Sistem Kekerabatan Masyarakat Petani Teori Pertukaran Perilaku

29 tanah atau simpanan uang yang cukup Scott.1981: 38. Sewa-menyewa tenaga manusia merupakan salah satu bagian dari terwujud melalui berbagai macam transaksi yang sudah ada di masyarakat sejak dahulu dan masih eksis hingga saat ini dengan kompensasi buruh mendapatkan upah atas jasa yang diberikan. Sistem upah pada umumnya dipandang sebagai suatu alat untuk mendistribusikan upah kepada buruh tani, pendistribusian ini berdasarkan produksi, lamanya kerja, dan berdasarkan kebutuhan hidup. Fungsi sistem upah sebagai alat distribusi adalah sama pada semua jenis dan bentuk sistem upah tetapi dasar-dasar pendistribusiannya tidak harus sama. Upah merupakan penghargaan dari energi buruh tani yang menginvestasikan sebagai hasil produksi atau suatu jasa yang dianggap sama dengan itu yang berwujud uang, maka hakekat upah adalah suatu penghargaan dari tenaga buruh tani yang dimanifestasikan dalam bentuk uang yang diberikan setelah pekerjaan yang dilakukan buruh tani tersebut selesai.

2.2. Sistem Kekerabatan Masyarakat Petani

Menurut Ferdinand Toennies J. Dwi Narwoko – Bagong Suyanto. 2007:32- 34, masyarakat dapat dibedakan kedalam dua jenis kelompok yang disebut Gemeinschaft dan Gesellschaft. Gemeinschaft merupakan bentuk kehidupan bersama, di mana antara anggotanya mempunyai hubungan batin murni yang nyata dan organis. Bentuk ini dapat ditemukan dalam kehidupan masyarakat desa, keluarga, kerabat, dan sebagainya. Gesellschaft merupakan bentuk kehidupan bersama di mana para anggotanya mempunyai hubungan yang bersifat pamrih dan dalam jangka pendek serta bersifat mekanis. Bentuk ini dapat ditemukan dalam hubungan Universitas Sumatera Utara 30 perjanjian yang berdasarkan ikatan timbal balik. Pada masyarakat desa yang bersifat Gemeinschaftlich, pada umumnya spesialisasi individu tidak menonjol sehingga kedudukan individual tidak begitu penting. Sehingga apabila salah seoarang anggotanya dikeluarkan maka tidak begitu terasakan oleh anggota lainya, berarti bahwa kedudukan masyarakat lebih penting dari pada kedudukan individu sehingga setrukturnya disini disebut mekanis. Sebaliknya, pada masyarakat yang bersifat kompleks Gesellschaftlich dimana sudah ada spesialisasi diantara para anggotanya sehingga tidak dapat hidup secara tersendiri atau dapat dipisah-pisahkan, sehingga merupakan suatu kesatuan organisme oleh karenanya strukturnya merupakan struktur organis. Selanjutnya Tonnies membedakan Gemeinschaft menjadi tiga jenis, yaitu: 1. Gemeinschaft by blood, yaitu Gemeinschaft yang mendasarkan diri pada ikatan darah atau keturunan. Di dalam pertumbuhanya masyarakat yang semacam ini makin lama makin menipis. 2. Gemeinschaft of placo locality, yaitu Gemeinschaft yang mendasarkan diri pada tempat tinggal yang saling berdekatan sehingga dimungkinkan untuk dapatnya saling tolong menolong. 3. Gemeinschaft of mind yaitu Gemeinschaft yang mendasarkan diri pada ideology atau pikiran yang sama J. Dwi Narwoko – Bagong Suyanto. 2007:32-34.

2.3. Teori Pertukaran Perilaku

Homans dalam Poloma 2004 : 52-65, menyatakan teori pertukaran sosial itu dilandaskan pada prinsip transaksi ekonomis yang elementer. Orang akan Universitas Sumatera Utara 31 menyediakan barang atau jasa dan sebagai imbalannya berharap memperoleh barang atau jasa yang diinginkan. Ahli teori pertukaran memiliki asumsi sederhana bahwa interaksi sosial itu mirip dengan transaksi ekonomi. Akan tetapi mereka mengakui bahwa pertukaran sosial tidak selalu dapat diukur dengan nilai uang, sebab dalam berbagai transaksi sosial dipertukarkan juga hal-hal yang nyata dan tidak nyata. Homans percaya bahwa proses pertukaran ini dapar dijelaskan lewat lima pernyataan proposisional yang saling berhubungan dan berasal dari psikologi Skinnerian. Proposisi itu adalah proposisi sukses, stimulus, nilai, deprivasi-satiasi, dan restu- agresi approval-aggression. Melalui proposisi itu banyak perilaku sosial yang dapat dijelaskan. Proposisi sukses, dalam setiap tindakan semakin sering suatu tindakan tertentu memperoleh ganjaran, maka semakin sering dia akan melakukan tindakan itu. Proposisi stimulus, jika di masa lalu terjadinya stimulus yang khusus, atau seperangkat stimuli, merupakan peritiwa dimana tindakan seseorang memperoleh ganjaran, maka semakin mirip stimuli yang sekarang ini dengan yang lalu itu, akan semakin mungkin seseorang melakukan tindakan serupa atau yang agak sama. Proposisi nilai, semakin tinggi nilai suatu tindakan maka semakin senang seseorang melakukan tindakan itu. Proposisi Deprivasi-Satiasi, semakin dimasa yang baru berlalu seseorang menerima suatu ganjaran tertentu maka semakin kurang bernilai bagi orang tersebut peningkatan setiap unit ganjaran itu. Proposisi Restu-Agresi Approval-Agression, bila tindakan seseorang tidak memperoleh ganjaran yang diharapkannya atau menerima hukuman yang tidak diinginkan maka dia akan marah, Universitas Sumatera Utara 32 dia menjadi sangat cenderung memperlihatkan perilaku agresif, dan hasil perilaku demikian menjadi lebih bernilai baginya. Bilamana tindakan seseorang memperoleh ganjaran yang diharapkannya, khusus ganjaran yang lebih besar dari yang dikirakan, atau tidak memperoleh hukuman yang diharapkannya maka dua akan merasa senang, dia akan lebih mungkin melaksanakan perilaku yang disenanginya dan hasil dari perilaku yang demikian akan menjadi lebih bernilai baginya.

2.4. Solidaritas Sosial