13
D. Sumber-sumber Kepercayaan terhadap Teknologi Informasi
Penerimaan teknologi oleh pemakai individual tidak terlepas dari kepercayaan belief pemakai terhadap teknologinya. Kepercayaan mewakili
struktur-struktur kognitif yang dikembangkan oleh individual setelah mengumpulkan, memproses, mensintesis informasi tentang teknologi informasi,
dan memasukkan penilaian-penilaian individual dari bermacam-macam hasil outcomes yang berkaitan dengan penggunaan teknologinya. Menurut Lewis et
al. 2003 dalam Jogiyanto 2007: 398, individual-individual membentuk kepercayaan belief mengenai teknologi informasi selain dipengaruhi oleh
faktor-faktor individual juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial dan institusional dimana mereka berinteraksi.
Penelitian-penelitian sebelumnya belum memeriksa bagaimana faktor- faktor individual, sosial, dan intitusional dapat mempengaruhi kepercayaan
belief individual tentang teknologi informasi. Dengan demikian, kepercayaan belief terhadap teknologi informasi merupakan kepercayaan sentral yang
dibentuk dan dipengaruhi oleh faktor-faktor individual, sosial, dan institusional.
E. Tekanan Sosial
Goodhue dan Thompson 1995 memberikan keyakinan bahwa konsekuensi pemanfaatan, pengaruhnya terhadap penggunaan, dan norma-norma sosial akan
memberi petunjuk terhadap keputusan individu untuk menggunakan atau tidak menggunakan sistem. Selamat dan Jaffar 2011 menyebutkan bahwa persepsi
tekanan sosial muncul dari interaksi sosial dengan rekan kerja dan atasan dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
organisasi. Persepsi tekanan sosial akan membuat orang percaya bahwa status sosial akan menjadi lebih tinggi bila memiliki kemampuan tertentu dalam
organisasi. Kemampuan dalam menggunakan teknologi informasi akan menjadi hal yang wajib karena rekan kerja lain bisa menggunakan TI sehingga individu
akan menjadi rendah atau malu apabila tidak dapat menggunakan TI. Fishbein dan Ajzen 1975 dalam Kate et al. 2010: 21 norma subyektif
merupakan suatu persepsi terhadap tekanan sosial untuk terlibat atau tidak terlibat dalam suatu perilaku. Hal ini dapat menunjukkan bahwa orang-orang ini
lebih cepat dipengaruhi oleh tekanan sosial, tetapi juga dapat berarti bahwa mereka memiliki kontrol tertentu terhadap tekanan ini dengan menyebarkan
informasi itu atau tidak. Bandura dalam Jogiyanto 2007: 258, teori kognitif sosial yang berbasis pada premis bahwa pengaruh-pengaruh lingkungan
semacam tekanan-tekanan sosial atau karakteristik situasional unik, kognitif dan faktor-faktor personal lainnya dan juga karakteristik-karakteristik demografik,
serta perilaku saling mempengaruhi satu dengan lainnya. Peran pengaruh sosial di keputusan penerimaan teknologi merupakan hal
yang komplek dan banyak dipengaruhi oleh pengaruh-pengaruh kontingensi. Venkatesh dan Davis 2000 dalam Jogiyanto 2007: 323 menyatakan bahwa
pengaruh sosial mempunyai dampak pada perilaku individual melalui tiga mekanisme yaitu 1 ketaatan compliance menyebabkan seseorang merubah
minatnya untuk merespon tekanan sosial. 2 internalisasi internalization, dan 3 identifikasi identification yaitu proses merubah struktur kepercayaan