Kajian Penelitian yang Relevan Kerangka Pikir

e. Lebih bersedia menerima suatu pandangan atau pendapat bila dikemukakan oleh seorang teman daripada pendapat hanya diketengahkan oleh seorang konselor saja. f. Tertolong untuk mengatasi suatu masalah yang dirasa sulit untuk dibicarakan secara langsung dengan konselor karena malu atau bersifat tertutup.

B. Kajian Penelitian yang Relevan

Pada penelitian yang relevan ini ditemukan penelitian tentang kemandirian emosional. Ditemukan hasil penelitian tentang Studi Deskriptif Tingkat Kemandirian Emosional Siswa Kelas IX SMP N 2 Mlati Sleman Yogyakarta Tahun Ajaran 20142015 dan Implikasinya Terhadap Usulan Topik-topik Bimbingan Klasikal dan Studi Komparatif Mengenai Kemandirian Emosional Pada Siswa SMP yang Tinggal Di Asrama dan yang Tinggal Di Rumah Dengan Orang Tua. Penelitian tentang Studi Deskriptif Tingkat Kemandirian Emosional Siswa Kelas IX SMP N 2 Mlati Sleman Yogyakarta Tahun Ajaran 20142015 dan Implikasinya Terhadap Usulan Topik-topik Bimbingan Klasikal. ditulis oleh Chintya Sekar Septesa Dani 2014. Hasil penelitian tersebut mengungkapkan bahwa : pertama, ada 4 3, 74 siswa yang tergolong memiliki tingkat kemandirian emosional yang sangat tinggi. Kedua, 68 63, 55 siswa tergolong memiliki tingkat kemandirian emosional yang tinggi. Ketiga, 35 32, 71 siswa tergolong memiliki tingkat kemandirian emosional yang sedang, dan keempat tidak ada 0 siswa yang tergolong memiliki tingkat kemandirian emosional Penelitian tentang Studi Komparatif Mengenai Kemandirian Emosional Pada Siswa SMP yang Tinggal Di Asrama dan yang Tinggal Di Rumah Dengan Orang Tua ditulis oleh Ervini Natasya Mangkudilaga, mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Padjajaran. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan tingkat kemandirian emosional yang signifikan antara siswa SMP yang tinggal di asrama dan siswa SMP yang tinggal di rumah dengan orang tua Meski demikian, kedua kelompok penelitian mayoritas memiliki tingkat kemandirian emosional tinggi, yaitu 60 untuk siswa di yang tinggal di asrama dan 81 untuk siswa yang tinggal di rumah dengan orang tua.

C. Kerangka Pikir

Penetapan kerangka pikir dalam suatu karangan ilmiah sangat penting karena kerangka pikir dianggap sebagai arah dalam suatu penelitian. Kerangka pikir ini merupakan suatu yang dianggap benar atau konstan serta dimaksudkan untuk menghindari terjadinya penyimpangan- penyimpangan dalam pembahasan. Kerangka pikir merupakan titik tolak atau pokok pikiran dari permasalahan yang sedang diteliti dan secara logika dapat diterima keabsahannya. Seperti dikemukakan Arikunto, 2006: 74. Kerangka pikir adalah sebuah titik tolak yang kebenarannya diterima oleh peneliti dan sifat kebenaran ini selanjutnya diartikan pula peneliti dapat merupakan satu atau lebih hipotesis yang sesuai dengan penelitiannya. Kemandirian emosional merupakan salah satu bagian dari tugas perkembangan remaja yang harus diselesaikan oleh remaja khususnya usia remaja awal yakni siswa SMP. Tugas perkembangan tersebut yakni mencapai kemandirian emosional seperti orang dewasa lainnya. Subyek skripsi ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 32 Purworejo yang tingkat kemandirian emosionalnya tergolong rendah. Faktor penyebab kemandirian emosional cukup beragam, mulai dari faktor internal maupun eksternal. Faktor internal yang dimaksud seperti dorongan dari dalam diri seperti usia, jenis kelamin. Sedangkan faktor eksternal antara lain adalah pola asuh, pendidikan, konsep diri. Dalam penulisan kerangka berpikir ini, dapat digambarkan seperti bagan 1.1 Bagan 1.1 Kerangka Berpikir Untuk mencapai kemandirian emosional seseorang juga terdapat aspek yang mempengaruhi Aspek-aspek tersebut terbagi menjadi empat dimensi, yakni : de-idealized kesadaran pribadi yang tidak ideal, parent as people memandang orang tuanya seperti memandang orang dewasa lainnya, non-dependency memiliki sikap ketidaktergantungan terhadap orang lain, individuated berani tampil sebagai pribadi yang unik. Remaja SISWA KELAS VII SMP KEMANDIRIAN EMOSIONAL Internal Usia Jenis Kelamin Eksternal Pendidikan Konsep diri Pola asuh Aspek Kemandirian Emosional 1. De-idealized kesadaran pribadi yang tidak ideal 2. Parent as people memandang orang tuanya seperti memandang orang dewasa lainnya 3. Non-dependency memiliki sikap ketidaktergantungan terhadap orang lain 4. Individuated berani tampil sebagai pribadi yang unik Tinggi Rendah yang telah mencapai kemandirian emosional secara emosi bisa memahami dirinya sendiri, menentukan apa yang baik dan yang buruk bagi dirinya sendiri. Remaja belum mencapai kemandirian emosional secara emosi terkadang merasa dirinya tidak puas sehingga dapat memicu konflik. Kesimpulannya adalah siswa memiliki tingkat kemandirian emosional rendah. Siswa siswi yang masuk dalam kategori rendah mengindikasikan bahwa mereka belum mandiri secara emosional. Rendahnya tingkat kemandirian emosional siswa-siswi masih menganggap orang tuanya selamanya tahu, benar dan berkuasa. Siswa-siswi juga belum bisa tampil diripribadinya sebagai pribadi yang unik dan masih bergantung dengan orang lain ketika menghadapi masalah. Siswa perlu memiliki dan meningkatkan kemandirian emosional sehingga tugas perkembangannya tercapai dengan baik. 40

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menguraikan jenis penelitian, subjek penelitian, instrumen penelitian, validitas dan realibilitas dan teknik pengumpulan data.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan survei. Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya Best, dalam Sukardi, 2003: 157.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian berada di SMP Negeri 32 Purworejo. Penelitian dilaksanakan selama 2 minggu dimulai tanggal 16 September 2015 – 25 September 2015. Tanggal 16 September 2015 dilaksanakan uji coba angket kemandirian emosional dan pada tanggal 22 September 2015 25 September 2015 digunakan untuk pengambilan data.

C. Subyek dan Sampel Penelitian

Subyek penelitiannya adalah remaja kelas VII SMP Negeri 32 Purworejo tahun ajaran 20152016. Dipilih kelas VII sebagai subyek penelitian karena siswa-siswi kelas VII berada pada tingkat awal kelas di sekolah lanjutan pertama dan merupakan masa peralihan anak-anak ke remaja. Adanya penelitian ini, diharapkan nantinya siswa-siswi dapat memiliki kemandirian emosional yang baik.

Dokumen yang terkait

Efektifitas penggunaan media audio visual (VCD) dan media charta terhadap hasil belajar biologi konsep sirkulasi pada hewan dan manusia siswa kelas II semester II di SMU Negeri 2 Jember tahun ajaran 2003/2004

0 20 114

Hubungan pemberian biasiswa terhadap peningkatan hasil belajar mata pelajaran biologi siswa kelas II SLTP Negeri se Kabupaten Bondowoso tahun ajaran 2000/2001

0 4 61

Identifikasi kesalahan konsep fisika tentang suhu dan kalor (Studi deskriptif pada siswa kelas I5 cawu III SMU Negeri Rambipuji Jember tahun ajaran 2000/2001

0 6 55

Identifikasi miskonsepsi materi biologi kelas II semester 1 pada siswa SMP negeri di kecamatan Kencong tahun ajaran 2003/2004

2 6 94

pengaruh model pembelajaran webbed terhadap keterampilan menulis karangan pada siswa kelas IV SDIT Al-Mubarak Jakarta pusat tahun ajaran 2014/2015

4 24 258

Peningkatan keterampilan mebaca intensif dengan metode kooperatif jingsaw pada siswa kelas VII Madasah Tsanawiyah (MTs) Al-Mujahidin Cikarang tahun ajaran 2011-2012

0 3 100

Hubungan antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar biologi siswa kelas II SMA Negeri I Pamulang

1 7 153

Hubungan kecerdasan emosional terhadap akhlak siswa SMP Negeri 3 Tangerang Selatan

0 16 138

Pengaruh motivasi belajar terhadap kemampuan abstraksi siswa di kelas VII SMPN 01 Kalidawir Tulungagung tahun ajaran 20172018

0 0 6

Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dan hasil belajar siswa melalui pokok bahasan pesawat sederhana di SMP Negeri-4 kelas VIII semester II Palangka Raya tahun ajaran 2015/2016 - Digital Library IAIN Palangka Raya

1 1 185