Gambaran solidaritas antara sesama petani

110 mereka lalui bersama-sama.

4.9.3 Gambaran solidaritas antara sesama petani

Lubis dalam Badaruddin 2005:31, menyebutkan bahwa solidaritas merupakan salah satu komponen dari jaringan sosial. Dan Rusdi syahra,dkk, dalam Kristina 2003:60 menyebutkan bahwa solidaritas diartikan sebagai kesediaan untuk secara sukarela ikut menanggung suatu konsekuensi sebagai wujud adanya rasa kebersamaan dalam menghadapi suatu masalah. Masyarakat memiliki kerelaan untuk membantu anggota masyarakat lainya saling membantu dinilai dapat meringankan beban yang berat, potensi ini tergambar dari intraksi antara sesama petani desa Delung Tue, dalam membantu sesamanya tidak hanya dalam aktivitas bertani namun dalam kegitan lain juga seperti acara pesta perkawinan, tertimpa kemalangan. Seperti yang diutarakan salah satu informan berikut : “Tidak hanya di kebun atau disawah aja saling bantu, tapi kalo tetangga atau petani lain ada acara, atau tertimpa kemalangan membantu kalau tidak bisa bantu pake uang pake tenaga pun jadi”. Abdussalam Hal yang sama juga disampaikan salah satu petani seperti berikut ini : “Ia dek, selain kami saling bantu di kebun kami juga sering bantu- bantu kalo ada acara. Kalo ada pesta perkawinan ibu-ibunya bantu memasak, kan gak perlu lagi bayar orang buat masak. Bapak-bapaknya bantu sediain sayur dari kebun kami-kami yang mau nyumbangin. Pemuda-pemudinya menghidangkan makanan ke para tamu ada juga yang nyuci piring saling berbagi tugas lah”. Hermansyah Begitu juga yang disampaikan salah satu informan yang telah lama bertani. “Ada yang sakit kami saling jenguk, ada pesta kami saling bantu memang dari dulu di desa Delung ini orang-orangnya selalu saling Universitas Sumatera Utara 111 bantu ikatan kekeluargaan disini kuat”. Wardah Rusdi Syahara, dkk dalam Kristina,2003:60 menyebutkan jaringan sosial terletak pada bagaimana kemampuan masyarakat dalam suatu entitas atau kelompok untuk kerjasama membangun suatu jaringan untuk mencapai tujuan bersama. Kerjasama tersebut diwarnai oleh suatu pola intraksi timbal balik dan saling menguntungkan dan dibangun atas kepercayaan yang ditopang oleh norma-norma dan nilai-nilai sosial positif dan kuat. Kekuatan tersebut akan maksimal jika didukung oleh semangat membuat jalinan hubungan diatas prinsip-prinsip yang telah disepakati bersama. Begitu juga yang terjadi pada para petani di desa Delung Tue, karena adanya perasaan bahwa mereka berasal dari kampung yang sama dan telah berinteraksi secara terus menerus maka timbullah rasa saling percaya diantara sesama petani. Dengan adanya rasa saling percaya tersebut maka timbullah kerjasama yang terjalin atas prinsip saling membantu agar hubungan antara para petani dapat berjalan baik sehingga nantinya akan memudahkan mereka ketika ada kesulitan atau hambatan yang menghambat maka mereka dapat saling tolong menolong mengatasi hambatan tersebut.

4.9.4 Hubungan Sosial antara Petani