Rangkuman IPS SMP KELOMPOK KOMPETENSI A
18 lebih bermakna bagi peserta didik dalam konteks pembelajaran sehari-hari,
sehingga peserta didik akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan utuh. Melalui pembelajaran terpadu, peserta didik dapat memperoleh pengalaman
langsung, sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima, menyimpan, dan memproduksi kesan-kesan tentang hal-hal yang dipelajarinya. Dengan demikian,
peserta didik terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai konsep yang dipelajari secara holistik, bermakna, otentik, dan aktif.
Pengalaman belajar yang dirancang guru sangat berpengaruh terhadap kebermaknaan pengalaman bagi para peserta didik. Pengalaman belajar lebih
menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual menjadikan proses pembelajaran lebih efektif. Kaitan konseptual yang dipelajari dengan sisi bidang kajian yang relevan
akan membentuk skema konsep, sehingga peserta didik akan memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan. Perolehan keutuhan belajar, pengetahuan,
serta kebulatan pandangan tentang kehidupan dan dunia nyata hanya dapat direfleksikan melalui pembelajaran terpadu Williams, 1976:116.
Dalam rangka implementasi KI dan KD untuk memenuhi ketercapaian pembelajaran, maka diperlukan pedoman pelaksanaan model pembelajaran IPS
Terpadu. Hal ini penting, untuk memberikan gambaran tentang pembelajaran terpadu yang dapat menjadi acuan dan contoh konkret dalam kerangka
implementasi KI dan KD. Membelajarkan IPS secara terpadu diperlukan tema sebagai pengikat konsep atau kajian geografi, ekonomi, sosiologi dan sejarah.
2. Mengkaji Kompetensi Dasar mata pelajaran IPS KD adalah konten atau kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan
ketrampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai peserta didik, maka jelas sekali yang dimaksud konten adalah isi atau materi yang harus
dibelajarkan pada peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu
mata pelajaran. Dalam mengkaji kompetensi dasar mapel IPS perlu memperhatikan urutan hierarki konsep disiplin ilmu danatau tingkat kesulitan materi
Untuk menghadapi tantangan yang ada, bangsa Indonesia perlu memupuk nasionalisme budaya cultural nationalism yang berarti pengakuan terhadap
19 budaya etnis yang beragam, yang lahir dan berkembang di dalam masyarakat
Indonesia. Setelah itu, perlu mengelola sumberdaya alam untuk menjamin kesejahteraan bangsanya berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi dan prinsip
keadilan sosial, dan meningkatkan daya saing produk barang dan jasa, melalui peningkatan kualitas sumberdaya manusia sebagai subyek dalam persaingan
tersebut. Pendidikan IPS mengambil peran untuk memberi pemahaman yang luas dan
mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan, yaitu: a memperkenalkan konsep- konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya; b
membekali kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial; c memupuk
komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan; dan d membina kemampuan berkomunikasi, bekerjasama, dan berkompetisi dalam
masyarakat yang majemuk, baik di tingkat local, nasional maupun global. 3. Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek a keruangan dan
konektivitas antar ruang dan waktu ; b perubahan masyarakat Indonesia pada zaman pra-aksara, zaman Hindu-Buddha dan zaman Islam, zaman penjajahan dan
tumbuhnya semangat kebangsaan, masa pergerakan kemerdekaan sampai dengan awal masa reformasi sekarang; c jenis dan fungsi kelembagaan sosial, budaya,
ekonomi, dan politik dalam masyarakat; d interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi dari waktu ke waktu.
4. Pendekatan pembelajaran IPS dikenal dengan interdisipliner karena sistem pembelajarannya memungkinkan peserta didik secara aktif mencari, menggali dan
menemukan konsep serta prinsip-prinsip secara holistik dan otentik. Trans- disciplinarity berarti batas-batas disiplin ilmu tidak lagi tampak secara tegas dan
jelas karena konsep- konsep disiplin ilmu berbaur atau terkait dengan permasalahan yang dijumpai di sekitarnya. Kondisi tersebut memudahkan pembelajaran IPS
menjadi pembelajaran yang kontekstual. 5. IPS adalah ilmu yang mempelajari hubungan manusia dengan sesamanya yang
diintegrasikan melalui konsep ruang, koneksi antar ruang, dan waktu. Ruang adalah tempat dimana manusia beraktivitas, koneksi antar ruang menggambarkan
mobilitas manusia antara satu tempat ketempat lain,dan waktu menggambarkan
20 masa dimana kehidupan manusia terjadi sebagai mapel dalam bentuk integrated
sciences dan integrated social studies. 6. Cara menyusun pembelajaran terpadu diawali dengan memilih atau menentukan
tema sebagai payung pengembangan pembelajaran disesuaikan dengan SKL, KI, KD yang dipadukan. Kemudian menyusun sub-tema, peta materi dan sub materi,
dilanjutkan dengan penyusunan perangkat pembelajaran beserta media yang sesuai dengan materi yang akan dibahas di setiap pertemuan