Identitas Pemikiran Dasar Katekese model group media sebagai upaya untuk meningkatkan rasa solidaritas kaum Muda Katolik Paroki Administratif Santa Maria Ratu, Bayat, Klaten terhadap kaum miskin.

96

C. Contoh Satuan Persiapan Katekese Model Group Media

SATUAN PERTEMUAN I KATEKESE MODEL GROUP MEDIA

1. Identitas

a. Tema : Bertindak nyata dan berbagi kepada sesama yang membutuhkan. b. Tujuan : Bersama pendamping, peserta dapat semakin menyadari sikap solidaritas bagi sesamanya baik melalui tindakan nyata dalam masyarakat maupun Gereja melalui berbagi berkat dengan sesama yang membutuhkan. c. Metode : SOTARAE d. Model : Group Media e. Sarana : 1 Video “Indahnya Berbagi” 2 Teks Lagu “Tuhan adalah Gembalaku” 3 Teks Lagu “Tiap Langkahku” 4 Lilin dan Salib, 5 Kertas HVS, kertas flop, spidol, laptop 6 Kitab Suci Kutipan Injil Matius 14: 13-21 f. Sumber Bahan : 1 Injil Matius 14: 13-21 2 V. R. Wirshart G. R. Karat 1974. Kristus dan Kaum Miskin. Ende: Nusa Indah, hal. 25 – 26 3 Manuel Oliver 1989. Group Media. Yogyakarta: Kanisius, hal. 30-32 97 4 http:renunganpagi.blogspot.com2011_07_30_archiv e.htmlgsc.tab=0 5 Video: http:www.youtube.comwatch?v=c3WyHkKiRQc 6 Lagu “Tuhan adalah Gembalaku” http:www.youtube.comwatch?v=maZheU3LXog 7 Lagu “Tiap Langkahku” http:www.youtube.comwatch?v=j8RNqmPN4u0

2. Pemikiran Dasar

Kaum muda merupakan generasi penerus dalam pertumbuhan dan perkembangan Gereja dan Negara. Kaum muda diharapkan mampu bergerak dan bertindak nyata melakukan kegiatan yang berguna dan bermanfaat bagi hidupnya dan bagi masyarakat luas. Salah satunya dengan berbagi kepada sesama yang membutuhkan. Melalui berbagi kaum muda dapat merasakan apa yang sedang dirasakan oleh orang lain. Berbagi dapat dinyatakan dalam banyak hal, berbagi kesenangan, kesusahan, kepedihan, atau berbagi rejeki, cerita ataupun pengalaman. Walaupun hanya tindakan kecil dan sederhana, tindakan itu dapat mengubah menjadi hal berharga dan berarti. Hal ini juga selaras dengan kegiatan yang dilakukan oleh kaum muda katolik di Paroki Administratif Santa Maria Ratu, Bayat, Klaten. Mereka juga melaksanakan aksi nyata dengan berbagi kepada sesamanya tanpa memandang suku atau agama. Perbedaan itu tidak menjadi batu sandungan atau jembatan yang menghalangi mereka untuk melakukan hal-hal positif dalam memperkembangkan 98 Gereja muda di tengah masyarakat majemuk. Salah satunya dengan melaksanakan bakti sosial, membuka pasar murah pada masa Natal yang diperuntukkan bagi umum dan kegiatan lain yang mengajak kaum muda untuk aktif dan terlibat di dalamnya. Meskipun kaum muda yang mau terlibat hanya itu-itu saja, mereka mempunyai semangat untuk berbagi sebagai wujud solidaritas kepada sesama yang kurang mampu dalam hal materi diakibatkan oleh ketidakadilan sosial. Markus 6: 30-44 memaparkan hasil tindakan konkrit perihal berbagi kepada sesama yang membawa berkah dan kehidupan baik bagi orang lain. Pada mulanya Yesus hendak mengasingkan diri dari kerumunan orang banyak, namun ternyata mereka mengikutiNya, dan ketika hari sudah malam orang banyak itu kelaparan. Dalam hal ini mulailah terjadi perdebatan antara Yesus dan muridNya. Sebab mereka tidak membawa bekal untuk dimakan. Yesus meminta muridNya untuk memberi mereka makan, sedangkan yang ada pada mereka hanya 2 roti dan 5 ikan saja. Hal ini membuat para murid menjadi ragu dan bingung harus berbuat apa. Ternyata Yesus dengan kuasa Allah mampu memberikan makan dan bahkan makanan tersisa. Ini mengajarkan kepada kita untuk bertindak berdasarkan suara hati dan tidak hanya mengandalkan pikiran saja. Pertemuan kali ini mengajak kita untuk semakin menyadari sikap solidaritas bagi sesama baik melalui tindakan nyata dalam masyarakat maupun Gereja dan berbagi berkat dengan sesama yang membutuhkan. Hal ini mengajarkan kepekaan hati nurani kita untuk bergerak dan bertindak dalam berbagai kegiatan demi perkembangan Gereja dan memuliakan Allah lewat sesama yang membutuhkan. 99

3. Langkah-Langkah