Mahasiswa Mahasiswa Khalayak Media

8. Keadilan ditegakkan dalam segala hal karena keadilan menimbulkan ketentraman, kemakmuran, dan kebahagiaan. Keadilan hanya akan mengakibatkan hal yang sebaliknya. Dalam penelitian ini, pengukuran berpikir kritis dilakukan dengan cara mengukur tingkat berpikir kritis mahasiswa di Surabaya pada saat mendapat terpaan tayangan program acara Provocative Proactive di Metro TV. Indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat berpikir kritis mahasiswa di Surabaya adalah menanyakan pertanyaan, berpikir dengan logika, berani menyampaikan kebenaran, bersikap netral, penuh pertimbangan saat berpendapat, cermat, menganalisis, pemecahan masalah, membatasi permasalahan, menghargai ambiguitas dan mengevaluasi informasi. Yang nantinya setiap pernyataan – pernyataan akan diberi skor dan dari jawaban atas semua pernyataan yang diajukan kepada responden tersebuat akan diberi skor yang kemudian dijumlahkan untuk mendapatkan skor gabungan Singarimbun, 1989:110. Sehingga dapat diketahui tinggi, sedang, atau rendahnya tingkat berpikir kritis mahasiswa di Surabaya. Sumber : http:www.mandikdasmen.depdiknas.go.idwebresensi2.html

2.1.5 Mahasiswa

Mahasiswa berasal dari kata Maha dan Siswa. Maha dalam konteks ini diartikan sebagai individu yang mempunyai tingkat kematangan dan pengetahuan yang tinggi mencakup manajemen, kritis, berpikir dengan logika dan tahu mana Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. yang benar dan mana yang salah. Siswa sendiri adalah pelajar. Sehingga Mahasiswa adalah pelajar yang memiliki tingkat kematangan dan pengetahuan lebih. Sehingga mahasiswa selalu mempunyai kedudukan yang lebih di mata masyarakat. Mahasiswa yang memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi adalah mahasiswa yang berpikir kritis yaitu berani berbicara dengan lantang dan tegas akan suatu kebenaran. Mereka yang berani lantang dan tegas mempertahankan argumentnya adalah mereka yang yakin bahwa apa yang disampaikannya merupakan sebuah kebenaran. Mahasiswa berpikir kritis bebeda pada tiap semesternya, mahasiswa pada semester awal mampu mengevaluasi permasalahan namun masih pada tingkatan pasif yaitu belum berani menympaikan argument, sedangkan pada mahasiswa semester akhir cenderung aktif saat mengevaluasi dan memecahkan masalah. Mahasiswa dianggap sebagai agen perubahan yang menganut Tri Dharma Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian, sehingga diharapkan menjadi sosok yang idealis, cerdas, bijaksana,dan responsif terhadap sosial. www.fkunissula.ac.idindex.php?option=com_docmantask...

2.1.6 Mahasiswa Khalayak Media

Mahasiswa sebagai khalayak media memiliki karakteristik berpikir kritis, sikap responsif, peka dan sensibilitas tinggi terhadap masalah. Mahasiswa yang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. diidentikkan dengan sekumpulan anak muda yang kritis, yang dalam asumsinya dapat kita bagi menjadi asumsi kritis yang positif maupun yang negatif. Audiens dalam komunikasi massa sangat beragam, dari jutaan penonton televisi, ribuan pembaca buku atau ratusan pembaca jurnal ilmiah. Masing – masing audiens berbeda satu sama lain. Mereka berbeda dalam berpakaian, berfikir, menanggapi pesan yang diterima, pengalaman dan orientasi hidup. Namun masing – masing individu juga bisa saling mereaksi satu sama lain terhadap pesan yang diterima. Menurut Hiebert dkk, audiens dalam komunikasi massa setidak – tidaknya mempunyai 5 lima karakteristik, yaitu : 1. Audience cenderung berisi individu – individu yang condong untuk berbagi pengalaman dan dipengaruhi oleh hubungan sosial diantara individu lain. Individu – individu tersebut memilih produk media yang mereka gunakan berdasarkan seleksi kesadaran. 2. Audience cenderung besar. Audiens tersebar ke berbagai wilayah jangkauan sasaran komunikasi massa. 3. Audience cenderung heterogen. Audiens berasal dari berbagai lapisan dan kategori sosial. 4. Audience cenderung anonim, yaitu tidak mengenal satu dengan lainnya. 5. Audience secara fisik dipisahkan dari komunikator. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2 Teori S – O-R

Dokumen yang terkait

Tayangan The Golden Ways dan Motivasi Diri (Studi Korelasional tentang Pengaruh Tayangan The Golden Ways di Metro TV terhadap Peningkatan Motivasi Diri pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Medan Area)

0 45 118

Konstruksi Pemberitaan Kekerasan Terhadap Jemaat Ahmadiyah Pada Tayangan Provocative Proactive (Studi Analisis Framing Tentang Konstruksi Pemberitaan Dalam Frame Kekerasan Terhadap Jemaat Ahmadiyah Pada Tayangan Provocative Proactive di Metro TV)

0 47 112

Motivasi Menonton Dan Tayangan Just Alvin Di Metro TV (Studi Korelasional tentang Pengaruh Tayangan Just Alvin di Metro TV Terhadap Motivasi Menonton Mahasiswa FISIP USU )

2 45 118

Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” Di Metro Tv Dan Konsep Diri Mahasiswa (Studi Korelasional Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” di Metro TV Terhadap Konsep Diri Mahasiswa FISIP USU)

2 38 89

Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” Di Metro Tv Dan Konsep Diri Mahasiswa (Studi Korelasional Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” di Metro TV Terhadap Konsep Diri Mahasiswa FISIP USU)

0 3 89

PENGARUH TERPAAN TAYANGAN “REPORTASE INVESTIGASI” TRANS TV TERHADAP KECEMASAN PENGARUH TERPAAN TAYANGAN “REPORTASE INVESTIGASI” TRANS TV TERHADAP KECEMASAN MASYARAKAT SLEMAN DI YOGYAKARTA (Studi Eksplanatif Pengaruh Terpaan Tayangan Reportase Investigasi

0 4 17

HUBUNGAN TERPAAN TAYANGAN “NEZ ACADEMY” NET.TV TERHADAP MINAT REMAJA SURABAYA MENJADI SEORANG ENTERTAINER.

0 3 118

Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” Di Metro Tv Dan Konsep Diri Mahasiswa (Studi Korelasional Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” di Metro TV Terhadap Konsep Diri Mahasiswa FISIP USU)

0 0 9

Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” Di Metro Tv Dan Konsep Diri Mahasiswa (Studi Korelasional Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” di Metro TV Terhadap Konsep Diri Mahasiswa FISIP USU)

0 0 1

BAB I PENDAHULUAN - HUBUNGAN TERPAAN TAYANGAN PROVOCATIVE PROACTIVE DI METRO TV DENGAN TINGKAT BERPIKIR KRITIS MAHASISWA DI SURABAYA (Studi Korelasional Terpaan Tayangan )

0 0 15