35 dengan keadaan dimana masyarakat itu ada. Melanggar keyakinan-keyakinan
bersama akan menimbulkan reaksi yang hebat dan emosional. Untuk yang bersalah akan dihukum, dan di dalam ritual pemberian hukuman itu dibalaslah penghinaan
terhadap kesadaran kolektif, dan dengan kesadaran itu dipersegar dan diperkuat.
2.5 Trust Kepercayaan Kepercayaan adalah unsur penting dalam modal sosial yang merupakan
perekat bagi langgengnya hubungan dalam kelompok masyarakat. Dengan menjaga suatu kepercayaan, orang-orang bisa bekerja sama secara efektif. Social Capital
adalah kapabilitas yang muncul dari kepercayaan umum di dalam sebuah masyarakat atau bagian-bagian tertentu darinya. Social Capital bisa dilembagakan dalam
kelompok sosial yang paling kecil dan paling mendasar. Demikian juga kelompok- kelompok masyarakat yang paling besar, negara, dan dalam seluruh kelompok-
kelompok lain yang ada diantaranya Fukuyama, 2002:37. Qianhong Fu, Hasbullah, 2006:12 dikutip dari skripsi: Modal sosial pada
pasar tradisional oleh Dedy Kurnia Putra membagi tiga tingkatan trust yaitu pada tingkatan individual, relasi sosial dan pada tingkatan personal dan sekaligus sebagai
karakteristik individu. Pada tingkatan hubungan sosial, trust merupakan atribut kolektif untuk mencapai tujuan-tujuan kelompok. Sedangkan pada tingkatan sistem
sosial trust merupakan nilai yang berkembang menurut sistem sosial yang ada. Trust juga dipandang sebagai komponen ekonomi yang relevan pada kultur yang ada pada
masyarakat dan membentuk kekayaan modal sosial. Kepercayaan akan menimbulkan kewajiban sosial dengan mempercayai
seseorang akan menimbulkan kepercayaan kembali dari orang tersebut resiprositas.
Universitas Sumatera Utara
36 Dalam kaitannya dengan resiprositas dan pertukaran, Pretty dan Ward, dalam
Badaruddin, 2005:32 mengemukakan bahwa adanya hubungan-hubungan yang dilandasi oleh prinsip resiprositas dan pertukaran akan menumbuhkan kepercayaan
karena setiap pertukaran akan dibayar kembali repaid an balanced. Hal ini merupakan pelicin dari suatu hubungan kerjasama yang telah dibangun agar tetap
konsisten dan berkesinambungan. Kepercayaan sosial hanya efektif dikembangkan melalui jalinan pola
hubungan sosial resiprosikal atau timbal balik antar pihak yang terlibat dan berkelanjutan. Adanya trust menyebabkan mudah dibinanya kerjasama yang saling
menguntungkan mutual benefit, sehingga mendorong timbulnya hubungan resiprosikal. Hubungan resiprositas menyebabkan social capital dapat melekat kuat
dan bertahan lama. Karena diantara orang-orang yang melakukan hubungan tersebut mendapat keuntungan timbal balik dan tidak ada salah satu pihak yang dirugikan.
Disini hubungan telah memenuhi unsur keadilan fairness diantara sesama individu Wafa, 2006:46.
Coleman, dalam Wafa, 2006:60 menegaskan bahwa kelangsungan setiap transaksi sosial ditentukan adanya dan terjaganya trust amanah atau kepercayaan
dari pihak-pihak yang terlibat. Artinya hubungan transaksi antara manusia sebagai individu maupun kelompok baik yang bersifat ekonomi maupun non-ekonomi hanya
mungkin terjadi apabila ada kelanjutan trust atau rasa saling percaya dari pihak-pihak yang melakukan interaksi. Individu-individu yang memiliki tingkat kepercayaan yang
tinggi memungkinkan terciptanya organisasi-organisasi bisnis yang fleksibel yang mampu bersaing dalam ekonomi global.
Universitas Sumatera Utara
37
2.6 Sistem Gotong-royong Masyarakat Petani di Pedesaan