1. Berdasarkan kelompok umur
Umur kasus pediatri yang dirawat di Bangsal Anak dikelompokkan menjadi bayi 1 bulan-2 tahun, anak masa pra sekolah 2 tahun-
≤ 6 tahun, anak masa sekolah 6 tahun-
≤12 tahun, dan remaja 12 tahun-18 tahun.
Tabel IV. Pengelompokkan Umur Kasus Pediatri di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang Menerima Resep Racikan Periode Juli 2007
Umur Jumlah kasus n = 99
Persentase
1 bulan – 2 tahun 50
50,5 2 tahun – 6 tahun
36 36,4
6 tahun – 12 tahun 12
12,1 12
tahun – 18 tahun 1
1,0 Dari data didapatkan, yang paling banyak menerima resep racikan adalah
adalah kasus dengan kelompok umur 1 bulan–2 tahun dan yang kedua adalah kelompok umur 2-6 tahun. Berdasarkan pustaka yang didapatkan anak usia 4
tahun ke atas sudah dapat menelan tablet yang berukuran kecil. Dalam pustaka lain juga menyebutkan bentuk sediaan obat cair diberikan untuk anak berumur di
bawah 6 tahun, sedangkan anak dengan umur 6 tahun ke atas dapat diberikan tablet. Hal ini sesuai dengan data yang didapatkan bahwa kelompok umur kasus
yang banyak menerima resep racikan ialah kelompok umur 1 bulan–2 tahun dan kelompok umur 2-6 tahun, karena pada kelompok umur tersebut masih sulit
menerima bentuk sediaan obat padat dengan baik. Semakin bertambah umur anak maka akan semakin mudah untuk menerima bentuk sediaan padat secara oral.
Kelompok umur kasus yang paling sedikit menerima resep racikan ialah kelompok remaja yang berumur lebih dari 12 tahun, hal ini disebabkan pada
kelompok umur ini sudah dapat menerima atau menelan bentuk sediaan obat padat dengan baik sehingga dokter jarang meresepkan obat racikan untuk kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
umur tersebut. Rata-rata umur kasus yang menerima resep racikan di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda pada periode Juli 2007 ialah 2,9
±2,9 tahun rata-rata ± SD, yaitu rentang umur antara 0–5,8 tahun.
2. Berdasarkan jenis kelamin
Masing-masing kasus pediatri di bangsal anak yang menerima resep racikan dikelompokkan berdasarkan jenis kelaminnya, yaitu kelompok laki-laki
dan kelompok perempuan. Kasus pediatri yang dirawat di bangsal anak yang menerima resep racikan paling banyak berjenis kelamin laki-laki sebanyak 59,6,
sedangkan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 40,4. Pada penelitian ini tidak dapat dihubungkan antara jenis kelamin dengan penggunaan resep racikan.
Hal tersebut dikarenakan tidak adanya perbedaan penggunaan resep racikan, baik alasan, jenis racikan maupun dosis yang digunakan pada kelompok laki-laki dan
kelompok perempuan. Jenis kelamin kasus pediatri dalam penelitian ini digunakan untuk menggambarkan kondisi kasus pediatri di Bangsal Anak Rumah Sakit
Bethesda Yogyakarta yang menerima resep racikan periode Juli 2007.
Tabel V. Pengelompokkan Jenis Kelamin Kasus Pediatri di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang Menerima Resep Racikan Periode Juli 2007
Jenis Kelamin Jumlah kasus n = 99
Persentase
Laki-laki 59 59,6
Perempuan 40 40,4
3. Berdasarkan diagnosis utama