C. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah kasus yang dirawat di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta dan menerima resep racikan periode Juli 2007. Pada
kajian kerasionalan terapi subyek penelitian dibatasi hanya kasus dengan diagnosis utama gangguan sistem saluran cerna. Berdasarkan data yang
didapatkan, jumlah subyek penelitian untuk permasalahan latar belakang pemilihan dan atau penggunaan resep racikan, profil kasus, dan pola peresepan
sebanyak 99 kasus. Pada permasalahan kerasionalan dan dampak terapi jumlah subyek penelitian sebanyak 32 kasus.
D. Bahan Penelitian
Bahan penelitian yang digunakan adalah lembar catatan medik kasus pediatri yang menerima resep racikan dan dirawat di Bangsal Anak Rumah Sakit
Bethesda Yogyakarta periode Juli 2007 yang ditulis oleh dokter, perawat, dan apoteker mengenai data klinis pasien. Hasil wawancara dengan dokter, apoteker,
perawat, dan orang tua pasien digunakan untuk membantu menggambarkan latar belakang penggunaan dan pemilihan resep racikan.
E. Lokasi Penelitian
Penelitian Evaluasi Peresepan Kasus Pediatri di Bangsal Anak yang Menerima Resep Racikan Periode Juli 2007 Kajian Kasus Gangguan Sistem
Saluran Cerna dilakukan di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
F. Tata Cara Penelitian
Ada tiga tahapan yang dijalani dalam penelitian ini, yaitu tahap orientasi, tahap pengambilan data, dan tahap penyelesaian data.
1. Tahap orientasi
Pada tahap ini penelitian dimulai dengan mencari informasi mengenai penggunaan resep racikan pada kasus pediatri di Bangsal Anak Rumah Sakit
Bethesda Yogyakarta. Tujuan tahap ini juga untuk mencari teknis pengambilan data yang sesuai agar tidak mengganggu aktivitas yang ada di bangsal anak
tersebut. Orientasi dilakukan selama satu minggu.
2. Tahap pengambilan data
a. Pengumpulan data
Pada proses ini, subyek penelitian ditentukan berdasarkan kriteria inklusi secara prospektif selama periode waktu satu bulan. Pengumpulan data ini
dilakukan dengan mengikuti perkembangan kasus melalui lembar catatan medis kasus. Data yang dikumpulkan meliputi identitas, tanda vital, riwayat pengobatan,
riwayat penyakit, anamnesis, diagnosis, obat yang diberikan, dan data laboratorium serta keterangan kesembuhan kasus.
b. Tahap wawancara
Pada proses ini dilakukan wawancara terhadap dokter yang bertugas di Klinik Anak, perawat di Bangsal Anak, dan orang tua pasien. Data hasil
wawancara digunakan sebagai data penunjang untuk membantu mendeskripsikan latar belakang penggunaan dan pemilihan resep racikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Tahap penyelesaian data
a. Pengolahan data
Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel dengan beberapa keterangan, yaitu tabel tentang golongan obat, dosis serta cara pemakaian, tanggal
pemberian obat, data laboratorium, tanda vital, serta jenis obat yang diberikan kepada kasus pediatri di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang
menerima resep racikan. Data tersebut digunakan untuk identifikasi drug related problem
DRP yang mungkin terjadi. b.
Evaluasi data Penggolongan jenis obat non racikan yang digunakan pada kasus
berdasarkan referensi dari British National Formulary 52 2006. Evaluasi penggunaan resep racikan pada kasus pediatri di Bangsal Anak Rumah Sakit
Bethesda dilakukan dengan mengidentifikasi kasus DRP drug related problem yang terjadi berdasarkan pembanding standar yang bersumber dari Standar
Pelayanan Medis Rumah Sakit Bethesda, Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia IDAI, Drug Information Handbook
Lacy et.al., 2006, dan Drug Interaction Fact Tatro, 2001. Evaluasi dilakukan secara kasus per kasus.
G. Tata Cara Analisis Hasil
Data dibahas secara evaluatif dengan bantuan tabel atau gambar: a.
Persentase umur kasus dikelompokkan menjadi bayi 1 bulan-2 tahun, anak masa pra sekolah 2 tahun-
≤ 6 tahun, anak masa sekolah 6 tahun-≤12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tahun, dan remaja 12 tahun-18 tahun, dihitung dengan cara menghitung jumlah kasus pada tiap kelompok umur dibagi jumlah keseluruhan kasus yang
dirawat dan mendapatkan resep racikan kemudian dikalikan 100. b.
Persentase jenis kelamin kasus dikelompokkan menjadi kasus dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan, dihitung dengan cara menghitung jumlah
kasus pada tiap kelompok jenis kelamin dibagi dengan jumlah keseluruhan kasus yang dirawat dan mendapatkan resep racikan kemudian dikalikan 100.
c. Persentase jenis penyakit dihitung dengan cara menghitung jumlah kasus
setiap jenis penyakit kemudian dibagi dengan jumlah keseluruhan kasus yang dirawat dan mendapatkan resep racikan kemudian dikalikan 100.
d. Persentase jenis resep racikan yang digunakan dihitung dengan cara
menjumlahkan berapa kali jenis resep racikan digunakan pada setiap kasus, dibagi jumlah keseluruhan kasus yang dirawat dan mendapatkan resep racikan
kemudian dikalikan 100. e.
Golongan obat non racikan yang digunakan dihitung berdasarkan jumlah kasus yang menggunakan jenis obat tertentu dibagi jumlah seluruh pasien
yang dirawat dan mendapatkan resep racikan kemudian dikalikan 100. f.
Persentase dampak terapi yang terjadi dihitung dengan cara menjumlahkan berapa kali dampak terapi tersebut terjadi pada kasus dibagi jumlah
keseluruhan kasus yang dirawat dan mendapatkan resep racikan kemudian dikalikan 100.
g. Evaluasi dampak terapi dilakukan dengan membandingkan persentase dampak
terapi yang terjadi dari penggunaan resep racikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
H. Kesulitan Penelitian