Teknik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN
39
mendekati 1. Metode uji multikolinearitas yaitu dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor VIF pada model regresi. Jika
nilai VIF Variance Inflation Factor kurang dari 10 dan mempunyai angka Tolerance lebih dari 0,1 maka suatu model regresi bebas dari
multikolinearitas c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Apabila variance dari suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas
sedangkan jika berbeda disebut heteroskedastisitas Ghozali, 2006: 105. Heteroskedastisitas terjadi apabila ada kesamaan deviasi standar
nilai variabel dependen pada variabel independen. Hal ini akan mengakibatkan variance koefisien regresi menjadi minimum dan
melebihi convidence interval, sehingga hasil uji statistik tidak valid. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas,
yaitu melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dependen dengan residualnya. Deteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat
dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot. Dasar analisis:
1 Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
yang teratur
bergelombang, melebar
kemudian menyempit,maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
40
2 Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 dan sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3. Analisis Regresi Linier Berganda Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear
berganda yang digunakan untuk melihat indikator persepsi penerimaan teknologi informasi berbasis TAM, persepsi kepercayaan, dan persepsi
tekanan sosial terhadap persepsi kinerja pegawai pajak. Analisis regresi linier berganda adalah analisis untuk mengukur besarnya pengaruh antara
dua atau lebih variabel independen terhadap satu variabel dependen dan memprediksi variabel dependen dengan menggunakan variabel independen
Priyatno, 2012: 127. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan model analisis regresi variabel independen terhadap variabel dependen:
= + +
+ + �
Dimana: Y
= Persepsi Kinerja Individual α
= Konstanta titik potong X
1
= Persepsi Penerimaan Teknologi Informasi Berbasis TAM X
2
= Persepsi Kepercayaan X
3
= Persepsi Tekanan Sosial b
1
, b
2
, b
3
= Koefisien regresi e
= Variabel pengganggu 4. Uji Hipotesis
a. Uji Koefisien Determinasi R² Analisis R² R square atau koefisien determinasi digunakan untuk
mengetahui seberapa besar presentase sumbangan pengaruh variabel PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol sampai satu 0 - 1. Jika nilai R²
mendekati 1 satu maka dapat dikatakan semakin kuat model tersebut dalam menerangkan variabel-variabel independen terhadap variabel
dependen. Sebaliknya, jika R² mendekati 0 nol maka semakin lemah variabel-variabel
indepeden menerangkan
variabel dependen.
Priyatno, 2012: 55. b. Uji F
Uji signifikansi simultan uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat Ghozali, 2006: 84. Dalam
penelitian ini pengujian hipotesis secara simultan dimaksudkan untuk mengukur besarnya pengaruh Persepsi Penerimaan Teknologi
Informasi Berbasis TAM X
1
, Persepsi Kepercayaan X
2
, dan Persepsi Tekanan Sosial X
3
terhadap Persepsi Kinerja Pegawai Y secara bersama-sama.
Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut :
1 Dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi Apabila probabilitas signifikansi 0,05, maka H
o
diterima dan H
a
ditolak. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI