Dokter Apoteker Latar Belakang Penggunaan Resep Racikan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Penggunaan Resep Racikan

1. Dokter

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada dokter anak yang bertugas di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta ada beberapa hal penting mengenai penggunaan resep racikan untuk pasien pediatri. Dasar pertimbangan penggunaan resep racikan, antara lain ketepatan dosis dapat disesuaikan dengan berat badan dan kondisi pasien, dan lebih efisien untuk pasien yang membutuhkan beberapa jenis obat sehingga lebih mudah dalam pemberian serta nyaman bagi pasien. Alasan lain adalah resep racikan lebih murah jika dibandingkan bentuk sediaan sirup untuk anak-anak. Prinsip jumlah obat yang diracik dibuat seminimal mungkin dan sesuai kebutuhan pasien. Penentuan dosis obat dalam resep racikan berdasarkan umur dan berat badan pasien. Obat yang berbeda aturan dosis dan aturan pakainya tidak dicampur menjadi satu racikan. Sediaan racikan hanya terdiri dari obat yang aturan pakainya sama. Dari pihak dokter ketika meresepkan obat untuk diracik sudah mempertimbangkan interaksi obat yang mungkin terjadi, dan terkadang ada pemberitahuan dari bagian instalasi farmasi kepada dokter jika ada interaksi obat maupun penggantian obat. Pemberian resep racikan oleh dokter ditujukan untuk mendapatkan dosis yang sesuai dan tepat untuk anak-anak, hal ini dikarenakan masih kurangnya 28 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI bentuk sediaan obat yang khusus untuk anak-anak. Menurut penulis, sebaiknya pemberian resep racikan dilakukan hanya dilakukan pada pasien anak yang benar- benar membutuhkan sesuai dengan kondisinya, jika pasien sudah mampu menerima bentuk sediaan obat padat dengan baik tanpa digerus maka resep racikan tidak perlu diberikan atau diberikan dalam bentuk sediaan sirup. Jumlah obat yang diresepkan dalam bentuk racikan juga harus diperhatikan karena semakin banyak obat yang diracik menjadi satu maka kemungkinan terjadinya interaksi juga semakin besar.

2. Apoteker

Instalasi Farmasi merupakan bagian yang melakukan proses peracikan untuk obat racikan yang diresepkan oleh dokter, karena itu apoteker bertanggung jawab mengawasi semua hal yang berkaitan dengan proses peracikan tersebut. Berdasarkan hasil wawancara dengan apoteker yang bertugas di instalasi rawat inap, dalam proses peracikan sudah dipertimbangkan adanya interaksi obat dalam resep racikan, baik interaksi antar komponen dalam satu jenis racikan maupun interaksi antar obat yang diracik dengan obat non racikan yang ada dalam resep tersebut. Apoteker akan memberitahu dokter jika terjadi interaksi obat dalam racikan atau jika ada penggantian obat dengan zat aktif yang sama. Menurut apoteker, sebaiknya resep racikan tidak ada karena bentuk sediaan obat yang sudah jadi tidak boleh direformulasi. Hal ini berhubungan dengan ketepatan dosis dan kebersihan saat proses peracikan. Sebaiknya industri farmasi dapat menambah jenis produk khusus untuk anak-anak baik untuk bentuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI sediaan oral maupun parenteral untuk memudahkan peresepan obat pada anak- anak. Pemberian informasi mengenai penggunaan obat untuk pasien yang dirawat di bangsal termasuk di Bangsal Anak belum dapat dilakukan langsung oleh apoteker tetapi disampaikan melalui perawat. Hal ini disebabkan jumlah apoteker yang ada belum mencukupi untuk berkeliling ke bangsal. Resep untuk pasien anak harus mendapat perhatian yang lebih karena kelompok pasien anak merupakan kelompok yang sangat rentan terhadap terjadinya adverse drug reactions ADR terutama jika mendapat resep racikan. Apoteker sebagai penanggungjawab terhadap kegiatan di Instalasi Farmasi harus dapat menjalin komunikasi yang baik dengan dokter sebagai penulis resep dan dengan perawat sebagai petugas yang memberikan obat kepada pasien yang menjalani rawat inap di bangsal agar terapi yang diberikan tepat dan sesuai dengan kondisi pasien.

3. Perawat

Dokumen yang terkait

Evaluasi penghitungan pajak pertambahan nilai Instalasi Farmasi studi kasus di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.

3 84 126

Evaluasi penggunaan antibiotika pada penyakit infeksi saluran pernafasan akut kelompok pediatri di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Juli-September 2013.

2 8 90

Efektivitas pengendalian internal sistem penggajian (studi kasus di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta)

7 98 151

Evaluasi medication error resep racikan pasien pediatrik di farmasi rawat jalan rumah sakit Bethesda pada bulan Juli tahun 2007 : tinjauan fase dispensing.

0 1 128

Evaluasi peresapan kasus pediatri di bangsal anak rumah sakit Bethesda yang menerima resep racikan dalam periode Juli 2007 : kajian kasus gangguan sistem saluran nafas.

0 4 139

Evaluasi penentuan tarif kamar anak : studi kasus pada Rumah Sakit Bethesda - USD Repository

0 0 67

Evaluasi peresapan kasus pediatri di bangsal anak rumah sakit Bethesda yang menerima resep racikan dalam periode Juli 2007 : kajian kasus gangguan sistem saluran nafas - USD Repository

0 0 137

Evaluasi peresapan kasus pediatri di bangsal anak rumah sakit Bethesda Yogyakarta yang menerima resep racikan periode Juli 2007 : kajian kasus gangguan sistem saluran cerna - USD Repository

0 0 96

Evaluasi medication error resep racikan pasien pediatrik di farmasi rawat jalan rumah sakit Bethesda pada bulan Juli tahun 2007 : tinjauan fase dispensing - USD Repository

0 0 126

Evaluasi komposisi, indikasi, dosis, dan interaksi obat resep racikan untuk pasien pediatri Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta periode Juli 2007 - USD Repository

0 0 148