41
independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol sampai satu 0 - 1. Jika nilai R²
mendekati 1 satu maka dapat dikatakan semakin kuat model tersebut dalam menerangkan variabel-variabel independen terhadap variabel
dependen. Sebaliknya, jika R² mendekati 0 nol maka semakin lemah variabel-variabel
indepeden menerangkan
variabel dependen.
Priyatno, 2012: 55. b. Uji F
Uji signifikansi simultan uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat Ghozali, 2006: 84. Dalam
penelitian ini pengujian hipotesis secara simultan dimaksudkan untuk mengukur besarnya pengaruh Persepsi Penerimaan Teknologi
Informasi Berbasis TAM X
1
, Persepsi Kepercayaan X
2
, dan Persepsi Tekanan Sosial X
3
terhadap Persepsi Kinerja Pegawai Y secara bersama-sama.
Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut :
1 Dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi Apabila probabilitas signifikansi 0,05, maka H
o
diterima dan H
a
ditolak. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Apabila probabilitas signifikansi 0,05, maka H
o
ditolak dan H
a
diterima. c. Uji t
Uji t atau uji koefisien regresi secara parsial digunakan untuk mengetahui apakah secara parsial variabel independen berpengaruh
secara signifikan atau tidak terhadap variabel dependen Priyatno, 2012: 139. Untuk menunjukkan apakah masing-masing variabel bebas
berpengaruh terhadap variabel terikat maka perumusan hipotesisnya sebagai berikut:
1 Dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi Apabila probabilitas signifikansi 0,05 maka H
o
diterima dan H
a
ditolak. Apabila probabilitas signifikansi 0,05, maka H
o
ditolak dan H
a
diterima. Dalam penelitian ini, analisis data akan dihitung menggunakan alat
bantu SPSS Versi 22. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
BAB IV GAMBARAN UMUM KPP PRATAMA
A. Sejarah KPP Pratama Purworejo
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purworejo sebelumnya merupakan Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Purworejo KPPBB yang melayani Pajak
Bumi dan Bangunan dan BPHTB. Untuk pemungutan pajak PPh Daerah Purworejo menjadi wewenang Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kebumen dan
sebagian Karipka Yogyakarta. Pada pertengahan 2008 dengan adanya modernisasi di bidang perpajakan
berdasarkan Keputusan Dirjen Pajak Nomor KEP-141PJ2007 tanggal 3 Oktober 2007 terbentuklah Kantor Pelayanan Pajak baru di setiap daerah
termasuk Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purworejo. Wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purworejo mencakup seluruh kecamatan pada
Kabupaten Purworejo. Pada tahun 2013 dengan adanya Undang
–Undang Pendapatan Retribusi Daerah UUPRD maka Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purworejo tidak
melayani Pajak Bumi dan Bangunan PBB sektor Pedesaan dan Perkotaan P2 sehingga hanya Pajak Penghasilan PPh, Pajak Pertambahan Nilai PPN, Bea
Materai dan PBB sektor P3 Pertambangan Perhutanan dan Perkebunan untuk wilayah Kabupaten Purworejo.
44
B. Wilayah Kerja KPP Pratama Purworejo
Wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purworejo merupakan pengabungan dari wilayah kerja KPP Pratama Kebumen, sebagian Kantor
Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan KPPBB Purworejo dan Karipka Yogyakarta, sehingga wilayah kerjanya meliputi administrasi seluruh Kabupaten
Purworejo. Secara geografis Kabupaten Purworejo terletak diantara 109
o
47’ 28” dan 110
o
8’ 20” Bujur Timur serta 7
o
32’ dan 7
o
54’ Lintang Selatan. Secara administrasi wilayah kerja KPP Pratama Purworejo sebelah utara berbatasan
dengan Kabupaten Magelang dan Kabupaten Wonosobo, sebelah timur berbatasan dengan Daerah Istimewa Yogyakarta, sebelah selatan berbatasan
dengan Samudera Hindia, serta sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Kebumen. Kabupaten Purworejo memiliki luas wilayah 1.034,81752 km
2
yang terbagi dalam 16 kecamatan dan 494 desa.
C. Kedudukan, Tugas dan Fungsi KPP Pratama Purworejo
1. Kedudukan KPP Pratama Purworejo adalah Instansi Vertikal Direktorat Jenderal
Pajak yang dibawah tanggungjawab langsung Kepala Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah II Kanwil DJP Jateng II atau bagian selatan
pulau jawa. 2. Tugas
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 206.2PMK.012014, KPP Pratama Purworejo mempunyai tugas yaitu melaksanakan penyuluhan,
45
pelayanan, dan pengawasan Wajib Pajak di bidang Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas Barang Mewah, Pajak Tidak
Langsung Lainnya, Pajak Bumi dan Bangunan dalam wilayah wewenangnya berdasarkan peraturan yang berlaku. .
3. Fungsi Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 206.2PMK.012014,
KPP Pratama Purworejo menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: a. Pengumpulan, pencarian dan pengolahan data, pengamatan potensi
perpajakan, penyajian informasi perpajakan, pendataan objek dan subjek pajak, serta penilaian objek Pajak Bumi dan Bangunan;
b. Penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan; c. Pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan
pengolahan Surat Pemberitahuan, serta penerimaan surat lainnya; d. Penyuluhan perpajakan;
e. Pelayanan perpajakan; f. Pelaksanaan pendaftaran Wajib Pajak;
g. Pelaksanaan ekstensifikasi; h. Penatausahaan piutang pajak dan pelaksanaan penagihan pajak;
i. Pelaksanaan pemeriksaan pajak; j. Pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak;
k. Pelaksanaan konsultasi perpajakan; l. Pembetulan ketetapan pajak;
m. Pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan; PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
D. Peran Strategis KPP Pratama Purworejo
KPP Pratama Purworejo merupakan sebuah kantor pemerintah yang dalam pelayanannya langsung berhubungan dengan Wajib Pajak. Dengan demikian
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya pegawai KPP Pratama Purworejo diharapkan bersih dari berbagai penyelewengan wewenang. Sebagai bentuk
pertanggungjawaban atas pencapaian tujuansasaran strategis instansi dan penggunaan anggaran maka disusunlah Laporan Kinerja LAKIN sebagai
pelaksanaan dari Surat Direktur Jenderal Pajak Nomor S-2051PJ.012016 tanggal 30 Desember 2016 hal Penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2016 di
Lingkungan Direktorat Jenderal Pajak dengan memperhatikan Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu Atas Laporan Kinerja Permenpan Nomor 532014.
E. Visi, Misi dan Motto KPP Pratama Purworejo
1. Visi Menjadi kantor pelayanan pajak yang unggul dan berkarakter di Kantor
Wilayah DJP Jawa Tengah II. 2. Misi
Menghimpun penerimaan pajak dengan pelayan yang efektif dan efisien serta menumbuhkan masyarakat yang sadar dan patuh pajak.
47
3. Motto 5 : Selalu mengutamakan kepuasan Wajib Pajak dan Stakeholders.
3 : Etos tinggi dalam berkarya 1 : Ikhlas melayani
F. Struktur Organisasi KPP Pratama Purworejo
Dalam suatu organisasi, hubungan antara tiap bagian yang memiliki pengaruh antara satu dengan yang lainnya harus terkoordinasi dengan baik agar
tujuan dari organisasi dapat tercapai. Struktur organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purworejo terdiri dari:
1. Subbagian Umum dan Kepatuhan Internal; 2. Seksi Pengolahan Data dan Informasi;
3. Seksi Pelayanan; 4. Seksi Penagihan;
5. Seksi Pemeriksaan; 6. Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan;
7. Seksi Pengawasan dan Konsultasi I; 8. Seksi Pengawasan dan Konsultasi II;
9. Seksi Pengawasan dan Konsultasi III; 10. Kelompok Jabatan Fungsional.
48
Gambar III: Struktur Organisasi KPP Pratama Purworejo Sumber: Sub Bagian Umum KPP Pratama Purworejo Pratama Purworejo
Seksi Pengawasan dan Konsultasi II
Isman Sutarno Seksi Pengawasan
dan Konsultasi I Priyanto
Kepala KPP Pratama Purworejo Yoepidha L Soemantri
Subbagian Umum Kepatuhan Internal
Dedy Pratikno Kelompok Jabatan
Fungsional Setiyono
Seksi Pemeriksaan Waruno Suryohadi
Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan
Moh. Shokhib Seksi PDI
Teguh Ribawanto Seksi Pelayanan
-
Seksi Pengawasan dan Konsultasi
III Setyo Bali Atmodjo
Seksi Penagihan Irijanto