Rangkuman Umpan Balik dan Tindak Lanjut

64 KEGIATAN PEMBELAJARAN 4 ANALISIS STANDAR KOMPETENSI LULUSAN, KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR Dra.Hj.Widarwati, M.S.Ed., M.Pd

A. Tujuan Pembelajaran

Melalui diskusi kelompok, peserta diklat dapat : 1. memahami secara mendalam SKL, Ki, dan KD 2. menganalisis keterkaitan SKL, KI, dan KD dan Indikator Pencapaian Kompetensi 3. menjabarkan KI, KD kedalam pencapaian kompetensi dan materi pembelajaran sesuai format yang telah ditetapkan

B. Indikator Kunci Kinerja

1. menguraiakan perbedaan SKL, KI, KD dan IPK 2. menganalisis keterkaitan SKL, KI, KD dan IPK 3. menyusun keterkaitan SKL, KI KD,IPK dan materi pembelajaran sesuai format yang disepakati

C. Uraian Materi

Pada bahasan terdahulu telah dijelaskan tentang pengertian SKL,KI dan KD serta Indikator, sehingga di sini sifatnya hanya untuk mengingatkan kembali tentang hal itu. Fokus dari jabaran pada modul ini adalah analisis SKL, KI dan KD, indikator serta materi pembelajaran. Analisis dilakukan untuk melihat keterhubungan antara yang satu dengan yang lainnya sebelum pelaksanaan proses. Analisis SKL dikembangkan sesuai dengan Tema yang dipilih, sehingga guru memahami betul tiap-tiap komponen secara berkesinambungan. Analisis dilakuknan dengan menggunakan format seperti format di bawah ini, dan cara pengisiananya adalah; Dalam kegiatan belajar mengajar tentu dibutuhkan standar kegiatan pembelajaran, terutama bagi pendidikan dasar dan menengah. Standar-standar tersebut digunakan sebagai penentu pelaksanaan pembelajaran. Implementasi. Undang- Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasionaldijabarkan ke 65 dalam sejumlah peraturan antara lain Peraturan PemerintahNomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Peraturan Pemerintah ini memberikan arahan tentang perlunya disusundan dilaksanakan delapan standar nasional pendidikan, yaitu: standar isi,standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenagakependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standarpembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Standar Nasional Pendidikanadalah kriteria minimal sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum NegaraKesatuan Republik Indonesia Analisis Kajian Standar Isi Jenjang SMPMTS Analisis terhadap Standar Isi pada jenjang SMPMTs menghasilkan permasalahan-permasalahan dalam beberapa aspek.Standar Kompetensi dan kompetensi dasar lebih banyak dipahami sebagai materi yang harus diberikan di sekolah tanpa pengembangan lebih lanjut yang disesuaikan dengan kondisi sekolah. Pemahaman seperti itu berakibat pada pembelajaran guru lebih berorientasi pada materi, bukan pada kompetensi dan lebih banyak berdasar pada buku teks, bukan pada dokumen standar isi. Melihat alokasi Jam Pelajaran untuk mapel IPS tingkat SMP dapat dikatakan ideal dalam pembagian jam pelajaran IPS jika dibanding dengan mapel-mapel lain, khususnya rumpun mapel Matematika dan IPA. Alokasi Jam Pelajaran mapel IPS empat jam per minggu, alokasi ini sama dengan mapel Namun jika dibandingkan dengan materi mapel IPS, alokasi waktu untuk mapel IPS kurang proporsional. Materi mapel IPS yang mencakup Sosiologi, Ekonomi, Sejarah, dan Geografi, cukup banyak. Terdapat sebaran materi yang tidak merata yang semestinya proporsi sebaran materi Sejarah, Geografi, Ekonomi, dan Sosiologi merata pada setiap semester dan kelas. Dalam penerapannya, pada Standar Isi ditentukan bahwa substansi mata pelajaran IPS pada SMPMTs merupakan “IPS Terpadu” Permendiknas RI No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi. Di beberapa sekolah, mapel IPS diajarkan secara parsial, materi Sosiologi diajarkan oleh guru dengan latar belakang pendidikan Sosiologi, materi Sejarah diajarkan oleh guru dengan latar belakang pendidikan Sejarah. Hal ini jelas melanggar dokumen Standar Isi, IPS tidak lagi diajarkan secara terpadu. Penggunaan Kata Kerja Operasional dalam Kompetensi Inti KI dan Kompetensi Dasar KD banyak sekali