Kelas terapi obat non racikan

Tabel X. Jenis Resep Racikan yang Digunakan pada Kasus Pediatri di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang Menerima Empat Jenis Racikan Periode Juli 2007 No. Jenis Racikan Jumlah kasus Persentase Parasetamol + Fenobarbital Parasetamol + Deksametason + Karbazokrom- Na-Sulfonat + Vitamin K Aminofilin + Deksametason + Prokaterol-HCl 1. Sy.Thimii + Mebhidrolina Napadisilat + Ketotifen + Terbutalin Sulfat 1 1,0 Parasetamol + Deksametason + Karbazokrom- Na-Sulfonat + Vitamin K Kotrimoksazol + Metoklopramid Methicol + Curcuma + Dimenhidrinat 2. Metronidazol + Tanalbin 1 1,0 Parasetamol + Deksametason + Karbazokrom- Na-Sulfonat + Vitamin K Sy.Thimii + Deksametason + Salbutamol Aminofilin + Prokaterol-HCl 3. Metronidazol + Kotrimoksazol + Tanalbin 1 1,0 Parasetamol + Deksametason + Karbazokrom- Na-Sulfonat + Vitamin K Diphantoin + Fenobarbital Mebhidrolina napadisilat + Ketotifen + Terbutalin sulfat 4. Kodein + Mebhidrolina napadisilat + Ketotifen + Terbutalin sulfat 1 1,0 JUMLAH 4 4,0

2. Kelas terapi obat non racikan

a. Antiinfeksi Kelas terapi antiinfeksi digunakan pada kasus yang mengalami infeksi untuk membasmi mikroba penyebab infeksi. Golongan obat antiinfeksi yang paling banyak digunakan adalah sefotaksim. Mekanisme kerja sefotaksim dengan menghambat sintesis dinding sel bakteri. Penggunaan antiinfeksi haruslah hati- hati dan dengan dosis yang tepat karena dapat menyebabkan terjadinya resistensi mikroba terhadap obat antiinfeksi tersebut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel XI. Golongan dan Jenis Obat Antiinfeksi pada Kasus Pediatri di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang Menerima Resep Racikan Periode Juli 2007 No. Golongan Antiinfeksi Jenis Obat Jumlah Persentase Antibakteri 1. Beta Laktam Penisilin Amoksisilin trihidrat 1 1,0 Amoksisilin asam klavulanat 4 4,0 Sefalosporin generasi 2 Sefaklor 2 2,0 Sefalosporin generasi 3 Sefotaksim 34 34,3 Seftriakson 4 4,0 Seftazidim 3 3,0 Sefiksim 2 2,0 Kombinasi Sulperason® 1 1,0 2. Makrolid Spiramisin 1 1,0 3. Aminoglikosida Gentamisin 1 1,0 Streptomisin 1 1,0 Amikasin sulfat 8 8,1 Kanamisin 1 1,0 4. Derivat Sulfonamid Kotrimoksazol 9 9,1 5. Lain-lain Polimiksin Kolistin 2 2,0 Antifungi 6. Imidazol Ketokonazol 4 4,0 Polien Nistatin 2 2,0 Mikonazol 1 1,0 Antiprotozoa 7. Amubasid Metronidazol 1 1,0 Anthelmintik 8. Anthelmintik Pirantel pamoat 2 2,0 b. Kortikosteroid Kortikosteroid sangat efektif digunakan untuk mengobati inflamasi yang terjadi pada saluran nafas terutama untuk penyakit asma. Pemberian kortikosteroid dapat secara oral maupun inhalasi. Selain pada gangguan saluran nafas, kortikosteroid juga digunakan untuk antiinflamasi pada saluran cerna. Banyaknya penggunaan kortikosteroid pada kasus pediatri di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta dikarenakan sebagian besar kasus yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dirawat mengalami gangguan saluran cerna dan gangguan saluran nafas. Jenis kortikosteroid yang paling banyak digunakan adalah deksametason. Tabel XII. Golongan dan Jenis Obat Kortikosteroid pada Kasus Pediatri di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang Menerima Resep Racikan Periode Juli 2007 No Golongan Obat Jenis Obat Jumlah Persentase 1. Kortikosteroid Deksametason 60 60,1 Fluktikason propionat 3 3,0 Metil prednisolon 1 1,0 c. Antihistamin Antihistamin yang digunakan antara lain antihistamin sedatif sebanyak 23,2 dan antihistamin non sedatif sebanyak 3,0. Jenis obat antihistamin sedatif yang digunakan ialah difenhidramin dan ketotifen, sedangkan antihistamin non sedatif yang digunakan adalah setirizin dan desloratadin. Penggunaan obat antihistamin dengan indikasi untuk mengobati jika pasien mengalami alergi terutama pada pasien yang mengalami gangguan sistem saluran nafas yang sangat sensitif terhadap terjadinya alergi. Tabel XIII. Golongan dan Jenis Obat Antihistamin pada Kasus Pediatri di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang Menerima Resep Racikan Periode Juli 2007 No. Golongan Obat Jenis Obat Jumlah Persentase 1. Antihistamin non sedatif Setirizin 2 2,0 Desloratadin 1 1,0 2. Antihistamin sedatif Difenhidramin 22 22,2 Ketotifen 1 1,0 d. Analgesik Analgesik yang digunakan berupa golongan analgesik non opioid karena juga memiliki indikasi sebagai antipiretik penurun panas. Penurun panas digunakan karena sebagian besar kasus pediatri yang dirawat di bangsal anak Rumah Sakit Bethesda mengalami demam. Hal ini dikarenakan demam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI merupakan salah satu gejala umum pada berbagai penyakit dan dapat sebagai tanda adanya infeksi. Jenis analgesik non opioid yang paling banyak digunakan adalah Xylomidon® untuk kasus yang mengalami demam tinggi. Parasetamol merupakan analgesik antipiretik yang cukup aman digunakan pada anak-anak. Tabel XIV. Golongan dan Jenis Obat Analgesik pada Kasus Pediatri di Bangsal Anak RS Bethesda Yogyakarta yang Menerima Resep Racikan Periode Juli 2007 No. Golongan Obat Jenis Obat Jumlah Persentase 1. Analgesik non opioid Xylomidon® 22 22,2 Parasetamol 7 7,1 Ketoprofen 1 1,0 e. Obat gangguan saluran nafas Tabel XV. Golongan dan Jenis Obat Gangguan Saluran Nafas pada Kasus Pediatri di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang Menerima Resep Racikan Periode Juli 2007 No. Golongan Obat Jenis Obat Jumlah Persentase 1. Ekspektoran Noscapin 7 7,1 Allerzin exp® 4 4,0 Ventolin exp® 4 4,0 2. Mukolitik Bromheksin 2 2,0 3. Antitusif Prokaterol 5 5,1 Kodein 1 1,0 4. Nasal dekongestan Rhinofed® 1 1,0 Actifed® 1 1,0 5. Agonis adrenoseptor Salbutamol 11 11,1 Fartholin® 1 1,0 6. Teofilin Aminofilin 14 14,1 7. Kombinasi Combivent® 5 5,1 Comtusi® 1 1,0 Kasus pediatri yang menggunakan obat gangguan saluran cerna sebanyak 57 kasus. Obat gangguan saluran nafas digunakan pada kasus pediatri yang mengalami batuk, pilek, sesak nafas, asthma, dan gangguan sistem saluran nafas lainnya. Jenis obat gangguan saluran nafas yang paling banyak digunakan ialah aminofilin. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI f. Obat gangguan saluran cerna Obat gangguan saluran cerna merupakan obat non racikan yang paling banyak digunakan pada kasus pediatri di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang menerima resep racikan sebanyak 95 kasus. Jenis obat gangguan saluran cerna yang paling banyak digunakan ialah Lacto B®. Lacto B® merupakan makanan pelengkap berupa serbuk yang mengandung Lactobacillus dan Bifidobacteria untuk membantu memperkuat dan memperbaiki pencernaan bayi dan mencegah terjadinya diare. Konsep probiotik seperti pada Lacto B® dapat mempersingkat lama diare dan mengurangi frekuensi diare. Tabel XVI. Golongan dan Jenis Obat Gangguan Saluran Cerna pada Kasus Pediatri di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang Menerima Resep Racikan Periode Juli 2007 No. Golongan Obat Jenis Obat Jumlah Persentase 1. Antidiare Dioktahedrol smektil 3 3,0 2. Antasida Polycrol® 1 1,0 Strocain® 1 1,0 3. Antagonis reseptor H 2 Ranitidin 2 2,0 4. Khelator Sukralfat 2 2,0 5. Laksatif Bisakodil 3 3,0 6. Antimual dan vertigo Domperidon 33 33,3 Metoklopramid 5 5,1 7. Antimuskarinik Hiosin butilbromida 1 1,0 8. Lain-lain Lacto B® probiotik 41 41,4 Tanalbin® 2 2,0 Prolacta® 1 1,0 g. Obat gangguan sistem saraf pusat Obat gangguan sistem saraf sebagian besar digunakan untuk pasien yang mengalami kejang sebagai antikejang juga untuk mengobati gangguan yang berhubungan dengan sistem saraf pusat yang lain, seperti nyeri kepala dan migrain. Jenis obat gangguan sistem saraf pusat yang paling banyak digunakan ialah fenitoin. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel XVII. Golongan dan Jenis Obat Gangguan Sistem Saraf Pusat pada Kasus Pediatri di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang Menerima Resep Racikan Periode Juli 2007 No. Golongan Obat Jenis Obat Jumlah Persentase 1. Antiepilepsi Fenobarbital 2 2,0 Fenitoin 7 7,1 Diazepam 1 1,0 Karbamazepin 2 2,0 Klonazepam 2 2,0 Okskarbazepin 1 1,0 Asam Valproat 1 1,0 2. Antipsikotik Klorpromazin 4 4,0 3. Aktivator serebral Co-dergokrina mesilat 1 1,0 h. Obat nutrisi dan darah Tabel XVIII. Golongan dan Jenis Obat Nutrisi dan Darah pada Kasus Pediatri di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang Menerima Resep Racikan Periode Juli 2007 No. Golongan Obat Jenis Obat Jumlah Persentase 1. Antianemia Ferlin® 2 2,0 Maltiron® 2 2,0 2. Cairan dan elektrolit Kalium klorida 4 4,0 Sodium bikarbonat 2 2,0 Oralit 1 1,0 3. Hepatoprotektor Curliv plus® 2 2,0 4. Immunomodulator Imboost® 13 13,1 Stimuno® 1 1,0 5. Mineral Osteocare syr® 1 1,0 6. Multivitamin Lyvit® 6 6,1 Divens® 3 3,0 Glostrum® 1 1,0 MV syr® 1 1,0 Supradyn® 1 1,0 7. Nutrisi parental Aminofusin® 12 12,1 Asam amino 1 1,0 8. Penambah nafsu makan Curmunos® 13 13,1 Curvit CL® 1 1,0 9. Vitamin Neurobion® 5 5,1 Tiamin 4 4,0 Alinamin F® 1 1,0 10. Hemostatik Karbamazokrom Na- sulfonat 8 8,1 Obat nutrisi dan darah yang paling banyak digunakan ialah golongan immunomodulator dan golongan penambah nafsu makan. Immunomodulator PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI digunakan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh yang mengalami penurunan karena anak tersebut sedang sakit. Peningkatan sistem kekebalan tubuh dapat membantu mempercepat terjadinya kesembuhan. Penambah nafsu makan perlu diberikan karena biasanya pada anak-anak yang sedang sakit nafsu makannya berkurang sehingga diperlukan nutrisi untuk membantu meningkatkan nafsu makan. Obat nutrisi dan darah digunakan sebagai terapi pendukung untuk membantu proses penyembuhan pada pasien.

D. Drug Related Problem DRP dan Dampak Terapi

Dokumen yang terkait

Evaluasi penghitungan pajak pertambahan nilai Instalasi Farmasi studi kasus di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.

3 84 126

Evaluasi penggunaan antibiotika pada penyakit infeksi saluran pernafasan akut kelompok pediatri di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Juli-September 2013.

2 8 90

Efektivitas pengendalian internal sistem penggajian (studi kasus di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta)

7 98 151

Evaluasi medication error resep racikan pasien pediatrik di farmasi rawat jalan rumah sakit Bethesda pada bulan Juli tahun 2007 : tinjauan fase dispensing.

0 1 128

Evaluasi peresapan kasus pediatri di bangsal anak rumah sakit Bethesda yang menerima resep racikan dalam periode Juli 2007 : kajian kasus gangguan sistem saluran nafas.

0 4 139

Evaluasi penentuan tarif kamar anak : studi kasus pada Rumah Sakit Bethesda - USD Repository

0 0 67

Evaluasi peresapan kasus pediatri di bangsal anak rumah sakit Bethesda yang menerima resep racikan dalam periode Juli 2007 : kajian kasus gangguan sistem saluran nafas - USD Repository

0 0 137

Evaluasi peresapan kasus pediatri di bangsal anak rumah sakit Bethesda Yogyakarta yang menerima resep racikan periode Juli 2007 : kajian kasus gangguan sistem saluran cerna - USD Repository

0 0 96

Evaluasi medication error resep racikan pasien pediatrik di farmasi rawat jalan rumah sakit Bethesda pada bulan Juli tahun 2007 : tinjauan fase dispensing - USD Repository

0 0 126

Evaluasi komposisi, indikasi, dosis, dan interaksi obat resep racikan untuk pasien pediatri Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta periode Juli 2007 - USD Repository

0 0 148