval tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Apabila perhitungan skor jawaban masuk dalam kategori antara 11 - 25
maka tingkat berpikir kritis mahasiswa cenderung rendah. Berpikir kritis mahasiswa rendah yaitu mahasiswa pasif dan kurang peduli dalam
menyikapi sebuah permasalahan. 2.
Apabila perhitungan skor jawaban masuk dalam kategori antara 26 - 40 maka tingkat berpikir kritis mahasiswa cenderung sedang. Berpikir kritis
mahasiswa sedang yaitu mahasiswa masih pada tingkat pasif dan peduli dalam menyikapi sebuah permasalahan.
3. Apabila perhitungan skor jawaban masuk dalam kategori antara 41 - 55
maka tingkat berpikir kritis mahasiswa cenderung tinggi. Berpikir kritis mahasiswa tinggi yaitu mahasiswa aktif, sangat peduli dan berani
berargument dalam menyikapi sebuah permasalahan.
3.2 Populasi dan Teknik Penarikan Sampel
3.2.1 Populasi dan Sampel
Dari judul yang diambil oleh peneliti, responden dari penelitian ini yaitu Mahasiswa tanpa melihat karakteristik tertentu. Mahasiswa yang menjadi
responden peneliti merupakan mahasiswa dari semester awal sampai dengan akhir yang menonton tayangan Provocative Proactive, karena pada semester tersebut
mahasiswa diduga memiliki tingkat berpikir dan mampu membedakan baik buruk suatu masalah. Pada semester awal mahasiswa mampu mengevaluasi
permasalahan namun masih pada tingkatan pasif yaitu tidak berani mengutarakan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
pendapatnya, sedangkan mahasiswa pada semester akhir cenderung aktif saat mengevaluasi, mampu berpendapat didepan publik dan memecahkan masalah
secara kritis. Mahasiswa dianggap sebagai agen perubahan yang menganut Tri Dharma Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian, sehingga diharapkan menjadi
sosok yang idealis, cerdas, bijaksana,dan responsive terhadap sosial. Selanjutnya lokasi penelitian yaitu di Surabaya, maka populasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah jumlah mahasiswa di Surabaya, yaitu 472.856 jiwa Sumber : situs resmi Kementrian Pendidikan Nasional
http:www.kemdiknas.go.idmedia213881index_pt_0809.pdf
3.2.2 Teknik Penarikan Sampel
Mengingat responden dalam penelitian ini banyak dan tersebar luas di wilayah kota Surabaya, teknik penarikan sampel dilakukan adalah teknik
multistage cluster random sampling. Teknik ini digunakan jika populasi letaknya tersebar secara geografis. Sedangkan untuk menentukan responden dilakukan
secara bertahap berdasarkan wilayah – wilayah yang ada : a.
Pemerintah kota Surabaya terdiri dari 5 wilayah, yaitu Surabaya Utara, Surabaya Selatan, Surabaya Timur, Surabaya Barat, dan
Surabaya Pusat. b.
Tahap kedua dilakukan pemilihan secara acak, maka terpilih wilayah Surabaya Selatan dan Surabaya Timur.
c. Kemudian tahap ketiga dipilih universitas negeri dan swasta yang
berada di wilayah Surabaya Selatan dan Surabaya Timur.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Kemudian untuk menentukan jumlah sampel di setiap universitas dapat ditentukan dengan rumus :
N1 = n1 x n N
Keterangan : N1 : Jumlah sampel dimasing – masing wilayah
n1 : Ukuran Stratum Ke-1 n : Jumlah sampel yang telah ditentukan
N : Jumlah Populasi Jumlah populasi yaitu Mahasiswa di Surabaya yaitu 472.856 jiwa. Penarikan
sampel dari jumlah Mahasiswa di Surabaya akan ditentukan dengan rumus Yamane :
n= N
Nd
2
+1
Keterangan : n= Jumlah sampel yang diperlukan
N= Jumlah populasi d=Presisi 10 derajat ketelitian 0,1
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3.4 Teknik Pengumpulan Data