Minyak Atsiri PENELAAHAN PUSTAKA

7

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA

A. Minyak Atsiri

Minyak atsiri tersusun dari beberapa campuran senyawa dengan komposisi yang berlainan untuk setiap jenis tanaman yang berbeda. Beberapa sifat fisik minyak atsiri serupa dengan minyak atsiri lain meskipun dengan struktur kimia yang berbeda. Minyak atsiri memiliki bau yang khas dengan indeks bias yang tinggi serta sebagian besar memiliki aktivitas optik dan rotasi spesifik tertentu yang dapat dijadikan sebagai uji kualitatif dari minyak atsiri Koensoemardiyah, 2010. Minyak atsiri berbentuk cairan jernih, tidak berwarna, memiliki kelarutan yang rendah terhadap air, larut dalam eter, alkohol dan beberapa jenis pelarut organik lainnya Koensoemardiyah, 2010. Aktivitas antimikroba dari minyak atisiri memiliki spektrum yang luas. Kandungan aktif senyawa dalam minyak atsiri terdiri dari fenol, terpen dan aldehid. Berdasarkan beberapa penelitian menunjukkan bahwa mekanisme minyak atsiri pada umumnya menyerang membran sitoplasma. Minyak atsiri yang bersifat hidrofobik dan mudah menguap sehingga menyebabkan minyak atsiri dapat terpenetrasi ke dalam membran sel dan memberikan aktivitas biologis Dugo and Bonaccorsi, 2013. B. Minyak Atsiri Jeruk Bergamot Citrus bergamia Bergamot dengan nama latin Citrus bergamia adalah tanaman yang berasal dari famili Rutaceae dan sub famili Esperidea Navarra, Mannucci, Delbo, and Calapai, 2015. Asal daerah dari tanaman ini belum diketahui secara pasti. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tanaman ini sebagian besar 90 tumbuh di kota Calabria yang terletak pada bagian selatan Italia. Tanaman ini juga dapat ditemui di Yunani, Moroko, Iran, Ivory Coast, Argentina dan Brasil Navarra et al., 2015. Taksonomi dari tanaman jeruk bergamot adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae Sub kingdom : Trachiobioma Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Sub kelas : Rosidae Ordo : Sapindales Famili : Rotaceae Genus : Citrus Spesies : Citrus bergamia Dugo and Bonaccorsi, 2013. Bergamot merupakan pohon kecil yang selalu berdaun hijau yang dapat tumbuh hingga tinggi 12 meter, memiliki batang yang berbentuk silinder tegak berwarna kecoklatan dan cabang yang tidak beraturan, dengan atau tanpa duri sesuai dengan jenisnya. Tanaman ini berbunga pada bulan April dan Mei dan pematangan buah terjadi pada bulan November sampai Maret Dugo and Bonaccorsi, 2013. Jeruk bergamot merupakan hasil persilangan atau mutasi akhir antara jeruk asam C. aurantium dengan lemon C. limon L. Burm. f.. Jeruk Bergamot digunakan terutama minyak atsirinya yang berasal dari perasan kulit jeruk. Minyak atsiri jeruk Bergamot merupakan minyak yang mudah menguap, memiliki warna kehijauan atau kuning kecoklatan dengan aroma yang menyengat dan memiliki karakteristik bau yang disukai Navarra et al., 2015. Kandungan kimia dari minyak atsiri jeruk bergamot terdiri dari fraksi volatil dan fraksi non-volatil. Fraksi volatil terdiri dari monoterpen dan hidrokarbon seskuiterpen, derivat oksigenatif, aldehid alifatik, alkohol dan ester Dugo and Bonaccorsi, 2013. Monoterpen limonene dan sejumlah besar derivat oksigenatif seperti linalool, linanyl asetat, terpen, dan β-pinene. Fraksi non-volatil terdiri dari fraksi- ɣ yang mengandung pigmen, lilin, kumarin, psoralen dan bergamottine Dugo, Mondello, Dugo, Stancanelli, and Dugo, 2000. Beberapa aktivitas biologis dari minyak atsiri jeruk bergamot adalah aktivitas antibakterial, aktivitas anti-inflamasi, efek analgesik, kardiovaskular, aktivitas neuropsikofarmakologikal dan neuroprotektif Navarra et al., 2015. Minyak atsiri jeruk bergamot memiliki aktivitas antibakteri dengan menghambat pertumbuhan sebagian besar jenis mikroorganisme. Aktivitas antimikroba ditunjukkan pada penghambatan pertumbuhan bakteri gram positif Campylobacter jejuni, Listeria monocytogenes, Bacillus cereus, B. Subtilis, Staphylococcus aureus, dan Arcobacter butzleri dengan kadar hambat minimum MIC 0,125 – 1, vv dan bakteri gram negatif Escherichia coli O517 dengan kadar hambat minimum MIC sebesar 0,5, vv Dugo and Bonaccorsi, 2013.

C. Gel

Dokumen yang terkait

OPTIMASI FORMULASI GEL PERASAN JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) SEBAGAI ANTIOKSIDAN DENGAN BERBAGAI KADAR DALAM BASIS GEL CMC-Na

0 9 22

FORMULASI GEL ANTI NYAMUK MINYAK ATSIRI NILAM (Pogostemon cablin B.) DENGAN BASIS Na CMC DAN Formulasi Gel Anti Nyamuk Minyak Atsiri Nilam (Pogostemon Cablin B.) Dengan Basis Na CMC Dan Uji Aktivitasnya.

0 2 12

FORMULASI GEL ANTI NYAMUK MINYAK ATSIRI NILAM (Pogostemon cablin B.) DENGAN BASIS Na CMC DAN Formulasi Gel Anti Nyamuk Minyak Atsiri Nilam (Pogostemon Cablin B.) Dengan Basis Na CMC Dan Uji Aktivitasnya.

0 2 12

OPTIMASI FORMULA GEL MINYAK ATSIRI BUAH ADAS Optimasi Formula Gel Minyak Atsiri Buah Adas (Foeniculum vulgare) Dengan Kombinasi Propilen Glikol – Carbopol Terhadap Sifat Fisik Dan Aktivitas Repelan Pada Nyamuk Anopheles aconitus betina.

0 0 11

OPTIMASI FORMULA GEL MINYAK ATSIRI BUAH ADAS Optimasi Formula Gel Minyak Atsiri Buah Adas (Foeniculum vulgare) Dengan Kombinasi Propilen Glikol – Carbopol Terhadap Sifat Fisik Dan Aktivitas Repelan Pada Nyamuk Anopheles aconitus betina.

0 1 17

Optimasi formula gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot dengan eksipien HPMC dan gliserin.

17 44 98

Optimasi formula sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot dengan humektan gliserin dan gelling agent carbopol.

0 1 80

Optimasi formula gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot dengan komposisi HPMC dan propilen glikol.

1 8 98

Optimasi formula sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot dengan gelling agent carbopol dan humektan propilen glikol.

3 18 106

Pengaruh konsentrasi cmc-na sebagai gelling agent terhadap sifat fisik dan stabilitas sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri daun mint (oleum mentha piperita l.) - USD Repository

0 0 86