33
ketidakpastian, kesepian ataupun sendirian. Ini adalah satu bentuk solidaritas yang terbuka pada penerimaan dan perawatan. Solidaritas dapat menjadikan dirinya
corong yang menyuarakan beragam kepincangan kepada berbagai lembaga, sehingga dapat mengambil langkah sesuai dengan tujuannya masing-masing.
Komkep, 2009: 173. Dalam era globalisasi semangat solidaritas terhadap sesama perlu
ditingkatkan. Ini disebabkan media yang begitu cepat berkembang dan kurang dimanfaatkan, karena itu kaum muda lebih tertarik pada dunia gadget, internet
atau lainnya. Mengakibat solidaritas antar generasi baik generasi tua dengan yang muda maupun yang berkedudukan dan tidak mempunyai jabatan berkurang serta
bentuk tanggung jawab pribadi terhadap orang lain mulai goyah. Selain itu, solidaritas juga penting diperjuangkan terutama untuk mereka yang tersisih dan
tersingkir KWI, 1996:18. Solidaritas dapat diwujudkan secara konkrit berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan melalui semangat gotong royong.
2. Kaum Muda Katolik
a. Pengertian Kaum Muda Katolik
Menurut pandangan Shelton 1988: 10, dalam kutipannya dari para psykiater Amerika dalam “Psychiatric Glossary”, kaum muda merupakan periode
kronologis yang dimulai dengan proses psikis dan psykososial, diakhiri dengan terbentuknya seorang individu yang telah mencapai kebebasan dan produktivitas
sosial. Definisi ini mengandung beberapa kemajuan karena menempatkan kaum
34
muda dalam kerangka waktu dan perubahan emosional, sosial dan psikologis yang terjadi selama masa perkembangan.
Menurut Riberu, muda-mudi adalah kelompok umur sexennium ke tiga dan ke empat dalam hidup manusia ± 12-24 tahun Tangdilintin, 1984:5. Usia ini
sesuai dengan usia sekolah lanjutan dan usia perguruan tinggi. Sedangkan kalau ditinjau dari segi sosiologis, sering kali patokan ini perlu dikoreksi dengan unsur
status sosial seseorang dalam masyarakat tertentu maksudnya hak dan tugas orang dewasa yang diberikan seseorang sesuai dengan tata kebiasaan masyarakat.
Mangunhardjana 1986: 11 mengungkapkan bahwa kaum muda adalah anak-anak manusia dari umur 15 tahun sampai 24 tahun. Kata kaum muda ini
dipergunakan untuk menunjukkan kelompok orang yang muda usianya. Sedangkan menurut ilmu psikologi, kaum muda adalah mereka yang disebut
dengan remaja yang mencakup muda-mudi usia Sekolah Menengah Atas SMA dan umur studi di Perguruan Tinggi PT Mangunhardjana, 1986: 12.
Sedangkan kata “Katolik” secara khusus dimaksudkan untuk umat Kristen yang mengakui Paus sebagai pemimpin tertinggi Gereja Universal KWI,
1996:349. Oleh karena itu yang dimaksud dengan kaum muda katolik adalah anak manusia dari umur 15-24 tahun yang mengikuti Yesus Kristus dan mengakui
Paus sebagai pemimpin Gereja Universal. Pengertian ini senada dengan yang diungkapkan oleh Suhardiyanto yaitu kaum muda katolik merupakan warga
Gereja Katolik usia tingkat Sekolah Menengah Aatas SMA dan Perguruan Tinggi PT yang belum menikah [Rukiyanto ed., 2012: 387].
35
b. Proses Perkembangan dan Pertumbuhan Kaum Muda
Kaum muda selalu berada dalam proses perkembangan dan pertumbuhan sebagai manusia menuju manusia yang lebih dewasa. Adapun pertumbuhan yang
dimaksud adalah pertumbuhan fisik, sedangkan yang dimaksud perkembangan adalah perkembangan mental, emosional, sosial, moral dan religius. Berikut
penjelasannya: 1
Pertumbuhan fisik Pertumbuhan fisik merupakan gejala yang paling nampak pada kaum muda.
Berkat pertumbuhan fisik itu, kaum muda semakin mengenal dirinya sendiri, baik itu sebagai laki-laki yang semakin menampakkan dirinya sebagai seorang pria
maupun anak perempuan yang menampakkan diri sebagai wanita dengan berbagai karakter yang dimilikinya Mangunhardjana 1986:12. Dalam pertumbuhan ini
kaum muda mengalami permasalahan dalam hal pergaulan dan masalah dengan lawan jenis maupun hubungan sex.
2 Perkembangan Mental
Perkembangan mental mempengaruhi segi intelektual yaitu mengenai pola pikir yang tidak lagi memikirkan hal-hal konkrit melainkan abstrak. Dalam proses
tersebut kaum muda mulai berpikir kritis terhadap permasalahan dan hal-hal yang mungkin akan dihadapi dalam bersikap dan bertindak Mangunhardjana,
1986:13. Dengan kecakapan berpikir abstrak dan kritis kaum muda mulai menghadapi masalah yang tidak lagi ringan misalnya menggali pengertian tentang
36
dirinya sendiri maupun panggilan hidup dan masa depannya. Oleh karena itu kaum muda kerap nampak resah, suka melamun dan menyendiri.
3 Perkembangan emosional
Perkembangan emosional dipengaruhi pula oleh pertumbuhan fisik, karena terjadi perubahan keseimbangan hormon di dalam tubuh. Masalah yang dihadapi
kaum muda dalam hal ini yaitu untuk dapat menilai baik buruknya emosi, bagaimana menguasai, dan mengarahkannya. Karena itu diperlukan bantuan dan
dorongan bagi mereka agar dapat keluar dari berbagai persoalan yang muncul akibat perkembangan emosional Mangunhardjana, 1986:13.
4 Perkembangan sosial
Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan, perhatian dan dorongan dari orang lain dalam hidupnya. Sebagai pribadi yang berkembang,
kaum muda memerlukan bantuan dan dorongan dari orang lain di sekitarnya dalam berinteraksi maupun mengembangkan pengalaman yang dimilikinya dalam
kehidupan Mangunhardjana 1986:14. Karena itu dalam hubungan sosial kaum muda juga sering menghadapi masalah, misalnya cara bergaul, cara masuk
kelompok dan sebagainya.
5 Perkembangan moral
Melihat berbagai pandangan dalam kehidupan, maka kaum muda mulai dihadapkan pada masalah pencarian patokan moral yang dapat dipergunakannya
37
sebagai patokan dalam bergaul bersama orang lain untuk menentukan baik dan buruk. Masalah moral yang dihadapi kaum muda tidak terbatas pada diri mereka
sendiri, tetapi meluas sampai pada masalah moral dalam hidup masyarakat seperti masalah ketidakadilan, kejahatan, hak-hak asasi manusia dan peranan yang
diharapkan dari mereka dalam masyarakat. Oleh karena menghadapi berbagai kenyataan hidup dan harus mengambil keputusan moral itu, kaum muda
mengalami berbagai ketegangan batin Mangunhardjana, 1986:15.
6 Perkembangan religius
Menyangkut hubungannya dengan Tuhan, kaum muda ingin mengorek bagaimana menjadi orang religius sejati. Karena itu mereka mencari informasi
sebanyak-banyaknya sejauh mereka ketahui dan sumber yang langsung dapat mereka ketahui yaitu dari keluarga, sehingga diharapkan tiap-tiap keluarga
hendaknya mampu memberikan suasana yang kondusif atau nyaman bagi kaum muda agar mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan baik Mangunhardjana,
1986: 16.
3. Pengertian Kaum Miskin