69
E. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara kuesioner. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang
belum tersedia dan harus diperoleh dari sumber aslinya untuk digunakan menjawab masalah penelitian. Data primer didapat dengan metode kuesioner
yang disebarkan kepada karyawan-karyawan hotel. Pernyataan yang diajukan bersifat tertutup dengan menggunakan skala Likert sebagai pilihan jawaban
agar responden lebih leluasa dalam menjawab kuesioner. Data sekunder diperoleh dari berbagai karya literatur melalui internet, buku, jurnal yang
memuat teori dan hasil penelitian terdahulu.
F. Metode Analisi Data
Data penelitian dianalisis menggunakan PLS-SEM Partial Least Squares-Structural Equation Modeling SmartPLS 3.0. Analisis PLS-SEM
terdiri dua sub model yaitu model pengukuran measurement model atau sering disebut outer model dan model struktural structural model atau sering disebut
inner model. Model pengukuran menunjukkan bagaimana variabel manifest merepresentasi variabel laten untuk diukur. Sedangkan model struktural
menunjukan kekuatan estimasi antar variabel laten atau konstruk. Evaluasi model pengukuran outer model pada PLS-SEM perlu
dilakukan dua pengujian, yaitu uji validitas dan reliabilitas. Pada uji validitas dapat dilakukan dengan melihat dua hal yaitu:
70
a. Validitas konvergen convergent validity
Validitas konvergen ditentukan menggunakan parameter “loading
factor” dan nilai AVE Average Variance Extracted. Pengukuran dapat dikategorikan memiliki validitas konvergen apabila nilai
“loading factor” dan nilai AVE sebesar 0,5 atau lebih Ghozali, 2008. b.
Validitas diskriminan discriminant validity Validitas diskriminan ditentukan dengan melihat cross loading dari
setiap variabel dan dikategorikan memiliki validitas diskriminan apabila nilai cross loading mencapai 0,5. Menurut Igbaria et.al, jika
terdapat loading factor yang bernilai dibawah 0,50 maka dihilangkan agar didapatkan model yang spesifik.
Pada uji reabilitas juga dapat dilihat dari dua hal sebagai berikut: a.
Crombach’s alpha Untuk dapat dikatakan suatu item pernyataan reliabel, maka nilai
Cronbach’s alpha harus 0,6. b.
Composite reliability Untuk dapat dikatakan suatu item pernyataan reliabel, maka nilai
composite reliability harus 0,7. Setelah model pengukuran, maka selanjutnya adalah menganalisis
pengaruh antar variabel laten yang disebut model struktural inner model. Evaluasi terhadap inner model dapat dilakukan dengan melihat besarnya R2 R-
square. Semakin besar nilai R2 maka semakin besar pula pengaruh variabel
71
laten eksogen tertentu terhadap variabel endogen. Dengan bantuan program R2 maka didapatkan pengaruh langsung direct effect dari variabel eksogen
tertentu terhadap variabel endogen. Ukuran
signifikansi keterdukungan
hipotesis dapat
digunakan perbandingan nilai T-table dan T-statistik. Jika T-statistik lebih tinggi
dibandingkan nilai T-table, berarti hipotesis terdukung atau diterima. Dalam penelitian ini untuk tingkat keyakinan 95 persen alpha 95 persen maka nilai
T-table untuk hipotesis satu ekor one-tailed adalah 1,68023. Evaluasi Goodness-of-fit Inner model dapat dievaluasi dengan melihat
stabilitas dari estimasi yang dinilai dengan menggunakan uji T-statistik dan pengaruh positif dan negatif dilihat dari original sample O yang didapat lewat
prosedur bootstrapping Ghozali, 2008. Evaluasi goodness-of-fit inner model juga dapat dievaluasi dengan menggunakan R-square. R-square mengartikan
keragaman konstruk endogen yang mampu dijelaskan oleh konstruk-konstruk eksogen secara serentak. Q-square dapat mengukur seberapa baik nilai
observasi yang dihasilkan oleh model dan juga estimasi parameternya.