25
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Spesifikasi Minyak Atsiri Jeruk Bergamot
Minyak  atsiri  jeruk  bergamot  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini didapatkan  dari  supplier  CV.  Nusa  Aroma  dengan  hasil  analsisis  minyak  atsiri
menurut CoA Certificate of Analysis yang telah dicantumkan pada lampiran 1. Berdasarkan  hasil  analisis  yang  telah  dilakukan  oleh  CV.  Nusa  Aroma
menunjukkan  hasil  uji  sesuai  dan  memenuhi  spesifikasi  minyak  atsiri  jeruk bergamot sehingga dapat disimpulkan bahwa minyak atsiri yang digunakan dalam
penelitian ini merupakan minyak atsiri jeruk bergamot.
B. Orientasi Level CMC Na dan Gliserin
Penentuan level tinggi dan level  rendah CMC Na dan gliserin dilakukan dengan orientasi. Pengukuran dilakukan terhadap respon viskositas dan daya sebar
yang  dihasilkan  oleh  sediaan  setelah  48  jam  pembuatan.  Konsentrasi  CMC  Na yang berfungsi sebagai gelling agent yaitu sebesar 3-6 Rowe et al., 2009.
Orientasi  dilakukan  dengan  menggunakan  CMC  Na  pada  konsentrasi dibawah  3  karena  pada  konsentrasi  3  memberikan  viskositas  dan  daya  sebar
yang  melewati  kriteria  viskositas  dan  daya  sebar  produk  pasaran.  Konsentrasi gliserin yang digunakan pada orientasi gelling agent CMC Na adalah sebesar 15
dengan  variasi  konsentrasi  CMC  Na  0,9  -  1,65.  Gliserin  dengan  konsentrasi 15 merupakan nilai  tengah dari konsentrasi  maksimum  gliserin  yang berfungsi
sebagai humektan yaitu 30 Rowe et al., 2009. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 3 . Kurva variasi konsentrasi CMC Na terhadap viskositas sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot
Berdasarkan kurva dapat dilihat bahwa semakin besar konsentrasi  CMC Na  maka  akan  meningkatkan  viskositas  dari  sediaan  gel  hand  sanitizer.  Hal  ini
sesuai  dengan  teori  bahwa  kebanyakan  jenis  polimer  mengalami  peningkatan viskositas  pada  peningkatan  konsentrasi  dari  polimer  Yang  and  Zhu,  2007.
CMC  Na  sebagai  gelling  agent  berfungsi  meningkatkan  viskositas,  membentuk struktur yang kompleks dan memberikan sifat alir pada sediaan gel Sandhu et al.,
2012.  CMC  Na  memiliki  sifat  thermoreversible  seperti  kebanyakan  polimer hidrofilik  yaitu  dengan  meningkatnya  suhu  dapat  menurunkan  viskositas  dari
larutan  CMC  Na  dan  dengan  menurunnya  suhu  dapat  meningkatkan  viskositas dari larutan CMC Na  Yang and  Zhu, 2007.  Larutan CMC Na pemanasan terus
menerus  dengan  suhu  tinggi  dapat  menurunkan  viskositas  dari  CMC  Na  secara permanen  Rowe  et  al.,  2009.  CMC  Na  memiliki  sifat  alir  reversible
pseudoplastic.  Viskositas  dari  CMC  Na  akan  menurun  pada  peningkatan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kecepatan  putar  shear  rate.  Ketika  kecepatan  putar  dihentikan  maka  viskositas dari CMC Na akan kembali seperti semula Yang and Zhu, 2007.
Gambar 4 . Kurva variasi konsentrasi CMC Na terhadap daya sebar sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot
Pada  kurva  diatas  dapat  dilihat  bahwa  semakin  besar  konsentrasi  CMC Na  maka  akan  menurunkan  daya  sebar  dari  sediaan  gel  hand  sanitizer.  Hasil
orientasi faktor CMC Na didapatkan konsentrasi CMC Na 0,9 2,7 gram dalam 300  gram  sediaan  gel  hand  sanitizer  sebagai  level  rendah  dengan  viskositas
0,26574 Pa.s dan daya sebar sebesar 8,27 cm yang mendekati batas atas viskositas 0,26703  Pa.s  dan  daya  sebar  8,33  cm  produk  pasaran.  CMC  Na  dengan
konsentrasi    1,65  4,95  gram  dalam  300  gram  sediaan  gel  hand  sanitizer sebagai level tinggi dengan viskositas sebesar 0,66446 Pa.s dan daya sebar sebesar
5,92  cm  yang  mendekati  batas  bawah  viskositas  0,66411  Pa.s  dan  daya  sebar 5,88 cm produk pasaran.
Konsentrasi  gliserin  yang  berfungsi  sebagai  humektan  yaitu  sebesar  ≤ 30  Rowe  et.al.,  2009.  CMC  Na  yang  digunakan  dengan  konsentrasi  1,30
3,9  gram  dalam  300  gram  sediaan  gel  hand  sanitizer  yang  merupakan  hasil orientasi      CMC  Na    dengan  viskositas  dan  daya  sebar  yang  mendekati  nilai
tengah  dari  viskositas  dan  daya  sebar  produk  pasaran.  Variasi    gliserin  yang digunakan melebihi konsentrasi gliserin  yang berfungsi sebagai humektan untuk
mendapatkan  level  tinggi  gliserin  dengan  viskositas  dan  daya  sebar  mendekati atau  sama  dengan  batas  bawah  viskositas  dan  daya  sebar  produk  pasaran.  Pada
umumnya  humektan  digunakan  pada  konsentrasi  10  -  20.  Batas  maksimal humektan yang digunakan dalam formulasi gel adalah dengan konsentrasi sebesar
80 Lieberman et al. 1989.
Gambar 5. Kurva variasi konsenrasi gliserin terhadap viskositas sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot
Berdasarkan  kurva  dapat  dilihat  bahwa  semakin  besar  konsentrasi gliserin  maka  akan  meningkatkan  viskositas  sediaan  gel  hand  sanitizer.
Kombinasi  CMC  Na  dan  gliserin  dapat  secara  sinergis  meningkatkan  viskositas dari sediaan.
Gambar 6. Kurva variasi konsentrasi gliserin terhadap daya sebar sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot
Pada kurva diatas dapat dilihat bahwa semakin besar konsentrasi gliserin maka  akan  menurunkan  daya  sebar  dari  sediaan  gel  hand  sanitizer  minyak  atsiri
jeruk  bergamot.  Semakin  tinggi  nilai  viskositas  dapat  meningkatkan  retensi sediaan  pada  tempat  aplikasi  tetapi  dapat  menurunkan  nilai  daya  sebar  dari
sediaan tersebut Garg et al., 2002. Hasil  orientasi  faktor  gliserin  didapatkan  konsentrasi  gliserin  0,5  1,5
gram  dalam  300  gram  sediaan  gel  hand  sanitizer  sebagai  level  rendah  dengan viskositas 0,37695 Pa.s dan daya sebar sebesar 8,13 cm yang mendekati batas atas
viskositas  0,26703  Pa.s  dan  daya  sebar  8,33  cm  produk  pasaran.  Gliserin dengan  konsentrasi  50  150  gram  dalam  300  gram  sediaan  gel  hand  sanitizer
sebagai level tinggi dengan viskositas sebesar 0,66018 Pa.s dan daya sebar sebesar 5,95  cm  yang  mendekati  batas  bawah  viskositas  0,66411  Pa.s  dan  daya  sebar
5,88  cm  produk  pasaran.  Penambahan  gliserin  pada  variasi  konsentrasi  1,5  - 50  dengan  konsentrasi  CMC  Na  sebesar  1,3  menghasilkan  peningkatan
viskositas  dan  menurunkan  daya  sebar  dari  sediaan.  Hal  ini  dapat  disebabkan gugus OH pada molekul gliserin dapat berikatan hidrogen dengan rantai CMC Na
membentuk  molekul  yang  lebih  besar  sehingga  dapat  meningkatkan  viskositas dari  sediaan  Yang  and  Zhu,  2007.  Penambahan  konsentrasi  CMC  Na  dan
gliserin dapat meningkatkan viskositas dari sediaan gel hand sanitizer. Sebagai kontrol digunakan tujuh merek hand sanitizer yang diuji respon
viskositas  dan  daya  sebar  dengan  melakukan  tiga  kali  replikasi.  Hasil  dari pengujian viskositas dan daya sebar yang dilakukan adalah sebagai berikut.
Tabel V. Viskositas dan daya sebar produk hand sanitizer di pasaran Merek
Rata-rata viskositas Pa.s
Rata-rata daya sebar cm
Antis
®
0,34796 7,71
Carex
®
0,66411 5,88
Dettol Aloe
®
0,45297 7,33
Dettol
®
0,41998 7,39
Eskulin
®
0,27755 8,33
Konicare
®
0,26703 7,43
Nuvo
®
0,52232 6,08
Rata-rata
0,42170 7,16
Rentang 0,26703
– 0,66411 5,88
– 8,33 Rentang  viskositas  dan  rentang  daya  sebar  hand  sanitizer  yang  dijual
dipasaran  didapatkan  yaitu  sebesar  0,26703 – 0,66411 Pa.s dan 5,88 –  8,33 cm
yang digunakan sebagai kriteria viskositas dan daya sebar dalam penelitian ini.
C. Pembuatan Sediaan Hand Sanitizer Minyak Atsiri Jeruk Bergamot