Hand Sanitizer Gelling Agent

Evaluasi sifat fisis gel terdiri dari uji organoleptis, homogenitas, pH, viskositas, daya sebar, serta uji stabilitas fisik Kurniawan et al., 2012. Uji stabilitas fisik Freeze-Thaw dilakukan untuk mengetahui kualitas produk dengan memberikan kondisi stress suhu yang mirip dengan kondisi penyimpanan sediaan di pasaran Suhu maksimum dan suhu minimum yang digunakan dipilih berdasarkan basis produk dan pertimbangan faktor lainnya seperti suhu penyimpanan sediaan yang disarankan serta degradasi fisika dan kimia produk Bajaj, Singla and Neha Sakhuja, 2012.

D. Hand Sanitizer

Hand sanitizer merupakan produk yang digunakan untuk menghilangkan mikroorganisme dari tangan dengan tujuan mencegah mikroorganisme penginfeksi dan mengurangi pertumbuhan dari mikroorganisme yang menyebabkan infeksi penyakit Baki and Alexander, 2015. Hand sanitizer dikategorikan menjadi dua jenis yaitu: 1. Formulasi alkohol yang mengandung etanol atau isopropil alkohol, atau kombinasi dari dua komponen ini. Aktivitas antimikroba dari alkohol dilhasilkan oleh kemampuan mereka untuk mendenaturasi protein. Hand sanitizer paling efektif jika mengandung 60-95 alkohol, tetapi dengan konsentrasi lebih tinggi akan mengurangi potensinya karena protein tidak dapat terdenaturasi secara mudah tanpa adanya kandungan air Baki and Alexander, 2015. 2. Formula berbahan dasar air bebas alkohol mengandung air, surfaktan, dan agen antimikroba yang dapat ditambahkan ke dalam emolien. Bentuk sediaan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI yang dihasilkan dapat berupa cairan, gel, dan foam. Agen antimikroba yang biasa ditambahkan adalah benzalkonium klorida dan triklosan Baki and Alexander, 2015.

E. Gelling Agent

Sediaan gel, lotion maupun krim pada umumnya menggunakan gelling agent. Gelling agent merupakan bahan yang dapat meningkatkan viskositas dan stabilitas sediaan, memberikan karakteristik sifat alir serta memberikan struktur internal yang kompleks. Turunan selulosa, gum, akrilat, dan tipe polimer lain merupakan gelling agent yang bersifat hidrofilik Baki and Alexander, 2015. Gelling agent digunakan pada konsentrasi 0,5 – 10 Sandhu et al., 2012. CMC Na banyak digunakan pada bidang kosmetik, farmasi dan produk makanan. Aplikasi CMC Na pada sediaan topikal adalah sebagai agen penstabilisasi, gelling agent Rowe, Sheskey, and Quinn., 2009. Gambar 1. Struktur CMC Na Rowe et al., 2009. Nama kimia selulosa, karboksimetil eter, garam natrium. Bentuk serbuk granul, berwarna putih sampai hampir putih, tidak berbau dan tidak berasa serta bersifat higroskopis. CMC Na digunakan secara luas dalam formulasi sediaan farmasi baik oral maupun topikal. Konsentrasi CMC Na sebesar 3 – 6 biasanya digunakan sebagai gelling agent Rowe et al., 2009. Kelarutan dari CMC Na adalah mudah terdispersi dalam air membentuk larutan koloidial, tidak larut dalam etanol, eter dan pelarut organik lain. pH antara 6,5 dan 8,5 Dirjen POM RI, 1995. CMC Na dapat larut dalam air dingin maupun air panas. Larutan CMC Na dalam air stabil terhadap suhu dan stabil dalam waktu lama pada suhu 100 o C tanpa mengalami koagulasi Voigt, 1971. Jumlah yang kecil dari crosslinked memberikan gel konsistensi rendah dengan penyerapan air yang besar dan jumlah yang besar dari crosslinked memberikan gel konsistensi tinggi dengan penyerapan air yang lebih sedikit. Crosslinked yang terlalu besar membentuk gel yang rapuh. Konsentrasi, waktu pengembangan dan temperatur pengembangan merupakan faktor yang mempengaruhi jumlah dari crosslink yang terbentuk Williams and Phillips, 2012.

F. Humektan

Dokumen yang terkait

OPTIMASI FORMULASI GEL PERASAN JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) SEBAGAI ANTIOKSIDAN DENGAN BERBAGAI KADAR DALAM BASIS GEL CMC-Na

0 9 22

FORMULASI GEL ANTI NYAMUK MINYAK ATSIRI NILAM (Pogostemon cablin B.) DENGAN BASIS Na CMC DAN Formulasi Gel Anti Nyamuk Minyak Atsiri Nilam (Pogostemon Cablin B.) Dengan Basis Na CMC Dan Uji Aktivitasnya.

0 2 12

FORMULASI GEL ANTI NYAMUK MINYAK ATSIRI NILAM (Pogostemon cablin B.) DENGAN BASIS Na CMC DAN Formulasi Gel Anti Nyamuk Minyak Atsiri Nilam (Pogostemon Cablin B.) Dengan Basis Na CMC Dan Uji Aktivitasnya.

0 2 12

OPTIMASI FORMULA GEL MINYAK ATSIRI BUAH ADAS Optimasi Formula Gel Minyak Atsiri Buah Adas (Foeniculum vulgare) Dengan Kombinasi Propilen Glikol – Carbopol Terhadap Sifat Fisik Dan Aktivitas Repelan Pada Nyamuk Anopheles aconitus betina.

0 0 11

OPTIMASI FORMULA GEL MINYAK ATSIRI BUAH ADAS Optimasi Formula Gel Minyak Atsiri Buah Adas (Foeniculum vulgare) Dengan Kombinasi Propilen Glikol – Carbopol Terhadap Sifat Fisik Dan Aktivitas Repelan Pada Nyamuk Anopheles aconitus betina.

0 1 17

Optimasi formula gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot dengan eksipien HPMC dan gliserin.

17 44 98

Optimasi formula sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot dengan humektan gliserin dan gelling agent carbopol.

0 1 80

Optimasi formula gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot dengan komposisi HPMC dan propilen glikol.

1 8 98

Optimasi formula sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot dengan gelling agent carbopol dan humektan propilen glikol.

3 18 106

Pengaruh konsentrasi cmc-na sebagai gelling agent terhadap sifat fisik dan stabilitas sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri daun mint (oleum mentha piperita l.) - USD Repository

0 0 86