62
karyawan akan membuatnya memberikan upaya terbaik mereka dalam meningkatkan kinerja mereka. Mereka sadar bahwa kinerja perusahaan
sangat dipengaruhi oleh kinerja mereka. Rasa engagement ini membuat mereka bekerja dengan efektif demi kebaikan perusahaan.
H3: Employee engagement memiliki pengaruh positif terhadap keefektifan kerja
D. Kerangka Penelitian
Berdasarkan hipotesis diatas, dibuatlah kerangka pemikiran sebagai berikut:
Keadilan distributif
Kontrak Psikologis
Employee engagement
Keefektivitasan Kerja
H1
H2 H3
63
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Alasan pemilihan jenis penelitian tersebut agar penulis
dapat menjelaskan secara deskriptif hubungan yang terjadi antara variable sehingga diperoleh pengertian mendalam terhadap objek yang diteliti.
B. Populasi dan sampel
Penelitian ini dilakukan pada tiga hotel di Yogyakarta dengan populasi penelitian yaitu karyawan-karyawan hotel di Yogyakarta. Sample penelitian
adalah 120 karyawan pada 3 hotel di Yogyakarta yaitu Jentra Dagen, Laxston, dan Cavinton.
Hotel Jentra Dagen terletak di jalan Dagen yang berlokasi di pusat kota Malioboro, Yogyakarta. Jentra Dagen hanya berjarak 350 meter dari Jalan
Malioboro yang marak dan 650 meter dari Benteng Vredeburg. Bandara Adisucipto berjarak 7,5 km dari hotel. Hotel ini dibangun dengan perpaduan
arsitektur modern, berlantai kayu, dan memiliki jendela-jendela besar. Fasilitas yang disediakan antara lain WiFi gratis yang dapat diakses di lobi dan restoran,
semua kamar memiliki TV kabel, brankas dan fasilitas penitipan bagasi di meja
64
depan, penyewaan mobil, antar-jemput bandara, dan layanan tiket juga ditawarkan dengan biaya tambahan. Sentarum Lounge and Restaurant buka
sepanjang hari, serta menyajikan aneka hidangan lokal dan internasional. Hotel ini memiliki total 64 kamar yang terbagi menjadi empat tipe.
Kamar superior untuk satu atau dua orang, kamar deluxe untuk dua orang dengan satu tempat tidur, kamar keluarga dan kamar executive untuk tiga orang.
Semua kamar sudah dilengkapi fasilitas seperti AC, TV, brankas, koran, mesin pembuat kopiteh dan mendapatkan sarapan. Kamar mandi pribadi
menyediakan shower, perlengkapan mandi gratis, dan handuk. Hotel yang kedua adalah Laxston Hotel terletak di pusat Sinduadi, Jl.
Magelang no. 31, Jetis, Yogyakarta. Hotel ini berjarak 4.8 km dari pusat kota. Fasilitas dan pelayanan yang ditawarkan seperti Wi-Fi gratis di semua kamar,
resepsionis 24 jam, layanan kamar 24 jam, check-incheck-out cepat, penyimpanan bagasi, fasilitas rapat, lounge bersama, dan tempat parkir gratis.
Hotel ini menyediakan 42 kamar yang tersebar di 4 lantai memberikan suasana hangat dan menyenangkan ketika Anda jauh dari rumah. Kenyamanan
Hotel terakhir adalah Cavinton yang berjarak 10 menit berkendara dari Istana Sultan. Alamat lengkapnya Jl. Letjen Soeprapto No.1, Ngampilan, 55261
Yogyakarta, Indonesia. Hotel ini menawarkan Wi-Fi gratis di semua area, tempat parkir gratis, kolam renang outdoor, dan kamar-kamar hotel yang
menyediakan TV layar datar, AC, dan minibar, ruang makannya dilengkapi dengan kulkas dan ketel listrik, kamar mandi dilengkapi shower, pengering
65
rambut, dan perlengkapan mandi gratis. Masakan Indonesia dan Barat juga dapat dinikmati di Shambala All Day Restaurant.
Dalam meneliti ketiga hotel diatas, penulis menggunakan teknik sampling dari salah satu dari jenis non probability sample yaitu convenience sampling.
Menurut Babbie dalam Creswell 2012 teknik pemilihan sample ini berdasarkan kemudahan penulis dan ketersediaan responden. Dalam hal ini,
peneliti menitipkan sejumlah kuesioner pada salah satu staf HRD di ketiga hotel dan mereka membagikan kepada karyawan-karyawannya seturut jumlah
kuesioner kepada karyawan yang berkenan mengisi kuesioner.
C. Definisi Operasional
Penulis menetapkan definisi operasional beserta indikatornya untuk menghindari kesalahpahaman terhadap definisi setiap variable sebagai berikut:
Tabel 3.1 : Definisi Operasional Variabel
Definisi Operasional Indikator
Instrumen Penelitian
Skala Pengukuran
Kontrak psikologis
Kontrak psikologis merupakan kepercayaan
tentang pemahaman janji-janji yang
mengikat pekerja
dan perusahaannya dalam rangka
menyusun sebuah kewajiban timbal-balik.
-Transaksional -Relasional
Millward dan
Hopkins 1998.
Likert
Keadilan distributif
Keadilan distributif merupakan persepsi
karyawan tentang
alokasi pendistribusian sumber daya,
imbalan, dan
penghargaan. Colquitt
2001 Likert
66
Tabel 3.1, lanjutan Employee
engagement Employee engagement adalah
sikap positif karyawan yang terlihat dari rasa antusias dan
bangga
terhadap perusahaannya, bersedia untuk
mengerahkan upaya terbaik, dan ingin terlibat utuh demi
kebaikan perusahaan secara terus menerus.
-Tingkat dasar: Apa yang aku
dapatkan? -Tingkat 1: Apa
yang
aku berikan?
-Tingkat 2:
Apakah aku
cocok berada di sini?
-Tingkat
3: Bagaimana kita
semua bisa
berkembang? Gallup
Work Place
Audit Likert
Keefektifan kerja
Keefektifan kerja merupakan kemampuan seseorang untuk
menyelesaikan pekerjaannya
dengan mutu dan sasaran serta batas
waktu yang
telah ditentukan.
-Kesempatan -Dukungan
-Akses informasi
-Akses sumber daya
-Kekuatan formal
Conditions of
Work Effectiven
ess-II Likert
D. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner berisikan daftar pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian. Bagian
pertama berhubungan dengan keterangan demografik karyawan yaitu jenis
67
kelamin, umur, pendidikan, status, level, dan lama bekerja. Bagian kedua mengenai dua faktor yang mempengaruhi employee engagement yaitu jontrak
psikologis dan keadilan distributif serta dampak employee engagement terhadap keefektifan kerja. Semua pernyataan dalam kuesioner disediakan lima alternatif
jawaban dengan gradasi tertinggi sampai terendah. Bobot yang digunakan menggunakan skala Likert sebagai berikut:
1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju
3 = Netral 4 = Setuju
5 = Sangat Setuju Keterikatan karyawan diukur dengan menggunakan skala pengukuran
Gallup Work Place Audit yang berisikan 12 pertanyaan dan terdiri dari empat dimensi sebagai berikut:
a. Tingkat dasar: Apa yang aku dapatkan?
Pada dimensi ini karyawan ingin mengetahui apa yang diharapkan perusahaan terhadap dirinya serta apa yang ia dapatkan dari
pekerjaannya. b.
Tingkat 1: Apa yang aku berikan? Pada dimensi ini karyawan fokus pada kontribusi individu dan persepsi
orang lain mengenai hal tersebut. c.
Tingkat 2: Apakah aku cocok berada di sini?
68
Pada dimensi ini karyawan ingin mengetahui apakah dirinya cocok berada di perusahaan.
d. Tingkat 3: Bagaimana kita semua bisa berkembang?
Dimensi ini merupakan tahap yang paling menguntungkan dimana karyawan ingin membuat perusahaan menjadi lebih baik, berkeinginan
untuk belajar, dan berinovasi. Keadilan distributif diukur dengan menggunakan skala empat item
Colquitt 2001. Dalam skala ini terdapat empat buah pertanyaan dengan salah satu pertanyaannya adalah apakah hasil yang anda terima sebanding dengan
usaha yang dikerahkan ke dalam pekerjaan anda? Kontrak psikologis diukur dengan skala yang dikembangkan oleh
Millward dan Hopkins 1998. Dalam skala ini terdapat 17 pertanyaan yang di dalamnya terdapat dua dimensi yaitu sebagai berikut:
a. Transaksional dengan sepuluh item pertanyaan.
b. Relasional dengan tujuh item pertanyaan.
Keefektifan kerja diukur dengan skala Conditions of Work Effectiveness- II yang berisi 15 pertanyaan yang mengandung lima dimensi yaitu:
a. Kesempatan opportunity
b. Dukungan support
c. Akses informasi access to information
d. Akses sumber daya access to resources
e. Kekuatan formal formal power